Sembelit atau konstipasi ditandai dengan buang air besar yang jarang, tinja yang keras dan kering, serta kesulitan dalam mengosongkan usus. Biasanya, sembelit dapat diatasi dengan meningkatkan konsumsi serat dan rutin berolahraga.
Namun, dalam beberapa kasus, sembelit bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Lalu, kapan kita perlu lebih waspada terhadap sembelit yang dialami?
Tanda Bahaya Sembelit
Seseorang dikategorikan mengalami sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Gejala lain yang biasa muncul adalah tinja yang keras, sulit dikeluarkan, serta perasaan tidak tuntas setelah buang air besar.
Sembelit umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan serat, cairan, dan aktivitas fisik. Namun, ada beberapa tanda sembelit yang perlu diwaspadai, di mana Anda mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter atau bahkan membutuhkan pertolongan medis darurat, di antaranya:
Sembelit disertai nyeri perut yang parah
Nyeri perut yang parah disertai sembelit bisa menjadi tanda adanya sumbatan di usus atau peradangan pada kantung kecil di dinding usus besar (divertikulitis). Jika nyeri perut yang dirasakan selama sembelit tidak mereda atau semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Adanya darah di tinja
Jika terdapat darah pada tinja saat sembelit, hal ini bisa mengindikasikan adanya robekan pada anus (fisura ani) atau kondisi yang lebih serius, seperti radang usus atau kanker usus. Untuk mengetahui penyebab pastinya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Demam
Sembelit yang disebabkan oleh kurangnya serat atau asupan cairan biasanya tidak disertai dengan demam. Namun, jika sembelit Anda disertai dengan demam, hal ini bisa menandakan divertikulitis. Divertikulitis adalah peradangan pada divertikula, yaitu kantung yang terbentuk di saluran pencernaan.
Baca Juga: Sembelit Terus-Menerus? Mungkin Ini Penyebabnya
Tidak bisa buang angin
Tidak bisa buang angin saat sembelit bisa menandakan adanya penyumbatan usus. Penyumbatan ini bisa terjadi di usus kecil maupun usus besar.
Tidak buang air besar lebih dari seminggu
Sembelit yang berlangsung lebih dari seminggu perlu mendapatkan evaluasi lebih lanjut dari dokter. Jika Anda tidak bisa buang air besar, hal ini mungkin menandakan impaksi tinja, di mana tinja benar-benar sulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
Muntah
Sembelit yang disertai muntah bisa menandakan impaksi tinja yang serius dan menyumbat usus. Jika Anda mengalaminya, segera cari pertolongan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Tak Hanya Kurang Serat, Stres Juga Dapat Menyebabkan Sembelit
Sembelit di alami bayi atau balita
Sembelit pada bayi atau balita perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama jika disertai dengan gejala seperti rewel, kehilangan nafsu makan, adanya darah di popok, penurunan berat badan, atau muntah. Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Umumnya sembelit ringan memang bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, meningkatkan asupan cairan, menghindari kebiasaan menahan buang air besar, serta berolahraga teratur.
Namun, bila selama sembelit Anda mengalami salah satu atau lebih dari tanda yang disebutkan di atas, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
WebMD (2023). What Is Constipation?. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation
Colleen Stinchcombe (2023). When Does Constipation Become an Emergency?. Available from: https://www.health.com/condition/constipation/when-is-constipation-an-emergency
Rachel Nall, MSN, CRNA (2024). When is constipation an emergency?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/326957
Cleveland Clinic (2023). Constipation. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4059-constipation