Penyakit naiknya asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kebiasaan merokok. GERD adalah kondisi naiknya asam lambung dimana isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan tenggorokan terasa panas, mulut terasa pahit, dan perut terasa tidak nyaman.
Bagaimana kebiasaan merokok bisa dikaitkan dengan terjadinya GERD? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab terjadinya GERD
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan penyakit di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini disebabkan oleh katup dalam sistem pencernaan mengalami gangguan. GERD juga dapat digunakan untuk menyebut penyakit asam lambung yang parah dan sudah berlangsung menahun. Seseorang dapat dikatakan mengalami GERD ketika sering mengalami naiknya asam lambung ke kerongkongan setidaknya satu atau dua kali dalam seminggu.
Hubungan antara merokok dengan naiknya asam lambung
1. Mengganggu kerja katup sfingter
Saat makan, otot katup dalam sistem pencernaan yang bernama sfingter ini akan mengendur sehingga makanan dapat masuk ke lambung. Setelah makanan berada di dalam lambung, otot sfingter akan kembali menegang sehingga isi lambung tidak dapat naik ke permukaan.
Pada perokok, otot sfingter yang sering terpapar nikotin akan mengendur sehingga tidak dapat menegang dengan baik ketika makanan sudah berada di dalam lambung. Akibatnya, isi lambung dapat kembali naik ke kerongkonan dan menimbulkan rasa panas seperti terbakar.
2. Mengurangi produksi air liur
Pada perokok berat, kandungan rokok menyebabkan produksi air liur seseorang semakin berkurang sehingga mulut terasa lebih kering. Air liur berfungsi menetralkan asam yang berguna membantu meredakan efek naiknya asam lambung. Jika air liur sedikit maka asam yang naik ke kerongkongan akan sulit dinetralkan.
3. Mengganggu otot esofagus
Selain mengendurkan otot sfingter, pengaruh rokok juga dapat membersihkan kerongkongan dari asam yang merusak lapisan kerongkongan. Tak hanya itu, rokok juga dapat merusak selaput lendir yang melindungi kerongkongan dari asam. Akibatnya, GERD semakin menimbulkan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
4. Meningkatkan produksi asam lambung
Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Selain dapat memicu GERD, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan penyakit serius lainnya seperti kanker, diabetes, gangguan jantung, stroke dan penyakit kronis lainnya. Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, maka sebaiknya segera pertimbangkan untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut.
Yuk, mulai berhenti merokok bersama dengan Ai-Care dengan mengisi kuesioner yang ada pada link ini https://tinyurl.com/aicareHTTS
Baca terus artikel terbaru seputar kesehatan di Website Ai-Care https://ai-care.id/. Temukan artikel lainnya seputar penyakit pada saluran pencernaan, Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Ness-Jensen E, Lagergren J. Tobacco smoking, alcohol consumption and gastro-oesophageal reflux disease. Best Pract Res Clin Gastroenterol. 2017 Oct;31(5):501-508.
Everydayhealth. Smoking can lead to GERD. Available from: https://www.everydayhealth.com/gerd/gerd-and-smoking.aspx.
Kohata Y, Fujiwara Y, Watanabe T, Kobayashi M, Takemoto Y, et al. (2016) Correction: Long-Term Benefits of Smoking Cessation on Gastroesophageal Reflux Disease and Health-Related Quality of Life. PLOS ONE 11(3): e0150554.