Kebiasaan menggigit kuku dapat dialami anak-anak maupun dewasa. Jika tidak dihentikan sejak kecil, kebiasaan ini dapat berkembang hingga dewasa. Apa saja penyebab anak gemar menggigit kuku dan bagaimana menghentikannya? Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Anak Suka Menggigit Kuku

Dilansir dari Healthline, hampir sekitar 30-60% anak-anak gemar menggigit kukunya. Jika anak Anda termasuk salah satunya, maka anak Anda tidak sendirian. Ada beberapa faktor penyebab anak suka menggigit kuku di antaranya:

• Menghilangkan rasa bosan, biasa dilakukan anak-anak ketika ia merasa tidak ada yang bisa dilakukan lagi ketika merasa bosan.
• Untuk menenangkan diri sebagai respons stres, cemas atau rasa tidak nyaman. Beberapa anak menggigit kuku ketika merasa gugup, stres atau panik.
• Memberi rasa tenang sebelum tidur. Beberapa anak hanya menggigit kuku ketika menjelang tidur, hal ini dilakukan agar ia merasa tenang sehingga dapat tidur lebih nyenyak. 

Baca Juga: Manfaat Kompetisi Sehat bagi Anak-Anak

Cara Mengatasi Kebiasaan Anak Menggigit Kuku

Sebenarnya, kebiasaan anak menggigit kuku tidak termasuk kebiasaan yang berbahaya. Biasanya kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya ketika anak berusia sekolah dasar. Namun pada beberapa anak, kebiasaan ini sulit dihentikan dan dapat berlangsung hingga dewasa.

Meskipun tidak berbahaya, kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan kuku pada anak. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan infeksi jamur dan saluran pencernaan akibat masuknya bakteri dari kuku.

Untuk meredakan kebiasaan menggigit kuku tersebut, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

Potong kuku anak secara rutin

Menggigit kuku memberi rasa kepuasan tersendiri pada anak. Untuk mengurangi kebiasaan tersebut Anda dapat memotong kukunya setiap hari atau ketika terlihat panjang dan bisa digigit. Membiasakan anak memiliki kuku pendek juga mengurangi risiko masuknya kuman dari sela-sela kuku ke saluran pencernaan.

Selain memastikan kuku pendek, Anda juga perlu memerhatikan kebersihan kutikula di sekitar kuku yang dapat menjadi celah masuk kuman.

Berikan pengganti untuk digigit

Anda juga bisa memberikan makanan ringan sebagai pengganti kuku untuk digigit. Selain menyehatkan, makanan ringan juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Untuk mencegah anak mengalami obesitas, Anda bisa menghindari memberikan cemilan berupa makanan dengan gula tinggi. Sebagai gantinya, berikan stik sayuran seperti stik wortel rebus atau kentang.

Baca Juga: Intergenerational Trauma, Ketika Trauma Orang Tua Diturunkan pada Anak

Alihkan fokus anak

Salah satu penyebab kebiasaan anak menggigit kuku adalah karena anak selalu mencari sesuatu agar jari-jarinya tetap aktif. Jika anak sering mengalami hal ini maka sebaiknya alihkan fokus anak agar tangannya tetap aktif seperti memberikannya bola stres untuk diremas atau mainan pereda kecemasan lainnya. Mainan ini membantu anak-anak untuk fokus pada mainan tersebut daripada menggigit kuku.

Jelaskan mengenai efek sampingnya

Salah satu cara terpenting yang perlu orang tua lakukan adalah menjelaskan pada anak mengenai risiko dari kebiasaan menggigit kuku seperti masuknya bakteri dan kuman ke dalam mulut, gigi yang mudah rapuh, bentuk kuku menjadi tidak rapi dan lain-lain. Anda juga bisa memberikan penghargaan ketika si kecil dapat secara perlahan menghentikan kebiasaan tersebut. 

Kebiasaan menggigit kuku dapat mengindikasikan adanya gangguan kecemasan pada anak. Apabila cara di atas tidak efektif untuk menghentikan kebiasaan tersebut, Anda bisa memeriksakannya ke dokter atau psikolog. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh pada ponsel Anda. 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!