Stroke dapat terjadi ketika pembuluh darah pecah atau tersumbat sehingga aliran darah ke otak terhambat. Pengidap stroke perlu menjaga asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari untuk mencegah kambuhnya stroke.

Pasalnya, beberapa makanan diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan lemak pada pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah.

Makanan yang Perlu Dihindari Pengidap Stroke

Dampak stroke yang dirasakan masing-masing pengidap stroke dapat berbeda-beda. Beberapa orang mungkin mengalami kelumpuhan pada tangan atau kaki sehingga sulit berjalan dan menggerakkan tangan, beberapa orang lainnya bisa mengalami kesulitan menelan.

Namun, secara umum penderita stroke perlu memerhatikan makanan yang dikonsumsi setiap harinya untuk mencegah terjadinya serangan stroke berikutnya. 

Bagi pengidap stroke, dianjurkan menghindari makanan seperti berikut ini: 

Makanan olahan

Salah satu makanan yang sebaiknya dihindari pengidap stroke adalah makanan olahan atau makanan instan. Makanan olahan umumnya mengandung berbagai zat tambahan seperti zat pewarna dan pengawet yang dapat memicu terbentuknya plak pemicu stroke iskemik.

Beberapa makanan olahan yang sebaiknya dihindari adalah makanan instan seperti mie instan, sosis olahan, dan makanan atau minuman kemasan lainnya. 

Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Stroke, Ini yang Harus Dilakukan

Makanan tinggi gula dan garam

Baik bagi penderita stroke maupun orang sehat, sebaiknya menghindari makanan dengan kandungan gula dan garam tinggi. Biasanya makanan atau minuman jenis ini terdapat pada makanan instan yang mengandung pengawet, seperti cake, biskuit, makanan yang diasinkan dan jus kemasan. 

Makanan yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes dan obesitas yang merupakan faktor risiko terjadinya stroke. Begitu juga dengan makanan tinggi garam, dapat meningkatkan risiko hipertensi yang dapat meningkatkan risiko stroke.  

Makanan mengandung lemak jenuh dan lemak trans

Makanan yang juga perlu dihindari oleh pengdiap stroke adalah makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh dan lemak trans termasuk lemak yang tidak sehat bagi tubuh karena dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Tingginya kolesterol jahat dapat menghambat aliran darah ke otak dan jantung sehingga meningkatkan risiko stroke.

Beberapa makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh antara lain:

• Keju
• Sosis dan daging olahan
• Cake, biskuit
• Makanan fast food
• Makanan yang digoreng
• Makanan ringan dalam kemasan

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Stroke Ringan (TIA)

Pola Makan yang Dianjurkan bagi Pengidap Stroke

Dalam memilih makanan yang sehat bagi penderita stroke, para ahli menganjurkan pola makan banyak mengonsumsi sayuran seperti pada diet Mediterania atau diet DASH. Menerapkan kedua pola makan tersebut dapat membantu menurunkan risiko hipertensi dan kolesterol tinggi yang merupakan faktor risiko terbesar terjadinya stroke.

Pada diet Mediterania dan diet DASH sama-sama menganjurkan pola makan dengan banyak mengonsumsi sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Untuk protein, diet Mediterania menganjurkan mengonsumsi ikan, dan unggas dalam jumlah sedang namun menghindari makanan olahan seperti sosis dan daging olahan lainnya. 

Namun perlu diketahui bahwa kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda. Dalam menentukan pola makan sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau dietisien agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi penderita stroke, terutama jika memiliki kondisi lainnya seperti hipertensi dan kolesterol tinggi, atau gangguan mengunyah dan menelan makanan. 

Bila Anda memiliki pertanyaan seputar makanan pantangan bagi penderita stroke, Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di Playstore atau Appstore.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!