Polip lambung merupakan salah satu masalah kesehatan pada lambung yang terkadang tidak disadari gejalanya. Meski umumnya tidak berbahaya, namun beberapa jenis polip diketahui dapat meningkatkan risiko kanker. Simak artikel berikut untuk mengetahui jenis-jenis polip lambung, penyebab, dan penanganannya.

Apa Itu Polip Lambung?

Semua jaringan tubuh terdiri dari sel-sel. Pada situasi tertentu sel-sel ini bisa tumbuh terlalu banyak atau di tempat yang tidak seharusnya. Salah satu pertumbuhan jaringan abnormal ini disebut dengan polip, yaitu terbentuknya jaringan abnormal yang bersifat jinak. Polip dapat terbentuk di jaringan mana saja, ketika polip ini terbentuk di lambung maka disebut polip lambung. 

Pertumbuhan polip umumnya bersifat jinak, namun pada beberapa jenis polip dapat berkembang menjadi kanker. Jika polip yang bersifat prakanker dapat dideteksi segera, perkembangan polip menjadi kanker dapat dicegah. 

Baca Juga: Panduan Mengonsumsi Omeprazole untuk Mengatasi Asam Lambung

Penyebab dan Gejala Polip Lambung

Polip lambung dapat terbentuk sebagai respons tubuh terhadap kerusakan pada lapisan lambung. Penyebab umum dari polip lambung antara lain:

• Gastritis atau peradangan lambung yang berlangsung lama
• Faktor genetik
• Penggunaan obat lambung tertentu secara teratur tanpa pengawasan dokter

Sedangkan untuk gejala polip lambung umumnya tidak selalu bisa dirasakan dengan jelas. Banyak pasien baru mengetahui bahwa ia memiliki polip lambung ketika menjalani pemeriksaan lambung. Namun beberapa gejala polip lambung dapat ditandai dengan keluhan seperti:

• Mual dan muntah
• Gangguan pencernaan
• Munculnya darah dalam tinja

Jenis Polip Lambung

Jenis polip lambung dapat dibedakan berdasarkan bagaimana dan di mana polip tumbuh, juga potensinya untuk berkembang menjadi sel kanker. Beberapa jenis polip lambung antara lain:

Polip kelenjar fundus (Fundic gland polyps)

Polip kelenjar fundus atau fundic gland polyps adalah jenis polip lambung yang paling umum. Polip jenis ini biasanya terbentuk di bagian atas lambung yang disebut fundus tetapi dapat berkembang di area lain juga.

Beberapa faktor risiko terbentuknya polip lambung jenis ini antara lain:

• Berusia muda
• Memiliki riwayat kanker usus besar

Polip hiperplastik lambung (Gastric hyperplastic polyps)

Polip hiperplastik atau gastric hyperplastic polyps adalah jenis polip kedua yang paling umum. Polip jenis ini dapat tumbuh di mana saja di lambung. Jenis polip ini dapat terbentuk pada orang dengan riwayat peradangan atau infeksi di lambung seperti gastritis atau tukak lambung. Polip hiperplastik umumnya tidak berkembang menjadi kanker, namun hal ini bisa saja terjadi. 

Polip adenomatosa

Jenis polip adenomatosa merupakan polip yang berkembang di mana saja di area lambung dan memiliki risiko tinggi berkembang menjadi kanker. Biasanya jenis polip ini muncul akibat peradangan lambung yang merusak lapisan lambung. Jika polip adenomatosa terbentuk dari sel yang bersifat kanker dan berkembang semakin besar, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

Baca Juga: Gejala Tukak Lambung yang Perlu Diketahui

Penanganan Polip Lambung

Penanganan polip lambung disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang Anda alami. Untuk polip lambung yang tidak menunjukkan gejala dan tidak bersifat ganas, dokter mungkin tidak menganjurkan penanganan apa pun, hanya pemeriksaan reguler untuk memantau perkembangannya.

Sedangkan untuk polip lambung yang dapat berkembang menjadi ganas, dokter dapat merekomendasikan penanganan berikut:

• Pembedahan. Untuk polip berukuran besar, dokter dapat menyarankan pengangkatan polip dengan metode endoskopi atau pembedahan.
• Pengobatan. Polip bisa menjadi tanda awal bahwa Anda mengalami gastritis atau infeksi lainnya. Pada kasus tertentu, polip yang berhubungan dengan infeksi dapat ikut hilang setelah pengobatan. Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang sesuai untuk penanganan infeksi lambung.

Polip lambung umumnya tidak berbahaya, namun beberapa di antaranya dapat berkembang menjadi kanker. Jika Anda mengalami gejala polip lambung sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!