• Beranda
  • self-help
  • Pengaruh Minum Minuman Manis dengan Gagal Ginjal dan Risiko Cuci Darah

Pengaruh Minum Minuman Manis dengan Gagal Ginjal dan Risiko Cuci Darah

Pengaruh Minum Minuman Manis dengan Gagal Ginjal dan Risiko Cuci Darah
Ilustrasi minuman manis. Credit: Freepik

Bagikan :


Minuman manis banyak digemari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa. Selain memberi rasa bahagia saat meminumnya, minuman manis juga bisa menjadi sumber energi dan meningkatkan kemampuan berpikir. Namun Anda perlu waspada karena kebiasaan minum minuman manis dapat meningkatkan risiko diabetes dan gagal ginjal yang memicu cuci darah.

 

Hubungan Antara Minuman Manis dengan Gagal Ginjal

Minuman manis adalah minuman yang diberi tambahan pemanis dengan berbagai bentuk gula tambahan seperti gula merah, pemanis jagung, sirup jagung, dan bentuk pemanis lainnya seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, madu, dan sukrosa.

Saat minum minuman manis, minuman ini akan membangkitkan sistem reward di otak sehingga memberi rasa senang. Jika dikonsumsi terlalu banyak, minuman manis dapat menyebabkan kecanduan.

Dilansir dari CDC, kebiasaan minum manis dapat menyebabkan sejumlah risiko penyakit dan masalah kesehatan lainnya seperti: 

  • Kenaikan berat badan
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2
  • Kerusakan gigi
  • Radang sendi
  • Penyakit ginjal kronis

Baca Juga: Ini Efek Pada Tubuh Jika Minum Minuman Manis Terlalu Banyak

Kebiasaan minum minuman manis dapat memicu terjadinya diabetes atau tingginya kadar gula dalam darah. Ketika kadar gula darah tinggi dan tidak dikendalikan, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ lainnya seperti ginjal, jantung, hingga sistem saraf.

Diabetes dapat merusak ginjal dengan mekanisme berikut:

  • Merusak pembuluh darah pada ginjal. Unit penyaringan ginjal dipenuhi dengan pembuluh darah kecil. Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tersumbat. Tanpa aliran darah yang cukup, ginjal menjadi rusak dan tidak mampu menyaring darah dengan optimal.
  • Merusak saraf kandung kemih. Tingginya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di tubuh, termasuk saraf kandung kemih. Jika saraf kandung kemih rusak, Anda mungkin tidak bisa merasakan kapan kandung kemih penuh. Tekanan dari kandung kemih yang penuh dapat merusak ginjal Anda.
  • Memicu infeksi saluran kemih. Urine yang tetap berada di kandung kemih dalam waktu lama dapat memicu infeksi saluran kemih. Bakteri pemicu infeksi saluran kemih juga dapat menyebar ke ginjal menyebabkan infeksi pada ginjal. 

Kerusakan ginjal yang parah dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal dimana ginjal tidak dapat berfungsi optimal dalam menyaring darah. Penyakit ginjal kronis stadium lanjut dapat menyebabkan penumpukan cairan, elektrolit, dan limbah yang berbahaya di tubuh.

Pada tahap awal penyakit ginjal kronis, kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengidap penyakit ginjal sampai kondisinya sudah lanjut.

Pengobatan penyakit ginjal kronis berfokus pada memperlambat perkembangan kerusakan ginjal. Dokter dapat merekomendasikan merubah gaya hidup, minum obat, dan terapi cuci darah untuk meringankan kerja ginjal. Pada kondisi parah, penyakit ginjal kronis bisa berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan transplantasi ginjal. 

Baca Juga: Mengapa Badan Lemas setelah Makan Makanan Manis?

 

Bisakah Penyakit Ginjal Kronis Dicegah?

Penyakit ginjal umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Pencegahan ginjal kronis bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi risiko kerusakan ginjal sejak dini.

Selain pemeriksaan kesehatan rutin, pencegahan ginjal kronis dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Mengendalikan tekanan darah
  • Mengendalikan kadar gula darah jika memiliki diabetes
  • Makan makanan dengan gizi seimbang
  • Berhenti merokok atau menggunakan tembakau
  • Rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Hindari minum minuman yang dapat merusak ginjal seperti minuman manis dan beralkohol
  • Tidak minum obat pereda nyeri di luar anjuran dokter

 

Terlalu banyak minum minuman manis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari sakit gigi, obesitas, diabetes hingga risiko cuci darah akibat gagal ginjal. Batasi minuman manis tidak lebih dari 4 sendok makan gula (50gr) per hari untuk meminimalisir risiko.

Jika memiliki masalah kesehatan akibat konsumsi gula sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfatakan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 3 Juli 2024 | 07:53

Heo GYKoh HBPark JT, et al., Sweetened Beverage Intake and Incidents of Chronic Kidney Disease in the UK Biobank Study. JAMA Netw Open. 2024;7(2):e2356885. doi:10.1001/jamanetworkopen.2023.56885

National Kidney Foundation. Diabetes and Kidney Disease (Stages 1–4). Available from: https://www.kidney.org/atoz/content/Diabetes-and-Kidney-Disease-Stages1-4#

Raman, R. (2023). 5 Foods to Avoid with Kidney Disease and Diabetes. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/foods-to-avoid-with-kidney-disease-and-diabetes

National Kidney Foundation. Ask the Dietitian: Is sugar bad for my kidneys?. Available from: https://www.nkfi.org/post/ask-the-dietitian-is-sugar-bad-for-my-kidneys

Mayo Clinic: Chronic Kidney Disease. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-kidney-disease/symptoms-causes/syc-20354521

Health Direct. Kidney Failure. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/kidney-failure#

Cleveland Clinic: Kidney Failure. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17689-kidney-failure