Definisi
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun dan peradangan kronis yang terjadi pada persendian. Kondisi autoimun menandakan bahwa sel-sel kekebalan tubuh salah menganggap bahwa sel sendi adalah hal yang asing bagi tubuh, sehingga sel imun menyerang sel sendi sendiri yang sehat.
RA biasanya menyerang beberapa sendi dalam satu waktu. RA sering menyerang sendi pada tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Pada sendi dengan RA, lapisan sendi mengalami peradangan sehingga terjadi kerusakan jaringan sendi. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri kronis, masalah keseimbangan, atau perubahan bentuk anggota gerak.
Perlu diketahui bahwa RA juga bisa memengaruhi jaringan dan organ lain di tubuh, dan menyebabkan peradangan pada organ seperti mata, paru atau jantung.
Penyebab
RA disebabkan oleh respon kekebalan tubuh yang berlebihan, di mana sistem imun tubuh berbalik menyerang sel tubuh yang sehat. Terjadi peradangan dan pembengkakan pada sendi yang membuat sendi kaku atau nyeri. Penyebab spesifik dari rheumatoid arthritis masih belum diketahui. Namun seiring berjalannya waktu, jaringan sendi dan tulang di sekitarnya bisa mengalami kerusakan.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor genetik dan lingkungan yang diteliti bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami rheumatoid arthritis. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Usia
RA dapat muncul pada usia berapapun, namun penyakit ini paling sering ditemukan pada orang dewasa yang berusia sekitar 40-60 tahun.
- Jenis Kelamin
Penyakit ini umumnya lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria, sekitar 2-3 kali lipat lebih tinggi pada wanita.
- Genetik
Ada gen spesifik yang membuat seseorang lebih rentan mengalami RA. Selain itu, gen HLA (Human Leukocyte Antigen) kelas II juga bisa memperburuk kondisi arthritis. Risiko RA paling tinggi dimiliki individu dengan gen ini yang juga memiliki faktor lingungan (mempunyai kebiasaan merokok atau obesitas). Anda juga lebih mungkin mengalami rheumatoid arthritis bila ada anggota keluarga yang juga memiliki penyakit ini.
- Merokok
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko seseorang untuk menderita RA. Kebiasaan merokok juga dapat memperburuk arthritis.
- Riwayat Melahirkan
Wanita yang belum pernah melahirkan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita RA dibandingkan wanita yang hamil dan sudah melahirkan. Wanita yang pernah menyusui bayinya memiliki risiko menderita RA yang lebih rendah.
- Obesitas
Individu dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih berisiko mengalami RA, terutama pada orang-orang yang berusia kurang dari 55 tahun.
Gejala
Gejala dari rheumatoid arthritis umumnya timbul secara bertahap selama beberapa hari sampai minggu. Keluhan yang timbul bisa bervariasi pada setiap pasien, ada yang gejalanya hilang-timbul atau berubah seiring waktu. Pada saat-saat tertentu bisa muncul flare (di mana gejala terasa semakin memburuk) dan periode remisi (saat di mana gejala terasa membaik).
Di bawah ini adalah tanda dan gejala dari RA, yang meliputi:
- Nyeri dan kaku pada lebih dari satu sendi.
- Nyeri tekan dan pembengkakan pada lebih dari satu sendi.
- Penurunan berat badan.
- Demam.
- Kelelahan.
- Kelemahan.
Keluhan nyeri, kaku atau pembengkakan umumnya dirasakan pertama kali di sendi-sendi kecil seperti tangan dan kaki. Umumnya keluhan menyerang sendi di kedua sisi tubuh secara simetris, walaupun tidak selalu di setiap kasus. Contohnya, nyeri bisa timbul di kedua tangan di saat yang sama. Selain itu, nyeri biasanya terasa memburuk di pagi hari atau setelah periode Anda tidak aktif bergerak.
Peradangan yang terjadi pada rheumatoid arthritis juga bisa timbul di bagian tubuh lain. Bila menyerang bagian mata, Anda juga bisa mengeluhkan mata kering.
Diagnosis
Dokter akan bertanya mengenai keluhan pasien serta melakukan pemeriksaan fisik pada tubuh pasien. Informasikan dokter terkait riwayat penyakit Anda dan keluarga, serta pengobatan yang sudah Anda jalani. Dokter akan memeriksa area sendi Anda untuk melihat adanya nyeri tekan, pembengkakan, dan keterbatasan rentang sendi. Seperti yang disebutkan di atas, RA umumnya menyerang banyak sendi di kedua sisi tubuh.
Bila perlu, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau pemeriksaan darah. Semakin dini penyakit ini terdiagnosis akan semakin cepat pasien mendapat pengobatan, diharapkan progresivitas penyakit dan kerusakan sendi juga akan melambat.
Tata Laksana
Tidak ada terapi yang benar-benar menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan rheumatoid arthritis bertujuan untuk mengontrol gejala dan memperlambat proses kerusakan sendi. Terapi juga dilakukan untuk mencegah perubahan bentuk tulang. Umumnya dokter akan memberikan obat kelompok DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs).
Selain obat-obatan, Anda juga bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk membantu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki fungsi sendi.
Rutin Beraktivitas Fisik
Para ahli merekomendasikan bahwa orang dewasa idealnya melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu. Anda bisa berjalan, berenang, atau bersepeda selama 30 menit sekitar 5 kali per minggu. Aktivitas fisik yang rutin juga dapat menurunkan risiko penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, diabetes, dan depresi.
Konsultasikan dengan dokter terkait program latihan fisik yang aman Anda lakukan agar arthritis tidak memburuk.
Berhenti Merokok
Merokok bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami rheumatoid arthritis dan memperburuk kondisi penyakit. Tidak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, sehingga Anda disarankan untuk berhenti merokok.
Pertahankan BB Ideal
Obesitas dan berat badan berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah pada penderita RA, sehingga penting untuk menjaga berat badan agar tetap berada di rentang ideal.
Komplikasi
Rheumatoid arthritis dapat menimbulkan berbagai dampak yang bisa menurunkan kualitas hidup Anda. Bila penyakit tidak dikontrol, bisa timbul berbagai komplikasi seperti:
- Penyakit Kronis
Penderita RA berisiko tinggi mengalami penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dll. Faktor risiko RA seperti berat badan berlebih dan merokok juga berpengaruh terhadap timbulnya penyakit kronis, sehingga dokter akan menyarankan Anda untuk berhenti merokok dan menurunkan berat badan.
- Kesulitan Bekerja
Orang-orang dewasa yang mengalami rheumatoid arthritis akan mengalami kesulitan dalam bekerja. Banyak pasien yang merasa mereka tidak bekerja sebaik dulu, khususnya pada individu dengan pekerjaan yang menuntuk fisik.
- Carpall Tunnel Syndrome (CTS)
CTS adalah kondisi tertekannya salah satu saraf (saraf medianus) di lengan. Penyakit ini cukup sering ditemukan pada penderita rheumatoid arthritis. Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri, baal, dan kesemutan pada area tangan dan jari-jari.
- Peradangan Luas
Peradangan yang terjadi pada rheumatoid arthritis bisa meluas pada bagian tubuh lain seperti paru, jantung, mata dan pembuluh darah. Peradangan pada organ ini bisa bermanifestasi sebagai keluhan nyeri dada, sesak napas, mata kering, atau penyempitan pembuluh darah.
Peradangan sendi yang tidak ditangani juga bisa menyebabkan kerusakan sendi yang signifikan dan menimbulkan kecacatan permanen.
Pencegahan
Hindari merokok dan jaga berat badan ideal untuk menurunkan risiko Anda mengalami rheumatoid arthritis. Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor terbesar selain faktor genetik yang bisa meningkatkan risiko RA. Selain itu, risiko RA dari perokok yang memiliki kelebihan berat badan akan meningkat tajam.
Kapan Harus ke Dokter?
Berkonsultasilah ke dokter jika Anda mencurigai diri Anda mengalami keluhan nyeri sendi yang dialami pada dua sisi tubuh. Dokter dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi keluhan dan faktor risiko yang mungkin Anda miliki. Diagnosis RA secara dini penting karena pengobatan yang cepat diberikan bisa mencegah perburukan penyakit dan menurunkan risiko kerusakan sendi.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma