Paparan polusi udara tingkat tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Polusi udara yang terdiri dari berbagai zat kimia dan partikel kecil bisa membahayakan sistem pernapasan dan organ-organ tubuh lainnya.
Paparan polusi udara secara terus-menerus dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, meningkatkan risiko penyakit jantung, meningkatkan risiko kanker paru-paru, dan komplikasi kesehatan serius pada orang-orang yang sudah sakit. Kelompok lansia dan anak-anak juga lebih rentan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara.
Bahkan, partikel halus PM 2.5 bila terhirup bisa masuk jauh ke dalam saluran pernapasan dan aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan peradangan, kerusakan paru-paru dan masalah kesehatan lainnya. Untuk itulah perlu dilakukan tindakan pencegahan dampak polusi udara.
Kenali Gejala ISPA Akibat Polusi Udara
Kasus ISPA dan pneumonia belakangan ini sedang marak karena tingginya polusi udara. ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang merujuk pada kelompok infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah termasuk hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru.
Adapun gejala ISPA yang biasanya dialami penderitanya antara lain:
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Badan pegal-pegal
- Kelelahan
Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala tambahan seperti:
- Demam dan menggigil dengan suhu 39 derajat Celsius atau lebih
- Kesulitan bernapas
- Pusing
- Kehilangan kesadaran
Baca Juga: Apakah Polusi Udara Bisa Menyebabkan Batuk Kronis?
Kemenkes Ajak Terapkan 6M dan 1S
Melalui keterangan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, Kementerian Kesehatan mengajak untuk menerapkan strategi 6M dan 1S untuk mencegah dampak negatif polusi udara termasuk ISPA dan pneumonia, di antaranya:
Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi website
Memantau kualitas udara melalui aplikasi atau website yang memberikan informasi tentang indeks kualitas udara dapat membantu Anda mengambil tindakan yang diperlukan saat kualitas udara buruk.
Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi
Saat polusi udara sedang tinggi, sebaiknya Anda menghindari aktivitas di luar ruangan dan mengurangi waktu yang dihabiskan di tempat terbuka. Menutup ventilasi di rumah, kantor, sekolah, atau tempat umum dapat membantu mengurangi paparan udara yang terkontaminasi.
Baca Juga: Cara Melindungi Diri saat Beraktivitas di Tengah Polusi Udara
Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
Menggunakan alat penjernih udara (air purifier) atau pengatur kelembapan di dalam ruangan bisa membantu memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan.
Menghindari sumber polusi dan asap rokok
Hindarkan diri Anda dari paparan langsung terhadap sumber polusi, seperti kendaraan bermotor, industri ataupun perokok aktif dan pasif.
Menggunakan masker saat polusi udara tinggi
Menggunakan masker wajah yang dapat memberikan perlindungan pernapasan yang efektif. Bila paparan polusi di luar sangat tinggi, Anda bisa menggunakan masker seperti masker N95 untuk membantu menyaring partikel halus yang berbahaya. Pakailah masker dengan benar hingga menutup mulut dan hidung.
Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menjaga kesehatan secara keseluruhan melalui pola makan sehat, istirahat cukup, hidrasi yang baik dan berolahraga rutin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan
Jika Anda mengalami keluhan pernapasan seperti batuk, pilek, sesak napas, atau gejala ISPA lainnya, segera konsultasikan keluhan baik secara daring maupun langsung untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dengan kondisi dan gejala yang dialami.
Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store dan Play Store di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma