5 Kesalahan Hidrasi yang Sering Dilakukan

ADS

287 x 220

Bagikan :


Penting untuk menjaga tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan tubuh lemas, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Jika dibiarkan, dehidrasi dapat berkembang menjadi dehidrasi berat yang menyebabkan kejang, gangguan ginjal, dan syok hipovolemik. Untuk mengatasi dehidrasi, Anda perlu mencukupi cairan tubuh dengan minum banyak cairan. Sayangnya, masih banyak kesalahan hidrasi yang sering dilakukan di masyarakat.

Kesalahan hidrasi yang banyak dilakukan

Kebutuhan cairan seseorang dapat bervariasi tergantung usia, berat badan, dan kegiatan yang dilakukan. Umumnya orang dewasa membutuhkan asupan cairan sebanyak 8 gelas air putih sehari, dan bisa lebih jika Anda aktif berolahraga atau melakukan kegiatan berat. Namun, mencukupi kebutuhan cairan tubuh atau hidrasi ternyata tak sekadar minum air putih 8 gelas per hari. Dilansir dari Livestrong, ada beberapa kesalahan hidrasi yang masih sering dilakukan, di antaranya:

1. Kurang minum air putih

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kebutuhan cairan seseorang berbeda-beda. Akibatnya, banyak yang hanya minum air putih ketika badan sudah merasa haus. Padahal, ketika haus, tubuh Anda membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak dari yang yang dirasakan.

Orang yang aktif membutuhkan asupan cairan lebih banyak daripada orang yang tidak banyak beraktvitas. Jika Anda sangat aktif dan banyak megeluarkan keringat, maka Anda tentu diperbolehkan minum air putih lebih banyak dari jumlah yang biasa Anda minum.

2. Minum air saat perut kosong

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition, minum air putih saat perut kosong ternyata tidak efektif untuk memenuhi cairan tubuh. Hidrasi akan lebih efektif jika Anda sudah mengonsumsi makanan seperti buah atau camilan lain sehingga ada nutrisi lain di dalam perut yang dapat membantu mempertahankan lebih banyak air di dalam tubuh.

3. Tidak menganggap kopi dan teh sebagai asupan cairan

Mencukupi kebutuhan cairan bukan hanya bisa didapat dari air putuh atau jus dan susu. Minuman seperti kopi dan teh juga dapat menjadi asupan cairan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tidak ada efek signifikan dari hidrasi antara minum 3,5 cangkir kopi per hari dengan 3,5 cangkir air. Meskipun demikian, kopi dan teh termasuk dalam minuman diuretik yang mampu merangsang pengeluaran urine lebih banyak. Jika Anda mengonsumsi kopi dan teh, jangan lupa imbangi dengan cairan lainnya seperti air putih atau jus buah untuk mengembalikan asupan cairan tubuh.

4. Melupakan makanan yang banyak mengandung air

Air untuk hidrasi tubuh bukan hanya didapat dari minuman. Anda juga bisa mendapatkan asupan cairan dari buah yang mengandung banyak air seperti semangka, kiwi, timun, dan tomat. Buah dan sayuran tersebut juga dapat membantu tubuh terhidrasi lebih lama. Anda bisa memasukkan buah dan sayuran tersebut dalam menu makan sehari-hari untuk mencegah kekurangan asupan cairan.

 

Itulah beberapa kesalahan yang masih sering terjadi terkait hidrasi. Untuk mengetahui apakah Anda dehidrasi atau tidak, Anda bisa melihat dari warna urine yang dikeluarkan. Warna urine yang ideal dan tanda bahwa Anda cukup terhidrasi adalah warna kuning pucat. Jika warna urine Anda kuning cerah dan kecoklatan maka Anda mengalami dehidrasi. Segera perbanyak minum air putih atau larutan elektrolit untuk mencegah dehidrasi berat.

 

Writer: Ratih

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 24-Sep-2021

 

Sumber:

  1. Plowe K. 8 Hydration Mistakes You're Probably Making and How to Fix Them (2019). Available from: https://www.livestrong.com/article/13720868-how-to-stay-hydrated/.
  2. Everyday Health. The Truth About Hydration: 5 Myths and 5 Facts (2021). Available from: https://www.everydayhealth.com/dehydration/the-truth-about-hydration-myths-and-facts/.
  3. Harvard T.H. Chan School of Public Health. The importance of hydration. Available from: https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/the-importance-of-hydration/.