Narsisme bisa didefinisikan sebagai keterlibatan diri yang ekstrem, di mana seseorang lebih fokus pada kebutuhan dan keinginannya sendiri dan mengabaikan kebutuhan orang lain di sekitarnya. Beberapa orang mungkin sesekali menunjukkan perilaku narsistik, seperti ingin dipuji atau merasa lebih baik dari orang lain. Dengan perilaku ini bukan berarti orang tersebut memiliki gangguan kepribadian narsistik (NPD).

Perbedaan Narsisme dan NPD

Baik narsisme maupun NPD berkaitan dengan sikap mementingkan diri sendiri, namun keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam tingkat keparahan dan dampaknya.

Narsisme bisa berkisar dari ringan sampai sedang, umumnya perilaku ini tidak terlalu mengganggu kehidupan sehari-hari. Misalnya sebatas menikmati pujian, ingin terlihat sukses, terkadang merasa lebih baik dari orang lain.

Sedangkan gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah gangguan kepribadian jangka panjang. Gejalanya lebih parah dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan masalah dalam hubungan, pekerjaan, dan kesehatan mental.

Baca Juga: Tanda-Tanda Anda Sedang Kelelahan Mental

Ciri-Ciri Kepribadian Narsisme

Narsisme sering salah diartikan sebagai sifat sombong dan egois. Agar tidak salah mengartikan, kenali beberapa ciri-ciri umum narsisme berikut ini:

Rasa berhak dan superioritas

Orang dengan perilaku narsisme memiliki keyakinan berlebihan bahwa mereka lebih penting, istimewa dan berhak mendapatkan perlakuan khusus. Mereka merasa superior, memandang rendah orang lain, sulit menerima kritik dan mudah tersinggung.

Kebutuhan ekstrem akan kekaguman dan pengakuan

Orang narsisme selalu haus akan pujian dan validasi dari orang lain. Mereka sering membesar-besarkan pencapaian dan bakat mereka serta mencari perhatian dan pengakuan secara berlebihan.

Kebutuhan ekstrem akan kekaguman dan pengakuan ini membuat mereka sulit menerima bahwa orang lain mungkin lbih sukses atau berbakat daripadanya.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Kurangnya empati dan rasa peduli terhadap orang lain

Orang dengan kepribadian narsisme kesulitan dalam memahami serta merasakan emosi orang lain. Mereka sering mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain serta berfokus pada kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Inilah sebabnya mereka sering kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat.

Perilaku manipulatif dan eksploitatif

Orang dengan kepribadian narsisme sering memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, mengambil keuntungan dari orang lain tanpa rasa bersalah serta menggunakan orang lain untuk meningkatkan ego dan status mereka.

Padahal, dalam perilakunya mereka sendiri sulit untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Kebanggaan dan keangkuhan berlebihan

Orang dengan kepribadian narsisme memiliki rasa percaya diri berlebihan dan tidak realistis. Sikap mereka sering menyombongkan diri sendiri dan meremehkan orang lain, selalu memiliki perspektif "saya lebih baik" dan merasa unggul dari orang lain.

Perlu dicatat bahwa tidak semua orang yang menunjukkan beberapa tanda-tanda narsisme akan didiagnosis dengan NPD. Untuk menentukan pola perilaku yang dimiliki termasuk NPD merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan evaluasi menyeluruh oleh ahli kesehatan mental.

Namun apabila ciri-ciri di atas memengaruhi hubungan, pekerjaan dan kesehatan mental seseorang sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan evaluasi profesional. Terapi dapat membantu individu memahami pola pikir dan perilaku mereka, serta mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat.

Memiliki pertanyaan lain seputar narsisme dan gangguan kepribadian narsistik? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!