Diabetes kerap dijuluki sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) di kalangan masyarakat umum. Pasalnya, gejala diabetes seringkali tidak disadari dan baru dirasakan ketika kondisinya sudah cukup serius serta berisiko tinggi menyebabkan kematian. Padahal jika dapat dideteksi sejak awal, diabetes sangat bisa dicegah dan dikendalikan sehingga mengurangi risiko komplikasi. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali gejala diabetes agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Gejala Klasik Diabetes
Dilansir dari Healthline, dalam ilmu diabetes dikenal gejala klasik diabetes yang terdiri dari 3P, yaitu polidipsia (banyak minum), poliuria (sering buang air kencing), dan polifagia (banyak makan). Kondisi ini juga sering diikuti dengan penurunan berat badan tanpa sebab dan gejala lain seperti gatal-gatal (pruritus). Berikut ini uraian singkat mengenai gejala klasik diabetes:
Polidipsia
Polidipsia adalah kondisi dimana seseorang menjadi mudah haus. Kondisi ini merupakan salah satu gejala diabetes yang paling umum baik pada dewasa maupun anak-anak.
Pada pengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal (hiperglikemia). Tubuh kemudian berusaha mengeluarkan semua glukosa dalam darah karena tidak ada insulin yang mengantarnya ke sel sehingga glukosa tidak bisa digunakan.
Ginjal pun bekerja ekstra dengan mengeluarkan glukosa berlebihan lewat urin karena tidak ada insulin yang mengantarkan glukosa ke sel. Akibatnya, pengidap diabetes menjadi mudah haus dan perlu minum air lebih banyak dari asupan cairan yang biasa dikonsumsi.
Cari tahu Mengapa Pengidap Diabetes Sering Berkeringat Berlebih?
Poliuria
Selain mudah haus, gejala diabetes yang sering muncul adalah poliuria atau sering buang air kecil. Normalnya, tubuh memproduksi urin 1-2 liter per hari, namun tubuh pengidap diabetes dapat memproduksi urin lebih dari 3 liter per hari. Ketika kadar gula dalam darah cukup tinggi, ginjal akan menyaring lebih banyak air sehingga frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering.
Polifagia
Sering merasa lapar juga dapat menjadi salah satu gejala diabetes. Dalam tubuh, glukosa digunakan sebagai sumber energi. Untuk bisa digunakan sebagai energi, insulin bertugas mengantarkan glukosa menembus sel. Namun pada pengidap diabetes, kadar insulin yang rendah menyebabkan gangguan dalam proses tersebut sehingga glukosa tidak dapat diolah menjadi energi. Hal ini yang menyebabkan tubuh mudah lapar.
Rasa lapar yang dirasakan pengidap diabetes tidak hilang begitu saja setelah mengonsumsi makanan. Bahkan jika pengidap diabetes terus-menerus makan untuk mengurangi rasa lapar, hal ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah pengidap diabetes semakin tidak terkontrol.
Penurunan Berat Badan
Selain ketiga gejala di atas, gejala diabetes lainnya adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Dilansir dari laman Diabetes.co.uk, pengidap diabetes mengalami kekurangan hormon insulin yang menyebabkan tubuh kesulitan mengolah glukosa menjadi sumber energi. Ketika ini terjadi, tubuh akan mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi sehingga menyebabkan berat badan menyusut.
Simak informasi tentang Komplikasi Diabetes yang Sering Dialami Wanita
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Gejala klasik diabetes seperti yang diuraikan di atas seringkali mirip dengan gejala penyakit lainnya. Inilah yang menyebabkan gejala diabetes sulit dikenali dan seringkali terlambat mendapat penanganan.
Misalnya, orang yang mengalami dehidrasi juga akan merasa sering kehausan (polidipsia). Selain itu poliuria juga dapat dijumpai pada ibu hamil, orang dengan masalah ginjal dan sedang mengonsumsi obat-obatan yang bersifat diuretik dan polifagi juga dapat dialami oleh orang yang sedang PMS, stres, dan hipertiroid.
Apabila Anda mengalami gejala di atas dan diikuti dengan penurunan berat badan drastis seperti 5% dari berat badan normal atau sekitar 4,5 kg dalam waktu 6-12 bulan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Bagi Anda yang mengalami gejala di atas terutama jika dalam keluarga memiliki riwayat diabetes, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Diabetes merupakan penyakit kronis yang berkembang secara perlahan. Diabetes yang terdeteksi lebih awal akan memudahkan penanganan sehingga dapat mencegah komplikasi diabetes seperti stroke, gagal ginjal, dan infeksi kaki yang menyebabkan amputasi.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Seladi-Schulman, J. (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/diabetes/3-ps-of-diabetes
D’Arrigo, T. (2021). Early Signs and Symptoms of Diabetes. Available from: https://www.webmd.com/diabetes/guide/understanding-diabetes-symptoms
Diabetes UK. (2022). Diabetes Signs. Available from: https://www.diabetes.co.uk/The-big-three-diabetes-signs-and-symptoms.html
Fowler, P. (2021). Polyuria (Excessive Urine Production). https://www.webmd.com/diabetes/polyuria-too-much-urine
Diabetes UK. (2022). Unexplained Weight Loss. Available from: https://www.diabetes.co.uk/symptoms/unexplained-weight-loss.html
Kemenkes RI. (2018). Bagaimana cara mendeteksi Diabetes Juvenile pada Anak? Kenali gejala awal, perhatikan rasa haus Anak yang cenderung minum berlebih. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/bagaimana-cara-mendeteksi-diabetes-juvenile-pada-anak-kenali-gejala-awal-perhatikan-rasa-haus-anak-yang-cenderung-minum-berlebih#
Kemenkes RI. (2019). Apa saja komplikasi dan akibat dari Diabetes?. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/6/apa-saja-komplikasi-dan-akibat-dari-diabetes#