Masturbasi merupakan aktivitas seksual yang sering dianggap tabu, terlebih lagi jika dilakukan oleh wanita. Padahal, baik pria maupun wanita berhak merasakan kepuasan seksual yang sama. Sering kali masturbasi pada wanita juga dikaitkan dengan risiko ketidaksuburan dan sulit memiliki anak. Benarkah demikian?

Apa Itu Masturbasi?

Masturbasi adalah kegiatan memberikan stimulasi atau rangsangan seksual dengan menyentuh organ intimnya sendiri. Kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri maupun bersama pasangan. Anda juga dapat memanfaatkan mainan seks untuk membantu mencapai kepuasan saat masturbasi.

Ada beberapa alasan wanita melakukan masturbasi, di antaranya membantu membuat tubuh menjadi lebih rileks, ingin mengetahui respon tubuh lebih baik, dan ingin melepas dorongan seksual. Pada dasarnya, masturbasi adalah hal yang normal dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Hanya saja, kegiatan ini sebaiknya dilakukan di tempat yang privat.

Baca Juga: Mitos-Mitos Seputar Masturbasi, Seperti Apa Faktanya?

Fakta Seputar Masturbasi Wanita

Masturbasi sering kali dikaitkan dengan mitos seputar kesuburan yang tidak terbukti kebenarannya. Pada wanita, beberapa mitos seputar masturbasi yang beredar antara lain dapat meningkatkan risiko kemandulan dan mengurangi kepuasan seksual saat berhubungan dengan pasangan. Namun tidak semua mitos seputar masturbasi wanita memiliki bukti ilmiah. 

Berikut ini fakta seputar masturbasi wanita yang perlu Anda ketahui:

Masturbasi membuat Anda rileks

Saat masturbasi, aliran darah akan meningkat ke seluruh tubuh dan melepaskan hormon bahagia endorfin. Itulah mengapa setelah masturbasi Anda akan merasa lebih rileks, bahagia dan tenang meskipun Anda tidak mencapai orgasme.

Efek rileks dan bahagia setelah masturbasi ini juga dapat dialami oleh para pria. Dilansir dari WebMD, masturbasi juga mengaktifkan bagian rasa senang pada otak sehingga membuat Anda bahagia.

Baca Juga: Benarkah Sering Masturbasi Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Masturbasi meningkatkan kualitas hubungan seksual

Banyak masyarakat menganggap orang yang sering melakukan masturbasi justru akan sulit mencapai kepuasan dari melakukan hubungan seksual. Namun, para ahli justru berpendapat bahwa masturbasi sebenarnya bisa menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal seperti apa yang membuat wanita mendapatkan kepuasan seksual. Dengan cara tersebut wanita bisa mendapatkan kepuasan berhubungan seksual dengan pasangan.

Masturbasi dapat meredakan masalah seks pada saat menopause

Menopause membawa banyak perubahan bagi perempuan seperti vagina menyempit dan pelumas alami berkurang sehingga nyeri saat berhubungan seksual. Dengan masturbasi menggunakan pelumas buatan, hal ini dapat mencegah vagina menyempit, mendorong aliran darah dan meningkatkan gairah seksual.

Masturbasi tidak selalu berakhir dengan orgasme

Banyak yang beranggapan bahwa masturbasi harus berakhir dengan orgasme, namun faktanya tidak selalu demikian. Dilansir dari Plannedparenthood, masturbasi wanita bisa saja berakhir tanpa mencapai klimaks atau orgasme dan hal ini adalah hal yang normal. 

Masturbasi tidak menyebabkan kemandulan

Salah satu mitos yang banyak beredar seputar masturbasi pada wanita adalah kegiatan ini dapat menyebabkan kemandulan atau sulit punya anak. Dilansir dari Healthline, masturbasi baik pada pria maupun wanita tidak dapat menyebabkan kemandulan.

Ketidaksuburan pada wanita biasanya disebabkan oleh gangguan hormon, faktor usia, dan kondisi kesehatan lainnya seperti endometriosis atau adanya gangguan pada sistem reproduksi wanita. 

Masturbasi bisa dilakukan siapa aja baik pria dengan wanita. Asalkan dilakukan dengan higienis dan tidak berlebihan, masturbasi dapat memberi manfaat dalam berhubungan seksual. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan sistem reproduksi dan aktivitas seksual sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care pada ponsel Anda. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!