Putus cinta membawa emosi yang kompleks dan rasa sakit yang mendalam. Hal ini juga membawa konsekuensi jangka panjang, terutama bila Anda kesulitan untuk move on.
Proses menyembuhkan diri setelah putus cinta membutuhkan waktu yang tidak singkat. Agar kesehatan mental tetap terjaga, ini yang sebaiknya dilakukan setelah putus cinta.
Hal Positif untuk Dilakukan Setelah Putus Cinta
Tidak mudah menghindari rasa sedih yang muncul setelah berpisah dengan mantan. Perasaan sedih dan kehilangan bisa memengaruhi kesehatan mental. Untuk itu, ketahui beberapa hal positif yang bisa Anda lakukan setelah putus cinta berikut ini:
Berikan waktu pada diri sendiri
Tidak perlu terburu-buru ingin melupakannya. Anda boleh memberikan waktu pada diri sendiri untuk sembuh. Coba batasi kontak dengan mantan setelah putus. Setelah putus cinta artinya Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Jangan habiskan waktu dengan melamun atau menangis di dalam kamar.
Anda juga bisa membuang atau mendonasikan benda-benda yang memiliki kenangan dengan mantan sehingga Anda bisa lebih fokus pada diri sendiri. Temui teman-teman Anda, mendengarkan musik dan bersantai, membereskan ruangan, memasak menu sehat untuk diri sendiri, atau larut dalam hobi.
Dapatkan juga tidur yang cukup, tetapi juga tidak berlebihan. Tidur akan membantu Anda berpikir lebih jernih dan produktif.
Lakukan hal yang disukai
Karena memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri, Anda bisa mencari beberapa hal untuk dilakukan. Mungkin mengambil kelas fotografi, kelas menata rambut, kelas memasak atau kelas makeup yang sudah lama Anda incar. Belajar hal baru akan membantu Anda memperbarui lingkungan, yang berpengaruh positif terhadap diri secara keseluruhan.
Ekspresikan apa yang dirasakan
Tidak perlu menutupi setiap hal yang Anda rasakan. Jika Anda merasa marah, sedih, berduka, bingung, kesepian, maka Anda bisa menulis, menggambar atau menceritakannya pada orang terdekat atau sahabat. Anda akan merasa lebih lega ketika berhasil mengekspresikan emosi Anda dengan baik.
Hindari sedih berlarut-larut
Hal yang wajar kok, jika Anda merasa sedih setelah putus cinta. Namun, berkubang di dalam kesedihan tidak akan membantu mengenyahkan emosi negatif Anda. Pahamilah bahwa walaupun perasaan cinta memang bisa memudar, proses ini bukanlah waktu yang bisa terjadi sebentar.
Anda harus bisa menerima memang alami untuk merasa sakit dan sedih, namun perlu diingat bahwa sakit yang Anda rasakan saat ini tidak akan bertahan selamanya. Fokuskan diri pada aspek-aspek dalam hidup di mana Anda memiliki kendali lebih besar, seperti pada pekerjaan atau hobi Anda. Hal ini bisa memulihkan kepercayaan diri Anda.
Tanda-Tanda Depresi Setelah Putus Cinta
Tidak semua orang dengan mudah bisa mengatasi rasa sedih dan dukanya. Terkadang perasaan yang dirasakan bisa lebih kuat walau mungkin waktu berpacaran relatif singkat.
Dalam beberapa kasus, putus cinta dapat menyebabkan depresi yang bisa ditandai dengan beberapa hal berikut:
- Merasa putus asa dan tidak berdaya.
- Kehilangan atau bertambahnya berat badan drastis.
- Perubahan nafsu makan.
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Kehilangan minat terhadap segala hal, termasuk yang disukai.
- Merasa sedih, hampa dan tidak berharga.
- Kelelahan, kekurangan energi dan tampak lesu.
- Timbulnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
Baca Juga: Berbeda dengan Wanita, Inilah Tanda-Tanda Depresi pada Pria
Kapan Membutuhkan Bantuan Dokter?
Adanya tanda-tanda depresi sudah dirasakan dalam waktu lama, mengganggu kehidupan Anda dan lingkungan Anda, hal ini cukup menjadi alasan untuk Anda mencari bantuan profesional (dalam hal ini psikolog atau psikiater). Terutama apabila suasana hati Anda lebih banyak turun hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi dan pengobatan antidepresan untuk membantu mengelola stres dan depresi yang Anda rasakan. Jangan hentikan pengobatan tanpa petunjuk dari dokter.
Bicarakan dengan sahabat atau keluarga apabila timbul keinginan untuk menyakiti diri sehingga mereka juga bisa membantu menjaga Anda.
Writer : Agatha Writer
Editor :
- dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 06:29