Perut Kosong bisa Sebabkan Heartbun? Simak Faktanya

Perut Kosong bisa Sebabkan Heartbun? Simak Faktanya
Ilustrasi lapar. | Credit: Freepik

Bagikan :


Kebiasaan makan Anda dapat meningkatkan risiko terjadinya heartburn. Makan dalam porsi banyak, tidur setelah makan, dan makan tidak teratur dapat memicu munculnya rasa panas di dada. Lantas bagaimana dengan perut kosong, benarkah dapat memicu heartburn?

 

Perut Kosong dan Heartburn

Heartburn adalah sensasi rasa panas dan perih yang terasa di dada atau ulu hati. Kondisi ini sering disebut dengan nyeri ulu hati karena terkadang menyebabkan rasa nyeri, sesak dan tidak nyaman di area tersebut. Heartburn terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah yang berada di antara lambung dan kerongkongan tidak menutup secara normal. Akibatnya asam lambung yang berada di lambung bisa naik ke kerongkongan.

Sejumlah penelitian mengungkapkan pengaruh antara gaya hidup dengan munculnya gejala refluks asam lambung. Beberapa kebiasaan seperti makan berlebihan, makan tidak teratur, banyak mengonsumsi makanan pedas atau makanan berlemak, kebiasaan merokok serta kurangnya aktivitas fisik juga dapat menjadi faktor risiko dari heartburn.

Selain kebiasaan makan berlebihan, perut kosong akibat makan tidak teratur juga berhubungan dengan naiknya asam lambung. Asam lambung selalu ada di lambung sepanjang waktu, baik ketika ada makanan atau tidak. Saat lapar, asam lambung dapat menumpuk di bagian atas lambung, terutama jika perut Anda sudah kosong selama beberapa lama. Ketika cairan asam ini naik ke kerongkongan karena otot sfingter esofagus bagian bawah tersebut mulai melemah, maka Anda akan merasakan heartburn.

Lapar juga dapat memengaruhi produksi asam lambung. Dalam lambung dan usus terdapat hormon ghrelin yang dikenal sebagai hormon lapar. Hormon ini dapat merangsang nafsu makan dan membuat Anda tergerak menambah asupan makanan.

Produksi hormon ghrelin dipengaruhi oleh jumlah makanan. Hormon ini akan meningkat ketika perut kosong dan akan menurun ketika lambung terisi makanan. Selain itu, hormon ini juga dapat merangsang pencernaan dan sekresi asam yang memperburuk refluks asam lambung.

Baca Juga: Kebiasaan Baik untuk Mencegah Komplikasi Penyakit Asam Lambung

 

Makanan dan Minuman Pemicu Naiknya Asam Lambung

Selain kebiasaan makan, jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi juga dapat memengaruhi produksi asam lambung berlebihan. Beberapa makanan yang dapat memicu terjadinya heartburn antara lain:

  • Makanan yang bersifat asam (bawang putih, bawang bombay, saus tomat)
  • Minuman beralkohol, berkarbonasi atau mengandung kafein
  • Susu dan produk olahannya seperti keju
  • Cabai bubuk, bawang putih bubuk, dan merica 
  • Cokelat
  • Kelompok buah jeruk seperti jeruk, lemon, dan limau
  • Makanan tinggi lemak
  • Makanan yang digoreng 
  • Makanan cepat saji (mengandung lemak, berminyak, atau digoreng)

Jika Anda sering mengalami heartburn akibat mengonsumsi makanan atau minuman di atas, sebaiknya mulai batasi konsumsi makanan atau minuman tersebut. Refluks asam lambung dapat terjadi beberapa saat setelah makan makanan pemicu naiknya asam lambung, atau terjadi ketika keesokan harinya saat bangun tidur. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kebiasaan berbaring atau tidur setelah makan.

Baca Juga: Tips Memilih Makanan Bila Menderita GERD

 

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Heartburn

Untuk mengatasi heartburn, dokter dapat memberikan obat-obatan seperti antasida, golongan antagonis H2 dan obat-obatan penghambat pompa proton untuk menghambat produksi asam lambung. Selain obat-obatan, Anda juga dapat mengatasi heartburn dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Memakan makanan dalam porsi kecil namun sering setiap beberapa jam 
  • Menurunkan berat badan agar berada dalam rentang ideal
  • Tidak segera tidur setelah makan
  • Tidur miring ke kiri
  • Hindari makanan dan minuman pemicu naiknya asam lambung
  • Berhenti merokok

Heartburn dapat disebabkan oleh kondisi medis maupun gaya hidup. Jika Anda sering mengalami heartburn hingga setiap minggunya, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang mudah diunduh di ponsel.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 26 April 2024 | 06:23