Ada beberapa situasi yang mengharuskan ibu memerah dan menyimpan ASI untuk digunakan kemudian, misalnya ketika ibu harus bekerja, ibu terpisah dari bayi untuk beberapa waktu yang lama, atau kondisi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini tetap aman dilakukan selama ASI diperah, disimpan, dicairkan, dihangatkan, dan digunakan dengan cara yang benar.

ASI bisa disimpan di dalam lemari es selama beberapa hari atau di dalam freezer selama beberapa bulan, tergantung pada suhu dan jenis freezer. Selalu ikuti pedoman menyimpan, mencairkan hingga memberikan ASI agar kualitasnya tetap terjaga saat diberikan pada bayi.

Cara Mencairkan ASI yang Beku

Hal pertama yang harus dicatat adalah ASI yang telah dicairkan di lemari es sebaiknya digunakan dalam waktu 24 jam. Apabila dicairkan di suhu ruang atau lebih hangat, maka harus segera digunakan dalam waktu 1-2 jam saja. ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali untuk menjaga kesegaran dan konsistensi yang sama.

Berikut adalah pedoman mencairkan ASI yang beku:

• Pilih ASI yang disimpan terlama untuk digunakan terlebih dahulu
• Cairkan ASI beku di dalam lemari es semalaman untuk mencairkannya secara perlahan dan lebih aman. Namun, bila ada kebutuhan darurat, Anda bisa mencairkannya dengan lebih cepat dengan meletakkan ASI di bawah air hangat yang mengalir
• Hindari mencairkan ASI dengan menggunakan air mendidih atau microwave karena suhu tinggi dapat merusak nutrisi di dalam ASI dan membuatnya terlalu panas untuk bayi
• Aduk ASI yang dicairkan dengan cara digoyang bukan dikocok terlalu keras
• Cairkan sejumlah porsi yang dibutuhkan bayi (tidak lebih) agar ASI tidak terbuang

Baca Juga: Minuman untuk Membantu Meningkatkan Suplai ASI (Air Susu Ibu)

Cara Menghangatkan ASI

ASI yang telah dicairkan di dalam lemari es perlu dipanaskan dengan berhati-hati agar nutrisi dan konsistensinya tetap terjaga serta aman diberikan pada bayi. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diikuti:

• Gunakan air yang tidak terlalu panas atau mendidih agar suhu tinggi tidak merusak nutrisi di dalam ASI. Anda juga sebaiknya tidak menghangatkan ASI di dalam microwave yang dapat menyebabkan nutrisi dan antibodi di dalam ASI rusak.
• Rendam dan goyang-goyang ASI yang dihangatkan di air panas perlahan agar lemak tidak terpisah
• Uji suhu ASI sebelum diberikan pada bayi dengan menuangkan sedikit di punggung atau pergelangan tangan Anda

Baca Juga: Tips Memilih Pompa ASI (Air Susu Ibu)

Selain cara sederhana di atas, Anda juga bisa menggunakan penghangat botol (bottle warmer) untuk memanaskan ASI. Namun, Anda perlu memperhatikan suhu penghangat tidak melebihi 40 derajat Celcius agar aman bagi bayi dan tidak merusak nutrisi di dalam ASI. Gunakan timer selama menghangatkan ASI sehingga ASI tidak terlalu panas saat harus diberikan pada bayi.

Memompa ASI sesering bayi minum dapat membantu tubuh menghasilkan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Jumlah ini mungkin berbeda pada setiap orang dan berubah seiring pertumbuhan bayi. Apabila Anda mengalami kesulitan menyusui atau ASI yang diproduksi terlalu sedikit, sebaiknya konsultasikan keluhan Anda dengan dokter atau konselor laktasi.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!