Lazimnya urin tidak mengandung bakteri, namun bakteri bisa masuk ke sistem kemih dari luar tubuh dan menyebabkan masalah seperti infeksi dan peradangan. Infeksi yang dialami pada sistem perkemihan dapat terjadi di uretra (yang disebut uretritis), ginjal (yang disebut pielonefritis) atau di kandung kemih (yang disebut sistitis).
Siapapun bisa terkena infeksi saluran kemih, namun kondisi ini lebih sering ditemui pada wanita. Hal ini disebabkan karena uretra (tabung yang membawa urin keluar dari tubuh) pada wanita lebih pendek dan lebih dekat ke anus, tempat di mana bakteri E.coli ditemukan.
Saat sistem saluran kemih mengalami infeksi, Anda mungkin akan seringkali ingin buang air kecil, mengalami sensasi seperti terbakar saat buang air kecil, atau buang air kecil hanya sedikit sekali. Hingga infeksinya sembuh, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda hindari:
Makanan dan Minuman yang Memperburuk Gejala ISK
Seperti dilansir Healthline, studi menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi makanan atau minuman tertentu dengan berkembangnya gejala ISK. Beberapa penelitian menemukan bahwa minum minuman tertentu seperti soda, minuman berkafein, minuman beralkohol dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan terkait dengan gejala saluran kemih bagian bawah.
Saat menderita ISK, sebaiknya Anda menghindari minuman yang berpotensi mengiritasi seperti kopi, teh, soda, alkohol, atau minuman dengan pemanis buatan. Anda juga sebaiknya menghindari makan makanan pedas dan buah-buahan yang rasanya asam, karena semakin banyak Anda makan makanan yang asam maka semakin mudah bakteri berkembang biak.
Menahan Buang Air Kecil
Jangan menahan diri untuk buang air kecil dengan alasan Anda terlalu sibuk. Ketika Anda merasa ingin buang air kecil dan menahannya, maka Anda meningkatkan risiko masalah di saluran kemih utama.
Menahan urin juga memungkinkan kuman untuk tinggal lebih lama di kandung kemih, yang artinya memberikan waktu lebih banyak bagi kuman untuk berkembang biak. Lain kali ketika Anda merasa ingin buang air kecil, minum segelas air terlebih dahulu untuk membantu mengeluarkan kuman dari saluran kemih.
Dehidrasi
Membiarkan tubuh tidak mendapatkan cukup asupan air dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, di mana kuman dapat lebih cepat tumbuh dan berkembang di dalam saluran kemih.
Dehidrasi juga berisiko menyebabkan kebingungan, pingsan, cedera ginjal akut yang mengharuskan Anda untuk mendapat perawatan di rumah sakit.
Minum air dalam jumlah yang banyak, selain dapat membilas ginjal dan kandung kemih, juga dapat membantu mengantarkan antibiotik ke saluran kemih untuk mempercepat penyembuhan infeksi akibat bakteri, dan mengurangi risiko pengembangan batu ginjal.
Tidak Menghabiskan Antibiotik
Ada banyak penelitian yang membahas berapa lama antibiotik harus dikonsumsi untuk dapat membunuh semua bakteri. Dokter akan memberikan jenis antibiotik tertentu untuk mengatasi infeksi saluran kemih, dan konsumsi antibiotik harus sesuai dengan aturan minum dan dosis yang telah ditentukan oleh dokter.
Walaupun Anda merasa gejalanya membaik, bukan berarti infeksi telah hilang sepenuhnya. Bakteri mungkin masih ada di dalam saluran kemih dan berisiko menyebabkan resistensi (kekebalan) terhadap antibiotik apabila Anda menghentikan konsumsinya. Oleh karena itu, pastikan untuk menghabiskan obat antibiotik yang telah diresepkan, sekalipun gejalanya terasa membaik.
Menunda Pergi ke Dokter
Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang dapat diobati dengan antibiotik. Menunda pengobatannya akan meningkatkan risiko komplikasi seperti kerusakan ginjal, risiko melahirkan prematur, penyempitan uretra, infeksi berulang, hingga sepsis (komplikasi infeksi yang mengancam jiwa).
Tidak ada alasan bagi Anda untuk menunda pergi ke dokter selama gejala infeksi saluran kemih dirasakan. Bila gejala telah berkembang disertai demam tinggi, sakit pinggang, muntah, maka sebaiknya hubungi dokter Anda kembali, dan dapatkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencegah semakin memburuknya gejala.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic (2021). Urinary tract infection (UTI). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447
Cleveland Clinic (2020). Urinary Tract Infections. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections
Jillian Kubala, MS, RD (2021). Can Your Diet Affect Your Chances of Getting a UTI?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/diet-and-utis-foods-to-avoid-with-a-uti#foods-and-drinks
Katie Lean, et all (2019). Reducing urinary tract infections in care homes by improving hydration. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6629391/
WHO (2020). Antimicrobial resistance: Does stopping a course of antibiotics early lead to antibiotic resistance?. Available from: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/antimicrobial-resistance-does-stopping-a-course-of-antibiotics-early-lead-to-antibiotic-resistance