Bahaya Mengucek Mata Berlebihan

Bahaya Mengucek Mata Berlebihan
Ilustrasi mengucek mata. Credit: Freepik

Bagikan :


Mengucek mata terkadang menjadi solusi utama untuk mengatasi mata yang gatal. Meskipun melegakan, namun mengucek mata secara berlebihan ternyata dapat membahayakan mata. Apa bahaya mengucek mata berlebihan dan bagaimana mencegah mengucek mata berlebihan? Simak ulasannya berikut ini. 

 

Bahaya Mengucek Mata Berlebihan

Anda mungkin sering mengucek mata tanpa disadari. Terkadang kita melakukannya ketika mata terasa gatal, lelah, atau perih. Beberapa orang juga mengucek mata tanpa sengaja ketika mengupas bawang di dapur.

Mengucek mata terasa melegakan karena manusia memiliki refleks okulokardiak (OCR). Saat Anda menekan bola mata secara langsung, saraf trigeminal dan vagus mengirimkan sinyal ke tulang belakang hingga ke jantung, mengirim sinyal ke otak bahwa Anda aman. Akibatnya, denyut jantung dan tekanan darah akan turun, sehingga meembantu Anda merasa rileks. Inilah yang membuat Anda mungkin cenderung mengucek mata berlebihan.

Meskipun mengucek mata merupakan hal yang melegakan, namun kegiatan mengucek mata, terlebih jika dilakukan dengan tangan yang kotor dapat memperparah kondisi mata. Beberapa potensi bahaya yang dapat terjadi jika Anda mengucek mata berlebihan antara lain:

Memperparah alergi

Salah satu penyebab orang mengucek mata adalah alergi yang disebabkan oleh debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan. Mengucek mata tanpa mencuci tangan dapat menyebabkan debu atau alergen yang menempel di tangan ikut masuk ke mata sehingga memperparah alergi. Selain itu, mengucek mata juga mempercepat produksi histamin yang dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi. 

Baca Juga: Jangan Dikucek, Ini Cara Mengatasi Mata Kelilipan yang Benar

Melukai kornea

Saat mengucek mata, ada kemungkinan Anda menggaruk kornea dengan kuku sehingga menyebabkan abrasi kornea. Terkadang mengucek mata juga menyebabkan bulu mata salah arah sehingga menggesek ke arah kornea.  Jika dilakukan terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan kornea.

Dilansir Cleveland Clinic, menggosok mata secara berlebihan juga dapat menyebabkan astigmatisme atau rabun jauh. Kondisi ini disebabkan oleh suatu kelainan yang disebut keratoconus.

Robekan retina

Jika Anda menggosok mata dengan sangat keras dan sering, salah satu hal terburuk yang dapat terjadi adalah robeknya retina atau lepasnya retina. Namun kondisi ini baru bisa terjadi ketika Anda menggosok mata dengan sangat kencang dan frekuensi yang sangat sering. Retina yang robek atau lepas merupakan kondisi serius yang membutuhkan perawatan invasif. 

Mata merah dan infeksi lainnya

Debu, bakteri, dan virus yang menempel di tangan saat mengucek mata dapat menyebabkan infeksi lainnya pada mata. Bakteri, virus dan debu dari tangan dapat berpindah ke mata sehingga menyebabkan infeksi. Beberapa infeksi yang dapat timbul di antaranya bintitan, konjungtivitis (peradangan konjungtiva), blefaritis, dan endoftalmitis (peradangan bola mata).

Baca Juga: Sama-Sama Penglihatan Kabur, Ini Beda Mata Minus dan Mata Silinder

 

Tips Mengatasi Mata Gatal Tanpa Mengucek Mata

Cara terbaik untuk mengatasi iritasi mata akibat mengucek mata adalah dengan tidak mengucek mata sama sekali. Jika timbul dorongan untuk mengucek mata akibat alergi atau iritasi, sebaiknya alihkan dengan mengompres mata menggunakan kompres hangat atau dingin hingga gatal pada mata mereda. 

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meredakan mata gatal di antaranya:

  • Menggunakan obat tetes mata
  • Mengistirahatkan mata dari layar 
  • Cuci tangan sebelum menyentuh mata, lalu gunakan tisu kering yang bersih untuk mengusap mata
  • Usap mata dengan lembut

 

Mengucek mata berlebihan dapat mengiritasi mata. Jika mata gatal tidak kunjung mereda, maka sebaiknya periksakan ke dokter agar mendapat penanganan sesuai. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 21 Oktober 2024 | 12:04