• Beranda
  • Nutrisi
  • Benarkah Rajin Minum Susu Sejak Kecil Membuat Tulang Lebih Kuat saat Dewasa?

Benarkah Rajin Minum Susu Sejak Kecil Membuat Tulang Lebih Kuat saat Dewasa?

Credit: Freepik. Susu yang paling banyak dikonsumsi berbagai lapisan masyarakat adalah susu sapi.

Bagikan :


Anda tentu sering mendengar anjuran untuk rajin minum susu sejak usia anak-anak. Minum susu memiliki banyak manfaat, terutama dalam menjaga kesehatan tulang. Namun benarkah anak yang rajin minum susu sejak kecil akan memiliki kesehatan tulang yang lebih baik saat dewasa?

 

Manfaat Minum Susu

Susu yang paling banyak dikonsumsi berbagai lapisan masyarakat adalah susu sapi. Susu sapi secara alami mengandung protein, kalsium, kalium dan vitamin B12. Susu sapi juga diperkaya dengan vitamin D dan vitamin A yang baik untuk pembentukan sel pembentuk dan pemecah tulang.

Dilansir dari Verywell Family, susu memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak-anak minum susu 2-3 cangkir per hari.

Beberapa manfaat minum susu bagi anak-anak antara lain membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh, membantu memenuhi kebutuhan protein yang baik untuk pembentukan otot, serta berperan penting untuk menjaga tulang agar tetap kuat dan sehat, terutama bagi anak yang sedang berada pada masa pertumbuhan.

 

Benarkah Minum Susu Membuat Tulang Menjadi Lebih Kuat saat Dewasa?

Dilansir dari Healthline, susu merupakan sumber kalsium yang penting bagi tulang. Rutin minum susu dan produk olahan susu lainnya dapat membantu mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis).

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi susu dan olahan produk susu dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis, terutama pada kelompok usia dewasa. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 625 wanita disebutkan bahwa dibutuhkan konsumsi kalsium dari susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada wanita dewasa.

Kalsium pada wanita dewasa dibutuhkan untuk menjaga mineral tulang pinggul dan meminimalisir risiko kejadian patah tulang pinggul pada wanita berusia di atas 55 tahun. Agar dapat memiliki kesehatan tulang yang optimal di usia lansia, dianjurkan untuk mengonsumsi sejak usia kecil.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 3251 perempuan berusia lebih dari sama dengan 20 tahun mengungkapkan bahwa perempuan yang jarang minum susu di masa kecil dan remaja diketahui memiliki massa tulang yang lebih kecil saat dewasa dan lebih berisiko mengalami patah tulang.

Namun hal ini bukan berarti Anda harus minum susu dengan kadar kalsium yang lebih tinggi. Sebuah penelitian yang dilakukan selama 12 tahun pada 77761 wanita berusia 34-59 tahun mengungkapkan bahwa konsumsi kalsium lebih tinggi tidak berdampak langsung pada penurunan risiko patah tulang panggul.

Mengonsumsi produk olahan susu memang baik bagi kesehatan tulang. Namun tidak hanya dengan mengonsumsi susu, Anda juga dapat menjaga kesehatan tulang dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin mengonsumsi sayur-sayuran. 

Dilansir NHS, kebutuhan kalsium per hari orang dewasa yang berusia 19-64 tahun mencapai 700 mg per hari. Kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin dan jenis aktivitas lainnya. Rata-rata orang dewasa bisa membutuhkan 1000 mg kalsium per hari, sedangkan pada wanita dewasa kebutuhan kalsium dapat mencapai 1200 mg per hari.

 

Bagaimana Jika Anak Tidak Mau Minum Susu?

Susu memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan kalsium dan protein pada anak. Namun tidak semua anak mau minum susu. Beberapa anak juga memiliki intoleransi laktosa yang membuat sistem pencernaan sulit memproses susu.

Agar kebutuhan kalsium dan protein pada anak tetap tercukupi, Anda bisa mendapatkan asupan kalsium dari sayuran hijau, jus jeruk, juga susu bebas laktosa seperti susu nabati (susu kedelai, susu almon). Sebaiknya hindari memberikan suplemen kalsium pada anak jika tanpa anjuran dari dokter.

 

Susu memiliki berbagai manfaat terutama bagi pertumbuhan tulang. Membiasakan anak minum susu sejak kecil dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis di masa mendatang. Jika anak kesulitan minum susu, Anda dapat memberikan sumber kaslium dan protein lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:29

Feskanich, D., Willett, W. C., Stampfer, M. J., & Colditz, G. A. (1997). Milk, dietary calcium, and bone fractures in women: a 12-year prospective study. American journal of public health, 87(6), 992–997. https://doi.org/10.2105/ajph.87.6.992

Kalkwarf, H. J., Khoury, J. C., & Lanphear, B. P. (2003). Milk intake during childhood and adolescence, adult bone density, and osteoporotic fractures in US women. The American journal of clinical nutrition, 77(1), 257–265. https://doi.org/10.1093/ajcn/77.1.257

Cleveland Clinic (2020). What to Do When Your Child Won’t Drink Milk. Available from: https://health.clevelandclinic.org/child-wont-drink-milk/

Gunnars, K. (2018). Milk and Osteoporosis — Is Dairy Really Good for Your Bones?. Available from:  https://www.healthline.com/nutrition/is-dairy-good-for-your-bones

Iannelli, V. (2020). Why Drinking Milk Is Recommended for Kids and What Milk Is Best. Available from: https://www.verywellfamily.com/milk-nutrition-and-recommendations-for-kids-2633871

Kubala, J. (2018). 5 Ways That Drinking Milk Can Improve Your Health. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/milk-benefits

 

NHS. Calcium. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/calcium/