Tubuh menggunakan makanan sebagai sumber energi. Ketika Anda berjam-jam tidak makan, wajar jika merasa lapar. Namun bagaimana jika Anda tetap merasa lapar meski setelah makan? Para ahli mengungkapkan beberapa penyebab masih merasa lapar setelah makan seperti kebiasaan saat makan, makanan yang di konsumsi, dan termasuk di antaranya kondisi medis yang dialami.
Penyebab Masih Merasa Lapar setelah Makan
Masih merasa lapar setelah makan dapat disebabkan oleh banyak hal, baik dari makanan yang Anda makan, cara Anda makan, kurang minum, hingga kondisi medis yang Anda alami. Berikut penjelasannya:
Proporsi makan kurang tepat
Jika Anda sering merasa lapar bahkan setelah makan, sebaiknya periksa kembali proporsi makan Anda. Masih lapar setelah makan biasanya disebabkan proporsi makan yang kurang protein, serat dan lemak sehat. Makanan yang mengandung tinggi protein dan serat akan membantu Anda kenyang lebih lama dan merasa puas dengan makanan yang dikonsumsi.
Begitu juga jika Anda makan karbohidrat olahan seperti nasi putih atau makanan yang terbuat dari tepung. Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan membuat gula darah meningkat dan ketika gula darah turun, Anda kembali merasa lapar.
Baca Juga: Mengapa Kita Mudah Lapar saat Hujan?
Kondisi medis tertentu
Pengidap diabetes dapat mengalami hiperfagia atau polifagia, dimana seseorang mengalami rasa lapar meskipun setelah makan. Kondisi ini terjadi karena gangguan hormon insulin menyebabkan gula tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh sehingga sel tubuh kekurangan gula dan nutrisi lainnya. Selain merasa mudah lapar, kondisi ini terkadang ditandai dengan sering haus dan sering buang air kecil.
Selain diabetes, pengidap gangguan hormon tiroid seperti hipertiroidisme juga menyebabkan Anda mudah lapar. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga mempercepat proses metabolisme tubuh. Akibatnya tubuh membutuhkan energi lebih banyak dan membuat pengidapnya mudah lapar.
Kondisi medis lainnya yang membuat Anda mudah lapar antara lain hipoglikemia, depresi dan premenstrual syndrome (PMS). Jika Anda merasa mudah lapar dan memiliki gejala kondisi medis tertentu, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
Pengaruh obat-obatan lainnya
Obat-obatan yang Anda konsumsi juga dapat meningkatkan nafsu makan sehingga menyebabkan lapar. Beberapa jenis obat-obatan yang dapat meningkatkan nafsu makan antara lain:
- Antipsikotik
- Antidepresan
- Kortikosteroid
- Obat anti-kejang
- Alat kontrasepsi
Jika Anda mengonsumsi jenis obat tersebut dan mengalami perubahan nafsu makan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Mudah Lapar?
Kurang minum
Selain proporsi makanan, sering merasa lapar juga sering disebabkan oleh kurangnya konsumsi air putih. Minum air putih dapat memberi rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan sehingga dapat mencegah rasa lapar. Sebaiknya penuhi kebutuhan air putih per hari sebanyak 7-8 gelas per hari atau sesuaikan dengan aktivitas Anda.
Makan terlalu cepat
Kebiasaan makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan Anda mudah lapar. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa responden yang makan lebih lambat dapat merasa kenyang hingga 2 jam setelah makan. Para ahli percaya bahwa makan lebih lambat dapat menekan ghrelin, hormon yang membuat Anda merasa lapar.
Stres
Ketika Anda cemas atau tegang, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan rasa lapar. Inilah yang menyebabkan banyak orang menghilangkan stres dengan banyak makan, terutama makanan yang manis atau tinggi lemak. Untuk menghindari makan berlebihan, lakukan manajemen stres dengan baik seperti relaksasi, meditasi, olahraga, atau kegiatan positif lainnya.
Mudah lapar bisa disebabkan oleh kondisi medis, proporsi makan dan kebiasaan makan terlalu cepat. Jika mudah lapar yang Anda alami disebabkan oleh kondisi medis, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care.
Anda bisa mengunduh Ai Care di Play Store maupun App Store. Yuk, unduh aplikasinya sekarang juga!.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina