Sebagian besar bayi memiliki kebiasaan mengisap jempol yang terus berkembang hingga usia anak-anak. Meskipun kebiasaan ini tidak berbahaya, namun dapat mengganggu pertumbuhan gigi dan tulang rahang. Bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada anak-anak? Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Anak Mengisap Jempol

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa bayi atau anak-anak gemar mengisap jempol. Faktanya, mengisap jempol adalah kebiasaan yang dapat tumbuh sejak si kecil masih berada di dalam kandungan, yaitu sekitar kedua akhir atau memasuki trimester ketiga.

Bayi gemar mengisap jempol karena dapat memberikan rasa tenang dan mengatasi stres, cemas dan sedih. Sebagian besar bayi dapat berhenti dari kebiasaan mengisap jempol ini ketika memasuki usia balita. Namun pada beberapa bayi, kebiasaan ini dapat berlanjut hingga memasuki usia 5 tahun.

Jika kebiasaan ini terus bertahan hingga usia sekolah dasar, kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan gigi depan bagian atas tidak rata, cadel, hingga gigi tonggos. Apabila si kecil menunjukkan tanda-tanda sulit melepaskan diri dari kebiasaan mengisap jempol maka sebaiknya periksakan ke dokter untuk diketahui penyebab dan penanganannya.

Baca Juga: Cara Mencegah Obesitas pada Anak-Anak

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Mengisap Jempol

Untuk menghentikan kebiasaan anak mengisap jempol, orang tua bisa melakukannya sejak dini. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

Batasi kebiasaan mengisap jempol

Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda suka mengisap jempol, sebaiknya Anda tidak melarangnya atau berusaha menghentikan kebiasaan tersebut saat itu juga. Cara ini akan menyebabkan anak merasa trauma karena dilarang dan justru akan semakin sulit berhenti dari kebiasaan tersebut.

Sebaiknya, hindari konfrontasi dengan anak ketika ia mulai mengisap jempol. Anda bisa memberi batasan dengan membolehkan anak untuk mengisap jempol namun hanya bisa dilakukan saat di rumah atau sebelum tidur.

Buat perjanjian dengan anak bahwa ia tidak boleh mengisap jempol ketika berada di luar rumah atau tempat umum. Dengan cara ini, anak dapat perlahan-lahan menghentikan kebiasaan tersebut.

Jelaskan efek samping mengisap jempol

Anda bisa menjelaskan efek samping mengisap jempol pada anak seperti berbicara cadel atau gigi tonggos yang membuat anak perlu melakukan perawatan tambahan untuk merapikan posisi gigi. Kebiasaan mengisap jempol jika diteruskan dapat mengubah posisi gigi yang mungkin dapat membuat anak tidak percaya gigi atau sulit mengunyah. 

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Diare?

Amati kebiasaan anak

Anda bisa mengamati, kapan anak akan mengisap jempol. Apakah hanya dilakukan menjelang tidur, ketika cemas atau takut, atau ketika ia melakukannya sewaktu-waktu tanpa sebab yang jelas. 

Jika ia melakukannya menjelang tidur, Anda bisa menawarkan cara lain untuk membuatnya lebih tenang seperti minum susu hangat atau membacakan dongeng sebelum tidur untuk membuatnya nyaman. Apabila si kecil mengisap jempol ketika sedang cemas, Anda bisa mengajarkan teknik meredakan kecemasan seperti latihan pernapasan atau mengalihkan konsentrasinya pada hal lain.

Berikan penghargaan

Bila diperlukan, Anda bisa memberikan penghargaan pada si kecil jika berhasil menghentikan kebiasaan mengisap jempol dalam jangka waktu tertentu. Jangan lupa sertakan pujian pada anak ketika ia menunjukkan peningkatan dalam usahanya menghentikan kebiasaan tersebut. Penghargaan ini bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak untuk segera berhenti mengisap jempol.

Perlu diingat, upaya menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada anak membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Bimbing anak-anak agar dapat melepaskan kebiasaan tersebut secara perlahan. Apabila Anda mengalami kesulitan, konsultasikan pada dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di ponsel Anda. 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!