Arthritis Septik

Arthritis Septik
Ilustrasi Arthritis Septik

Bagikan :


Definisi

Arthritis septik adalah infeksi pada sendi yang telah menyebar ke pembuluh darah dan menyebabkan nyeri sendi serta gejala infeksi lainnya. Arthritis septik dapat disebut juga arthritis piogenik atau arthritis supuratif karena mayoritas disebabkan oleh mikroorganisme bakteri. Meski demikian, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh trauma tusuk misalnya gigitan binatang, atau trauma lainnya yang menyebabkan bakteri atau virus masuk ke sendi.

Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi besar, seperti lutut atau pinggul. Infeksi pada sendi menyebabkan peradangan pada selaput sendi. Peradangan tersebut menyebabkan bengkak dan mengurangi aliran darah ke daerah peradangan. Hal ini pada akhirnya dapat merusak jaringan di sekitar sendi.

 

Baca lebih lanjut mengenai Arthritis di laman Ai Care berikut: Penyakit Arthritis - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana

 

Penyebab

Arthritis septik dapat disebabkan oleh mikroorganisme baik bakteri, virus, maupun jamur. Bakteri yang paling sering menyebabkan arthritis septik adalah Staphylococcus aureus. Selaput sendi memiliki kemampuan yang lemah untuk melindungi sendi dari infeksi, oleh sebab itu bila terdapat infeksi maka aliran darah pada sendi akan menurun dan menyebabkan kerusakan sendi.

Arthritis septik dapat terjadi akibat adanya infeksi dari organ lain, seperti kulit atau saluran kemih. Infeksi pada organ tersebut menyebar ke pembuluh darah dan masuk ke sendi. 

Beberapa penyebab lainnya, tetapi jarang terjadi, antara lain:

  • Luka tusuk
  • Suntikan obat
  • Operasi pada aera sekitar sendi, termasuk operasi penggantian sendi

 

Faktor Risiko

Arthritis septik umumnya dialami oleh bayi dan usia lanjut. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko arthritis septik, antara lain:

  • Riwayat masalah sendi. Penyakit atau kondisi kronis pada sendi, seperti osteoarthritis, gout arthritis, rheumatoid arthritis, atau lupus dapat meningkatkan risiko arthritis septik.
  • Riwayat operasi sendi. Riwayat operasi, termasuk pemasangan sendi buatan dapat merangsang masuknya bakteri ke area sendi.
  • Trauma sendi. Riwayat trauma seperti gigitan binatang, trauma tusuk, atau sendi robek dapat meingkatkan risiko arthritis septik.
  • Daya tahan tubuh lemah. Adanya penyakit yang menyebabkan daya tahan tubuh lemah, seperti diabetes, sakit ginjal, hati, dan adanya obat-obatan penekan sistem imun tubuh.
  • Kerentanan kulit. Kondisi kulit yang rentan akan mudah rusak dan sulit diobati. Misalnya, pada orang yang mengalami psoriasis atau eczema. 

 

Gejala

Gejala umum arthritis septik adalah nyeri dan rasa tidak nyaman yang berat pada sendi yang terinfeksi. Sendi juga akan mengalami pembengkakan, merah, dan hangat. Beberapa orang dapat mengalami demam. Bayi yang mengalami arthritis septik akan menjadi rewel dan menangis ketika sendi digerakkan, seperti ketika orang tua bayi mengganti popok.

Arthritis septik yang diakibatkan oleh sendi buatan dapat memiliki gejala nyeri dan bengkak ringan yang terjadi selama beberapa bulan atau tahun setelah operasi sendi. Dislokasi sendi juga mungkin terjadi dan menyebabkan nyeri ketika menggerakkan sendi. Nyeri tersebut akan menghilang saat beristirahat.

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosis arthritis septik, antara lain:

  • Analisa cairan sendi atau arthrocentesis. Infeksi dapat dibedakan dengan warna, konsistensi, volume yang terlihat pada cairan sendi.
  • Tes darah. Tes darah akan menentukan apakah infeksi telah menyebar ke pembuluh darah, serta memonitor tanda . Sampel tes darah diambil melalui pembuluh darah vena. 
  • Rontgen atau radiologi lainnya. Pemeriksaan ini untuk melihat seberapa parah kerusakan akibat infeksi. 

 

Tata Laksana

Terapi arthritis septik bergantung pada keputusan dokter, terkait penyebab dan tingkat keparahan. Umumnya, arthritis septik dapat diterapi dengan pemberian antibotik dan drainase sendi.

Antibiotik

Dokter akan mengidentifikasi penyebab infeksi pada sendi Anda. Kemudian, dokter akan memberikan obat jenis antibiotik melalui pembuluh darah. Selanjutnya, antibiotik akan diteruskan dengan anitbiotik minum/oral.

Pemilihan antibiotik bergantung jenis bakteri penyebab. Lama terapi antibiotik dapat berlangsung sekitar 2-6 minggu. 

Drainase sendi

Salah satu prosedur yang penting dalam tata laksana arthritis septik. Terdapat beberapa metode yang mungkin akan dilakukan dokter untuk membuang cairan sendi yang terinfeksi (drainase sendi), antara lain:

  • Pada beberapa kasus, dokter dapat menarik cairan menggunakan jarum yang akan ditusukkan ke sendi Anda.
  • Menggunakan prosedur kamera atau arthroskopi. Dokter akan melakukan sayatan kecil pada sendi untuk memasukkan kamera dan menghisap cairan sendi Anda.
  • Operasi terbuka. Sendi yang sulit dilakukan drainase menggunakan kedua metode di atas, seperti sendi panggul, akan dilakukan operasi terbuka.

Pada orang yang mengalami infeksi akibat sendi buatan, perlu dilakukan pelepasan sendi buatan. Dokter akan mengangkat sendi buatan yang terinfeksi, kemudian setelah beberapa bulan, sendi buatan baru akan dipasang kembali. Anda akan diberikan antibiotik melalui pembuluh darah serta antibiotik minum untuk mencegah infeksi berulang.

 

Komplikasi

Ketika sendi terinfeksi dan terkena athritis septik, sendi akan meradang dan mengalami hambatan sirkulasi darah. Hambatan ini akan menyebabkan kerusakan sendi. Berikut ini merupakan komplikasi yang dapat terjadi akibat arthritis septik:

  1. Degenerasi sendi
  2. Kerusakan sendi yang permanen
  3. Dislokasi

 

Kapan Harus ke dokter?

Arthritis septik merupakan penyakit yang serius dan harus mendapatkan penanganan yang tepat. Kunjungi dokter Anda jika anda mengalami nyeri hebat pada sendi secara tiba-tiba. Anda dapat mengunjungi spesialis rheumatologi atau orthopaedi. Jika Anda memiliki riwayat pemasangan sendi buatan, kunjungi dokter segera jika Anda mengalami nyeri ketika menggunakan sendi tersebut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 05:05