Kulit bayi sangat sensitif dan lembut sehingga membutuhkan perawatan khusus. Merawat kulit bayi tidak hanya penting untuk menjaga kelembutan dan kelembapan kulitnya, namun juga untuk melindungi bayi dari berbagai masalah kulit seperti ruam, iritasi, dan infeksi.

Sejak dini, bayi juga membutuhkan perawatan yang tepat untuk merawat kulitnya. Seperti apa perawatan kulit yang dibutuhkan oleh bayi? Berikut panduannya.

Panduan Perawatan Kulit untuk Bayi

Memilih produk skincare yang lembut dan aman

Karena kulit bayi sangat sensitif, penting untuk memilih produk skincare yang dirancang khusus untuk bayi. Produk skincare juga sebaiknya bebas dari pewangi buatan, alkohol, dan bahan kimia keras lainnya.

Disarankan juga untuk memilih produk hipoalergenik yang telah teruji secara dermatologis. Contoh produk yang perlu dipertimbangkan seperti sabun mandi bayi, losion bayi, krim pencegah ruam popok, sampo bayi, dan sebagainya.

Memandikan bayi

Bayi baru lahir tidak perlu mandi setiap hari. Dua atau tiga kali seminggu sudah cukup, kecuali tubuh bayi sangat kotor atau berkeringat. Seiring bertambahnya usia, Anda bisa memandikan bayi setiap hari.

Air mandi yang digunakan sebaiknya air hangat, tidak terlalu panas. Gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi, serta hindari sabun di area wajah dan kepala kecuali jika diperlukan.

Setelah mandi, keringkan kulit bayi dengan handuk lembut dengan cara menepuk-nepuk, bukan menggosoknya. Ini penting untuk mencegah iritasi pada kulit bayi.

Baca Juga: Berbahayakah Bila Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas?

Melembapkan kulit setelah mandi

Setelah kulit dikeringkan, oleskan losion atau krim pelembap yang ringan dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Memberikan pelembap pada kulit bayi sangat penting untuk membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit kering. Lakukan langkah ini setiap kali setelah mandi.

Lindungi dari sinar matahari

Kulit bayi sangat rentan terhadap sinar matahari. Hindari bayi dari paparan sinar matahari langsung, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.

Berikan pakaian yang menutupi kulit bayi dan topi untuk melindungi dari sinar matahari. Gunakan gorden atau tirai saat berada di dalam ruangan agar terik sinar matahari tidak terlalu mengganggu bayi.

Untuk bayi di atas usia 6 bulan, berikan tabir surya khusus bayi dengan SPF minimal 30. Oleskan secara merata di area yang tidak tertutup pakaian.

Baca Juga: Benarkah Makan Tahu Saat Hamil Bikin Kulit Bayi Lebih Putih?

Mengganti popok secara teratur

Mengganti popok bayi secara teratur membantu mencegah ruam popok. Idealnya, popok bayi harus diganti setiap 2-3 jam atau segera setelah bayi buang air besar.

Selalu bersihkan area popok dengan lembut setiap kali mengganti popok. Gunakan kapas yang dibasahi dengan air hangat, atau tisu basah lembut yang bebas dari alkohol. Kemudian oleskan krim anti-ruam untuk mencegah iritasi pada area popok.

Kulit bayi perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada tanda-tanda iritasi, ruam, atau kemerahan. Pilih pakaian bayi yang terbuat dari bahan lembut dan menyerap keringat seperti katun, agar bayi terhindar dari iritasi.

Saat memperkenalkan produk perawatan kulit yang baru, lakukan uji coba terlebih dahulu di area lengan bayi untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter anak apabila ada masalah kulit yang muncul. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!