Sayur Goreng, Nikmat Tapi Berbahaya

Sayur Goreng, Nikmat Tapi Berbahaya
Ilustrasi sayur goreng. Credits: Freepik

Bagikan :


Sayur goreng merupakan salah satu makanan yang sering menjadi pilihan untuk menikmati sayuran dengan cara yang berbeda. Sayuran yang cukup populer diolah dengan cara digoreng antara lain kol, terong, brokoli, jamur, dan bayam.

Sayur goreng menawarkan variasi rasa yang menarik. Proses penggorengan menghasilkan sayuran yang renyah di luar dan lembut di dalam. Sebelum digoreng, tidak jarang sayuran juga dibaluri terlebih dahulu oleh tepung dan berbagai bumbu seperti garam, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya. Kombinasi ini membuat sayur goreng sangat menggugah selera.

 

Potensi Bahaya Mengonsumsi Sayur Goreng

Meskipun sulit menolak kenikmatan sayur goreng, ada beberapa alasan mengapa makanan ini bisa berbahaya bagi kesehatan khususnya jika dikonsumsi terlalu sering atau secara berlebihan.

Kandungan Lemak dan Kalori Tinggi

Menggoreng sayuran dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori di dalam sayuran. Minyak sayur yang digunakan untuk proses penggorengan memiliki kalori tinggi. Satu sendok teh minyak makan mengandung sekitar 126 kalori. Saat sayuran digoreng, sayuran akan menyerap minyak dan meningkatkan jumlah kalori total dan lemak yang Anda makan.

Terbentuknya senyawa berbahaya

Memanaskan minyak pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida dan produk oksidasi lemak. Akrilamida bersifat karsinogenik, artinya dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama.

Minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi dan digunakan berulang kali juga dapat mengalami oksidasi. Proses ini dapat menghasilkan senyawa-senyawa seperti aldehid dan keton yang berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Selain Digoreng, Begini Cara Masak Ikan yang Sehat

Kandungan garam yang tinggi

Sayur goreng umumnya dicampur dengan tepung yang mengandung tinggi garam. Garam berlebih dalam makanan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Penurunan kandungan nutrisi

Menggoreng dapat menurunkan kandungan nutrisi dalam sayuran. Vitamin A, D, E, dan K adalah vitamin yang larut dalam lemak dan sebagian besar dapat hilang selama proses penggorengan. Sedangkan vitamin B dan C adalah vitamin yang larut dalam air serta sensitif terhadap panas, sehingga menggoreng dapat menyebabkan penurunan signifikan terhadap kandungan vitamin ini.

Baca Juga: Pengganti Minyak Goreng ini Jauh Lebih Sehat, Apa Saja Sih?

Kolesterol dan lemak trans

Sering kali saat menggoreng sayuran, kebanyakan orang menggunakan minyak berulang kali. Ini dapat menghasilkan kolesterol jahat dan lemak trans yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Lemak jenuh yang terkandung dalam minyak goreng yang telah berulang kali dipakai dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Tingginya kadar kolesterol LDL menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.

Lemak trans terbentuk ketika minyak dipanaskan dalam suhu tinggi, terutama jika minyak digunakan berulang kali. Lemak trans dan kolesterol jahat dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang berakibat pada penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis).

 

Mengukus, merebus, menumis, atau menggunakan microwave adalah cara yang lebih aman dan sehat untuk mengolah sayuran. Metode tersebut membantu menjaga sebagian besar vitamin dan mineral karena tidak memerlukan penggunaan minyak. Dengan memilih metode ini, Anda tetap bisa menikmati sayuran yang lezat dan bergizi tanpa menambahkan lemak dan kalori berlebih.

Memiliki pertanyaan lain terkait kolesterol tinggi atau masalah kesehatan lain? Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 29 Juli 2024 | 10:12