Ethinylestradiol

Ethinylestradiol
Ethynilestradiol adalah obat estrogen semisintetis dengan efek yang mirip dengan estradiol.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Nordette-28, Cyclogynon, Novadiol 28, Diane 35, Pil Kb I Kombinasi, Estelle 35, Planotab, Loette, Planotab, Lynoral, Sydnaginon, Marvelon – 28, Tricilest, Mercilon 28, Yasmin, Microgynon, yaz, Neynna

 

Cara Kerja

Ethynilestradiol adalah obat estrogen semisintetis dengan efek yang mirip dengan estradiol, bentuk estrogen sintetis lainnya. Ethinylestradiol akan berikatan dengan kompleks reseptor estrogen di tubuh dan mengaktifkan proses transkripsi DNA gen (penyalinan materi DNA untuk membuat molekul RNA) yang terlibat dalam respon sel estrogen. Melalui mekanismenya, ethynilestradiol akan meningkatkan kadar estrogen yang turun setelah menopause.

Obat ini juga menghambat enzim 5-alpha reductase pada saluran sperma (epididimis) yang bisa membuat kadar hormon testosteron turun, bisa membantu menghambat perkembangan kanker prostat.

Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai menopause, Anda bisa membacanya di sini: Menopause - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Indikasi

Obat ini memiliki fungsi yang beragam dalam menangani berbagai penyakit pada pria dan wanita dengan dosis yang disesuaikan, seperti:

  • Mengatasi gejala pasca menopause dan mencegah terjadinya osteoporosis.
  • Penyakit hipogonadisme, kondisi ketika kelenjar seksual tidak menghasilkan hormon yang cukup.
  • Masalah terkait kelainan siklus haid.
  • Pengobatan paliatif kanker prostat.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai osteoporosis, Anda bisa membacanya di sini: Osteoporosis - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Kontraindikasi

Obat ini tidak boleh diberikan pada individu dengan kondisi berikut:

  • Riwayat penyakit terkait bekuan darah dalam pembuluh yang sedang terjadi atau baru muncul akhir-akhir ini.
  • Riwayat kanker payudara dan kanker terkait hormon estrogen, baik dulu atau sekarang, atau diduga menderita kanker tersebut.
  • Perdarahan dari kemaluan yang abnormal dan tidak jelas sebabnya.
  • Riwayat penyakit hati, atau sedang mengalami gangguan hati.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Sedang dalam pengobatan antivirus di bawah ini:
    • Ombistavir/Paritaprevir/Ritonavir
    • Dasabuvir
    • Glecaprevir/Pibrentasvir
    • Sofosbuvir/Velpastavir/Voxilaprevir

 

Efek Samping

Seperti obat lainnya, ethinylestradiol dapat menimbulkan efek samping seperti berikut:

  • Mual muntah
  • Sakit kepala
  • Perubahan mood
  • Nyeri atau pembesaran payudara
  • Peningkatan tekanan darah
  • Bercak kulit
  • Berat badan naik
  • Munculnya bekuan darah pada pembuluh vena
  • Perdarahan rahim yang tidak normal
  • Peningkatan kadar kalsium darah

Penggunaan obat dalam jangka panjang di atas 10 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Efek samping bisa timbul pada berbagai organ seperti jantung, mata, hati, saraf atau sistem reproduksi.

 

Sediaan

Ethinylestradiol tersedia dalam bentuk tablet minum yang sering dikombinasikan dengan obat lain. Umumnya kandungan ethinylestradiol dalam obat mulai dari 20 mcg, 30 mcg, 35 mcg, 40 mcg dan 50 mcg.

 

Dosis

Penyakit Hipogonad

Pada pasien dewasa, dosis obat diberikan 10-50 mcg sehari dalam siklus pengobatan. Terapi estrogen awal yang didapat pasien harus diikuti dengan pengobatan kombinasi dari estrogen dan progestogen.

 

Gejala Menopause dan Pecegahan Osteoporosis

Dosis diberikan 10-50 mcg sehari dalam 21 hari. Pengobatan lalu diulang setelah 7 hari periode tanpa obat. Ethinylestradiol dapat ditambah dengan progestogen pada wanita yang masih memiliki rahim.

 

Kelainan Siklus Menstruasi

Dosis obat diberikan 20-50 mcg per hari, mulai dari hari kelima sampai hari kedua puluh lima pada setiap siklus pengobatan. Umumnya ethinylestradiol diberikan bersama progestogen dari hari kelima belas atau sepanjang siklus pengobatan.

 

Terapi Paliatif Kanker Prostat

Dosis obat pada pria dewasa 150 sampai 1.500 mcg per hari.

 

Keamanan

Kehamilan: Kategori X.

Penelitian pada manusia dan hewan uji coba terkait ethinylestradiol menunjukkan adanya reaksi merugikan pada janin. Risiko pemberian obat yang dialami pada ibu hamil lebih besar daripada manfaat obat, sehingga obat ini tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.

 

Interaksi Obat

  • Penggunaan ethinylestradiol bersama obat berikut bisa menurunkan efeknya, seperti:
    • Insulin atau obat penurun gula darah 
    • Obat pengencer darah seperti warfarin, phenindione, acenocoumarol
  • Menurunkan kadar obat mood stabilizer lamotrigine bila digunakan bersama ethinylestradiol.
  • Meningkatkan risiko terjadinya keracunan obat antidepresan imipramine.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:13

Pusat Informasi Obat Nasional. (2022). Monografi - Etinilestradiol. Retrieved 13 September 2022,  from https://pionas.pom.go.id/monografi/etinilestradiol.

MIMS Indonesia. (2022). Ethinylestradiol: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 13 September 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethinylestradiol?mtype=generic#disclaimer.

National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 5991, Ethinyl estradiol. Retrieved 13 september 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ethinyl-estradiol.