Kolesterol tinggi sering kali dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak atau gaya hidup yang tidak sehat. Namun sebenarnya, tingginya angka kolesterol tidak selalu disebabkan oleh makanan. Faktor lain seperti usia juga dapat memengaruhi tingginya kolesterol.

Penyebab Tingginya Kolesterol Selain Makanan

Kolesterol adalah lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam jumlah yang cukup, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon, produksi vitamin D, membangun sel dalam tubuh serta menjalankan fungsi saraf dan otak.

Selain diproduksi alami oleh organ hati, kolesterol juga bisa didapatkan dari makanan. Ketika asupan kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi dan tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti serangan jantung dan stroke.

Tingginya kadar kolesterol biasanya tidak menunjukkan gejala dan baru dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Selain dari makanan, berikut ini beberapa penyebab tingginya kadar kolesterol dalam darah:

Faktor usia

Seiring bertambahnya usia, seseorang berisiko memiliki kadar kolesterol lebih tinggi. Memasuki usia 50 tahun ke atas seseorang akan berisiko memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dibandingkan saat muda. Meskipun demikian, saat ini tak sedikit anak muda di usia 25-35 tahun ke atas yang memiliki kadar kolesterol tinggi dan membutuhkan pengobatan rutin.

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Tes Kolesterol?

Faktor genetik

Faktor genetik juga memengaruhi risiko Anda terkena kolesterol tinggi. Gen diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya. Dalam gen telah diatur instruksi tubuh tentang cara memproses kolesterol dan lemak. Jika orang tua Anda memiliki kolesterol tinggi, Anda juga berisiko untuk mengalami kolesterol tinggi.

Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Alkohol bukan hanya memabukkan dan berbahaya bagi kesehatan liver, jantung dan pembuluh darah namun juga mengandung kadar gula yang tinggi. Kebiasaan minum alkohol dapat mengganggu proses pemecahan kolesterol di organ hati. Akibatnya kinerja hati akan menurun karena proses pemecahan alkohol yang memakan waktu lama dan kadar kolesterol dalam darah akan menumpuk.

Begitu juga halnya dengan kebiasaan merokok. Rokok mengandung berbagai zat kimia yang dapat menurunkan kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah (LDL).

Baca Juga: Benarkah Diet Mediterania Efektif untuk Menurunkan Kolesterol?

Stres

Mengelola stres yang buruk juga dapat meningkatkan risiko tingginya kadar kolesterol. Ketika badan Anda tegang atau berada di bawah tekanan, tubuh akan melepas adrenalin dan kortisol. Jika Anda tidak dapat mengendalikan stres dengan baik, maka hal ini akan menyebabkan tekanan pada jantung dan organ lainnya dalam tubuh Anda.

Kadar kortisol yang tinggi atau stres dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan kolesterol serta penyakit jantung lainnya.

Kurang aktif bergerak

Gaya hidup tidak aktif atau sedentari juga berisiko meningkatkan kolesterol tinggi dalam darah. Kurang gerak memicu penumpukan lemak yang menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi dan penyakit jantung lainnya. 

Banyak orang menganggap kolesterol tinggi selalu disebabkan oleh kebiasaan makan makanan berlemak. Padahal faktor makanan bukanlah penyebab satu-satunya.

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya periksakan ke dokter agar kadar kolesterol dapat terkendali. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!