Makan makanan pedas dapat menyebabkan sensasi terbakar di mulut, berkeringat, mata berair, bahkan iritasi lambung dan usus. Jika saluran pencernaan Anda sensitif, Anda juga mungkin sakit perut atau diare. Namun mengapa makan makanan pedas bikin ketagihan?
Penyebab Ketagihan Makan Makanan Pedas
Adalah capsaicin, senyawa utama yang memberikan rasa pedas yang khas pada cabai. Saat capsaicin masuk ke dalam mulut, ia akan menempel para reseptor lidah yang kemudian mendeteksi suhu dan mengirimkan sinyal panas serta pedas ke otak.
Ketika sinyal diterima otak, Anda akan merasakan sensasi terbakar di mulut disertai dengan keringat atau air mata. Tetapi mengapa hal yang tersebut justru menyebabkan ketagihan? Berikut alasannya:
Karena tubuh merasa kepanasan
Beberapa penelitian menemukan bahwa capsaicin dapat memainkan peran dalam termoregulasi, yaitu proses untuk membantu menjaga suhu tubuh pada level yang tepat. Saat tubuh merasa kepanasan, maka Anda justru akan mendambakan makanan pedas.
Walau terdengar berlawanan, menurut penelitian capsaicin menimbulkan sensasi hangat yang memicu keringat dan membantu mendinginkan tubuh.
Baca Juga: Mengapa Makan Makanan Pedas dapat Menyebabkan Diare?
Pengaruh sosial
Kebiasaan dan perilaku makan makanan pedas sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Di beberapa budaya, makanan pedas dianggap sebagai cara untuk meningkatkan nafsu makan atau, bahkan sebagai pengobatan tradisional untuk beberapa penyakit. Selain itu, makanan pedas juga dapat dihubungkan dengan nilai-nilai seperti keberanian dan ketangguhan.
Di lingkungan sosial yang lebih global, makanan pedas juga dapat menjadi tanda identitas dan pengakuan dari suatu kelompok. Misalnya, restoran yang menyajikan makanan pedas dapat menjadi tempat berkumpul bagi orang-orang yang suka dengan rasa pedas dan ingin menikmatinya bersama-sama.
Paparan capsaicin
Paparan berulang capsaicin dapat meningkatkan keinginan untuk makan makanan pedas. Ketika tubuh terpapar capsaicin secara berulang, tubuh akan terbiasa dengan respons fisik yang dipicu oleh senyawa ini dan keinginan untuk makan makanan pedas meningkat.
Tubuh menganggap paparan berulang terhadap capsaicin sebagai rangsangan yang aman, dan mengalihkan fokusnya dari respons fisik ke keinginan untuk mengonsumsi makanan pedas.
Ditambah lagi adanya iklan di majalah, sosial media, televisi yang sering menampilkan bahwa makan makanan pedas itu lezat. Maka, tak heran jika Anda ketagihan makan makanan pedas.
Baca Juga: Tanda -Tanda Butuh Pertolongan Dokter saat Sedang Diare
Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon yang terjadi selama menstruasi atau kehamilan dapat memicu keinginan makan makanan pedas. Selama menstruasi atau kehamilan, produksi hormon dalam tubuh mengalami fluktuasi yang dapat memengaruhi nafsu makan dan preferensi rasa.
Pada beberapa wanita, ketidakseimbangan hormon selama menstruasi dapat menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan makanan pedas atau berbumbu. Hal ini mungkin karena capsaicin dalam makanan pedas dapat memicu pelepasan endorfin, senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan rasa senang dan nyaman.
Bagaimanapun juga, Anda tetap perlu berhati-hati dalam makan makanan pedas. Risiko diare, ruam kemerahan, mata berair, stres pernapasan hingga kesulitan bernapas bisa terjadi selama Anda makan makanan pedas. Makanan pedas juga memicu gejala yang lebih buruk bila mengalami refluks asam lambung, sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus. Konsultasikan dengan dokter ahli terkait risiko makan makanan pedas dan gejala yang Anda rasakan setelah makan makanan pedas melalui aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim