Kolesterol adalah zat seperti lilin atau lemak yang dihasilkan tubuh. Tubuh memerlukan kolesterol dalam jumlah normal untuk membuat hormon, vitamin D dan proses mencerna makanan. Namun ketika kadar kolesterol dalam darah tinggi, kondisi ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan.
Apa Itu Kolesterol Tinggi?
Tubuh membutuhkan kolesterol dalam jumlah tertentu untuk dapat menghasilkan hormon dan fungsi lainnya. Kelebihan kolesterol dalam tubuh akan sulit dimanfaatkan oleh tubuh. Kolesterol berlebih tersebut akhirnya akan membentuk plak dalam pembuluh darah.
Kadar normal kolesterol dalam darah adalah 200 mg/dL. Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol mencapai lebih dari 200 mg/dL. Tingginya angka kolesterol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Bahaya Koelsterol Tinggi
Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh banyak hal, namun utamanya adalah gaya hidup seperti jarang olahraga, sering mengonsumsi makanan berlemak, obesitas dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan jarang olahraga. Jika kolesterol tinggi tidak dikendalikan dengan tepat, kondisi ini dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan, yaitu:
1. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit atau yang dikenal dengan istilah aterosklerosis. Kondisi ini dapat menghambat aliran darah menuju jantung. Untuk itu, jika Anda memiliki kolesterol tinggi maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
2. Meningkatkan Risiko Stroke
Penumpukan kolesterol di pembuluh darah dapat meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah otak. Apabila ini terjadi, maka fungsi otak akan terganggu dan berisiko menyebabkan stroke.
Stroke adalah gangguan kesehatan dimana asupan darah menuju otak terganggu atau berhenti sama sekali sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, jaringan dan sel otak dapat mati dalam waktu yang sangat cepat. Stroke merupakan kondisi serius dan dapat mematikan sehingga membutuhkan pertolongan segera.
3. Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer adalah tersumbatnya aliran darah ke tungkai atau tangan karena penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Kondisi ini berbahaya karena sering kali terjadi tanpa gejala. Gejala baru akan muncul ketika arteri Anda sudah mengalami sumbatan hingga 60%.
Beberapa gejala yang sering muncul adalah kram atau nyeri otot saat bergerak dan mereda setelah beristirahat. Meski gejala yang muncul umumnya di kaki atau lengan, namun kondisi ini juga dapat memengaruhi tempat lain di tubuh Anda.
Pasalnya, seluruh pembuluh darah Anda terhubung melalui sistem kardiovaskular. Sehingga penumpukan atau sumbatan di suatu area dapat mengganggu seluruh jaringan pembuluh darah.
4. Penyakit Arteri Karotis
Ketika aterosklerosis memengaruhi arteri karotis (pembuluh darah di leher yang mengantarkan darah ke otak dan kepala), kondisi ini dikenal dengan penyakit arteri karotis. Arteri karotis membawa darah ke bagian otak depan yang besar. Jika tumpukan plak membuat arteri semakin sempit, otak akan kekurangan asupan darah yang kaya akan oksigen dan berisiko menyebabkan stroke.
5. Tekanan darah Tinggi (Hipertensi)
Kolesterol tinggi juga berkaitan dengan tekanan darah tinggi. Penumpukan plak kolesterol dan kalsium dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi keras dan sempit. Akibatnya jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hasilnya, tekanan darah Anda akan ikut meningkat.
Apabila Anda memiliki kolesterol tinggi, risiko mengalami hipertensi juga semakin tinggi. Jika kedua kondisi tersebut tidak dikontrol dengan baik, Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung yang menyebabkan kematian.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sayangnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala dan baru diketahui melalui hasil pemeriksaan darah. Untuk itu, pastikan Anda rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat agar kadar kolesterol dalam darah terkendali.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina