Vitamin D memegang peranan yang penting bagi tubuh Anda. Vitamin ini membantu penyerapan kalsium tubuh agar tulang dan gigi pada anak-anak dapat tumbuh dengan baik. Pada orang dewasa, vitamin D dapat mencegah kerapuhan tulang atau osteoporosis, yang sering dialami saat lanjut usia. Tak hanya itu, vitamin D juga berperan dalam sistem syaraf, otot, serta kekebalan tubuh.
Begitu besar ternyata peranan vitamin D bagi tubuh Anda, kan? Lantas apa yang terjadi saat tubuh kekurangan vitamin D?
Penyebab Kekurangan Vitamin D
Menurut The Endocrine Society, seseorang dianggap kekurangan vitamin D bila kadar 25-hydroxyvitamin (25 OH D) di tubuh kurang dari 30 ng/mL. Kekurangan vitamin D umumnya dialami oleh mereka yang jarang terpapar sinar matahari, memiliki riwayat alergi susu, atau sedang menjalankan diet vegetarian dengan ketat. Vitamin D sebenarnya dapat diproduksi oleh tubuh ketika tubuh mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Namun, tak semua orang memiliki waktu dan kesempatan untuk berjemur sinar matahari.
Beberapa masalah kesehatan menyebabkan hati dan ginjal tidak mampu menyerap vitamin D dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan konsultasi dengan ahli saat menjalankan program diet, agar tidak memunculkan masalah baru pada tubuh.
Orang-orang yang obesitas juga perlu waspada akan kekurangan vitamin D. Penelitian menunjukkan orang-orang dengan indeks massa tubuh lebih besar dari 30 ditemukan kerap kekurangan vitamin D dalam darah.
Siapa Saja yang Berisiko Kekurangan Vitamin D?
Selain dari yang sudah disebutkan di atas, apabila Anda termasuk dalam golongan orang di bawah ini, maka Anda beresiko mengalami kekurangan vitamin D, antara lain:
- Penderita penyakit Chron atau Celiac dimana saluran cernanya sulit menyerap vitamin D
- Penderita kanker
- Mereka yang mengalami masalah osteoporosis
- Orang dengan hiperparatiroidisme (kondisi di mana jumlah hormon yang mengontrol kadar kalsium tubuh terlalu banyak)
- Penderita sarkoidosis, tuberkulosis, histoplasmosis, atau penyakit granulomatosa lainnya (penyakit dengan granuloma, kumpulan sel yang disebabkan oleh peradangan kronis)
- Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme vitamin D, seperti cholestyramine (obat kolesterol), obat anti kejang, glukokortikoid, obat anti-jamur, dan obat HIV/AIDS.
Umumnya kekurangan vitamin D bisa diperbaiki dengan mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung vitamin D seperti ikan salmon, tuna, ikan sarden, hati sapi, keju, jamur, dan makanan atau minuman berbahan dasar susu.
Jumlah vitamin D harian yang dibutuhkan setiap orang tidak sama, umumnya ditentukan pada usia dan kondisi Anda. Dilansir NCBI, berikut adalah dosis kebutuhan harian vitamin D untuk semua golongan umur dalam satuan internasional (IU):
- Bayi usia <12 bulan 400-1000 IU
- Anak-anak 1-18 tahun 600-1000 IU
- Dewasa 1500-2000 IU
Ingin mengonsumsi suplemen tambahan vitamin D? Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Jangan sampai anda mengonsumsi vitamin D melebihi dosis kebutuhan harian karena dapat terjadi hipervitaminosis.
- Editor AI Care