Definisi
Gangguan sendi rahang atau temporomandibular joint disorders (TMD) adalah kumpulan gangguan pada sendi rahang yang menyebabkan nyeri dan gangguan fungsi otot yang mengontrol pergerakan rahang. Setiap orang memiliki dua sendi rahang, yaitu pada setiap sisi rahang. Anda dapat merasakannya dengan meletakkan tangan Anda di depan telinga dan membuka mulut.
Terdapat tiga kelompok utama TMD, yaitu:
- Gangguan sendi, termasuk gangguan bantalan sendi
- Gangguan otot pengunyah
- Nyeri kepala yang berkaitan dengan TMD
Pada setiap kelompok ini terdapat beberapa gangguan yang lebih spesifik.
Kebanyakan TMD hanya berlangsung dalam jangka waktu pendek dan akan hilang sendiri. Namun, pada beberapa kasus, TMD dapat menjadi kronik atau jangka panjang. Selain itu, TMD juga dapat terjadi sendiri atau berbarengan dengan kondisi medis lainnya, seperti nyeri kepala, nyeri punggung, gangguan tidur, fibromialgia (nyeri otot), dan irritable bowel syndrome.
Penyebab
Pada kebanyakan kasus, penyebab TMD tidak diketahui dengan jelas. Pada kebanyakan orang, gejala timbul tanpa adanya penyebab atau alasan yang jelas. Penelitian terakhir mengatakan bahwa kombinasi genetik, psikologis, stres, serta bagaimana cara seseorang memproses rasa sakit mempengaruhi terjadinya TMD dan durasi TMD.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko TMD meliputi:
- Jenis kelamin dan usia. TMD dua kali lipat lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria, terutama pada wanita usia 35 sampai 44 tahun
- Peradangan sendi, seperti rheumatoid arthritis dan osteoartritis
- Cedera pada rahang
- Kebiasaan mengatupkan atau menggerinda gigi
- Penyakit lain yang menyebabkan masalah pada sendi rahang
Gejala
Gejala umum yang dapat timbul dari gangguan sendi rahang adalah adanya bunyi klik atau pop saat menggerakkan rahang. Namun demikian, gejala tersebut tidak menandakan tingkat keparahan dan masih dikatakan normal. Adanya gejala tersebut bukan merupakan alasan untuk memerlukan tindakan operasi.
Gejala lain pada gangguan sendi rahang, yaitu:
- Nyeri pada otot rahang
- Nyeri yang menjalar ke wajah atau leher
- Kekakuan rahang
- Keterbatasan gerak rahang atau rahang terkunci
- Berdenging di telinga, penurunan pendengaran, atau pusing
- Perubahan kedudukan gigi bagian atas dan bawah saat menutup mulut
Diagnosis
Sampai saat ini belum ada pemeriksaan standar yang tersedia untuk mendiagnosis TMD. Oleh karena penyebab pasti dan gejala seringnya tidak jelas, maka identifikasi adanya TMD dapat merupakan hal yang sulit.
Dokter atau dokter gigi Anda akan menanyakan mengenai gejala yang Anda alami dan riwayat kesehatan Anda. Dokter akan menanyakan mengenai nyeri yang Anda alami, termask lokasi, waktu timbulnya, hal yang memperburuk atau meringankan nyeri, dan apakah nyeri hanya ada pada satu area atau menjalar ke bagian tubuh yang lain. Dokter atau dokter gigi juga akan menanyakan apakah Anda memiliki kondisi nyeri lainnya seperti nyeri kepala atau nyeri punggung.
Dokter juga akan memeriksa kepala, leher, wajah, dan rahang untuk mencari adanya nyeri tekan, bunyi klik atau pop pada rahang, atau kesulitan pergerakan rahang. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan seperti X-ray, MRI, atau CT scan.
Nyeri pada mulut, rahang, atau wajah dapat berkaitan dengan TMD ataupun tidak berkaitan. Dokter atau dokter gigi perlu untuk menyingkirkan kondisi lainnya yang dapat memberikan gejala serupa sebelum mendiagnosis Anda dengan TMD.
Tata Laksana
Sebelum menerima terapi untuk TMD, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui, seperi:
- Suara klik atau pop tanpa nyeri pada sendi rahang adalah hal yang normal, sering terjadi, dan tidak membutuhkan terapi
- Tanda dan gejala TMD kebanyakan akan hilang sendiri tanpa terapi
- Para ahli merekomendasikan untuk menghindari terapi yang menyebabkan perubahan permanen pada sendi rahang, gigi, kedudukan gigi, atau terapi yang melibatkan operasi
Terapi awal TMD yang dapat Anda lakukan di rumah adalah sebagai berikut:
- Konsumsi makanan yang lunak
- Memberikan kompres hangat atau dingin pada wajah
- Olahraga peregangan dan penguatan rahang
- Obat-obatan antinyeri jangka pendek seperti parasetamol
- Kurangi kebiasaan seperti mengatupkan rahang, mengunyah permen karet, atau menggigit kuku
- Manajemen diri. Manajemen diri adalah aktivitas yang dapat Anda lakukan sendiri dan meliputi:
- Pelajari mengenai TMD yang Anda alami
- Pelajari teknik meditasi dan relaksasi
- Lakukan aktivitas yang penting bagi Anda
Jika tidak berhasil, dokter dapat memberikan terapi lebih lanjut seperti:
- Terapi perilaku (biasanya dilakukan oleh psikolog). Hal ini dikatakan dapat membantu mengatasi TMD. Terapi ini meliputi terapi kognitif perilaku dan biofeedback. Terapi kognitif perilaku bertujuan untuk mengidentifikasi pikiran negatif atau pola pikir dan mengubahnya. Sementara itu, biofeedback menggunakan sensor yang memantau pernafasan, denyut nadi, kontraksi otot, dan suhu tubuh. sebagai contoh, sensor pada rahang Anda dapat mendeteksi ketika Anda mengencangkan otot rahang. Dengan bantuan terapis, Anda akan belajar untuk menyadari perilaku ini dan relaksasi.
- Fisioterapi. Tujuan fisioterapi adalah untuk mempertahankan, memperbaiki, atau mengembalikan fungsi rahang. Terdapat beberapa jenis fisioterapi, salah satunya adalah terapi manual di mana terapis menggunakan tangannya untuk meregangkan jaringan lunak dan otot di sekitar rahang. Terapi manual terbukti dapat membantu meningkatkan fungsi dan mengurangi nyeri.
- Obat-obatan resep seperti obat antiradang nonsteroid untuk menangani nyeri. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan seperti anticemas, antidepresan, antikejang, dan opioid. Beberapa obat-obatan ini dapat menyebabkan ketergantungan atau memiliki efek samping yang serius. Oleh karena itu, perlu untuk bertanya pada dokter seberapa lama Anda boleh mengkonsumsi obat tersebut.
- Peralatan intraoral. Peralatan intraoral adalah alat yang dipasang pada gigi. Alat ini tidak merubah gigi atau kedudukan gigi. Tidak banyak studi yang menunjukan manfaat alat ini untuk memperbaiki nyeri TMD.
- Operasi dan prosedur medis atau gigi lainnya. Prosedur ini meliputi penyuntikan atau pemakaian alat lain ke dalam otot pengunyah atau sendi rahang, atau memanipulasi kedudukan gigi. Namun, hal ini dapat juga tidak memberi efek malah memperburuk gejala. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah berkonsultasi pada dokter ahli dengan jelas.
Komplikasi
Komplikasi TMD yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
- Nyeri kepala, gigi, dan wajah yang berkepanjangan
- Gangguan otot seperti rasa kencang dan tidak nyaman pada otot pengunyah
- Masalah gigi, seperti gangguan kedudukan gigi karena Anda akan berusaha menemukan posisi gigi yang nyaman
- Peradangan sendi
Pencegahan
Beberapa gejala TMD disebabkan oleh faktor yang tidak dapat dikontrol, seperti masalah posisi gigi. Namun, pada beberapa kasus, Anda dapat mengurangi risiko TMD dengan:
- Menjaga postur yang baik
- Menggunakan night guard untuk gigi jika Anda memiliki kebiasaan mengatupkan atau menggerindakan gigi
- Menggunakan mouthguard atau pelindung mulut ketika bermain olahraga kontak
- Melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami nyeri atau nyeri tekan pada rahang, atau jika Anda tidak dapat membuka atau menutup rahang dengan sempurna. Dokter atau dokter gigi akan membantu Anda mencari penyebabnya dan memberikan terapi untuk masalah Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK