Fluticasone

Fluticasone tersedia dalam bentuk inhaler.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Avamys, Cutivate, Dymista, Flixonase Aqueous Nasal Spray, Flixotide, Flutias, Flutivel, Flutison, Friventil, Medicort, Respitide, Salmeflo, Seretide Diskus.

 

Cara Kerja

Fluticasone tergolong sebagai obat kortikosteroid sintetis, yaitu obat dengan kandungan yang menyerupai hormon steroid alami yang dihasilkan oleh bagian luar (korteks) kelenjar adrenal tubuh.

Obat ini memiliki kandungan antiinflamasi (antiperadangan), antigatal pada sediaan obat kulit dan aktivitas vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). Fluticasone bekerja dengan menekan pembentukan, pelepasan dan aktivitas zat kimia yang terlibat dalam peradangan. Pada pengobatan alergi, fluticasone dapat menurunkan respon alergi pada beberapa sel.

 

Indikasi

Fluticasone umumnya diberikan sebagai pengobatan untuk pasien dengan kondisi medis berikut:

  • Terapi pencegahan asma pada pasien yang berusia ≥5 tahun
  • Dikombinasikan dengan obat lain untuk pengobatan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) dan asma pada pasien yang berusia ≥18 tahun
  • Rhinitis alergi, yaitu peradangan pada lapisan mukosa hidung karena paparan zat yang menimbulkan alergi
  • Dermatitis alergi atau peradangan pada kulit akibat zat yang menyebabkan tercetusnya reaksi kekebalan berlebihan dari tubuh
 

Kontraindikasi

Fluticasone tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap semua komponen yang terkandung dalam obat, seperti terhadap protein susu atau laktosa
  • Sedang dalam pengobatan episode akut asma, ulkus septum nasal (tukak pada tulang rawan yang membatasi lubang hidung kanan dan kiri), pembedahan, atau cedera yang belum sepenuhnya sembuh
  • Obat oles kulit fluticasone tidak boleh diberikan pada kulit dengan jerawat atau infeksi kulit yang belum diobati

 

Efek Samping

Pasien dalam pengobatan fluticasone bisa mengalami efek samping. Gejala yang timbul sebagai efek samping bervariasi dan tidak sama pada setiap pasien. Perlu diketahui bahwa obat ini hanya bisa dikonsumsi atas resep dokter sehingga bila timbul efek samping, dokter bisa membantu mengatasi keluhan Anda.

Beberapa efek samping yang dapat timbul karena fluticasone adalah:

  • Mual atau muntah
  • Nyeri perut
  • Diare
  • Sakit gigi
  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Batuk
  • Sinusitis
  • Suara serak
  • Gatal-gatal
  • Kemerahan pada kulit
  • Tekanan darah tinggi
  • Mimisan
  • Keluhan penglihatan, dll.

 

Sediaan

Fluticasone tersedia dalam bentuk:

  • Semprot hidung 0,05%
  • Serbuk inhaler 100 mcg, 250 mcg, 500 mcg
  • Cairan inhalasi 50 mcg, 125 mcg, 0,5 mg
  • Suspensi inhalasi 27,5 mcg, 0,5 mg
  • Krim 5 gr, 10 gr, dan lain-lain

 

Dosis

Terapi pemeliharaan untuk pencegahan serangan asma

  • Dewasa

Sebagai alat inhaler dosis terukur fluticasone propionate, dosis 100 mcg dua kali sehari untuk asma ringan dan 250 - 500 mcg dua kali sehari untuk asma derajat sedang serta berat. Dosis awal 250 - 500 mcg, yang bisa ditingkatkan menjadi 1000 mcg dua kali sehari disesuaikan dengan respon pasien terhadap pengobatan.

Sebagai alat inhaler dosis terukur fluticasone furoate, dosis 100 mcg sekali sehari yang bisa ditingkatkan menjadi 200 mcg sekali sehari bila perlu.

  • Anak

Sebagai alat inhaler dosis terukur fluticasone propionate, untuk anak usia 4-16 tahun, dosis awal 50 - 100 mcg dua kali sehari yang bisa ditingkatkan menjadi 200 mcg dua kali sehari bila perlu.

Sebagai alat inhaler dosis terukur fluticasone furoate, anak yang berusia 5-11 tahun diberikan 50 mcg sekali sehari, dan anak yang berusia 12 tahun ke atas bisa diberikan dosis obat yang sama dengan dosis dewasa.

 

Keamanan

Pada wanita hamil, obat ini tergolong sebagai kategori C FDA. Pada penelitian yang dilakukan di hewan uji coba, terdapat risiko yang muncul pada janin yang dikandung hewan tersebut. Belum ada penelitian yang cukup memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Obat ini bisa diberikan bila potensi manfaat obat lebih besar dibandingkan kemungkinan risiko yang dapat muncul.

Sementara itu, keamanan pemberian fluticasone untuk anak yang berusia di bawah 6 tahun serta ibu menyusui masih belum diketahui dengan pasti.

 

Interaksi Obat

Bisa terjadi peningkatan risiko efek samping dan paparan obat ke dalam pembuluh darah sistemik bila fluticasone diberikan bersama obat:

  • Antiretroviral ritonavir
  • Antijamur ketokonazol dan itrakonazol
  • Obat cobicistat

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 1 Agustus 2023 | 12:31

Pusat Informasi Obat Nasional. (2022).Monografi- Flutikason furoat  Retrieved 23 September 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/flutikason-furoat.

MIMS Indonesia. (2022). Fluticasone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 23 September 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluticasone?mtype=generic.

National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 9854489, Fluticasone furoate. Retrieved September 23, 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Fluticasone-furoate.

Clinical Key . (2022). Drug monograph-  Fluticasone. Retrieved 23 September 2022, from https://www.clinicalkey.com/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-263.