Faktor IX

Faktor IX
Kenali pemeriksaan faktor IX dan manfaatnya.

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan faktor IX adalah tes darah yang dilakukan untuk mengukur aktivitas faktor IX dan membantu dokter dalam mengetahui seberapa baik kerja protein yang disebut sebagai faktor IX. Pemeriksaan ini adalah bagian dari tes skrining yang umumnya dilakukan bersama pemeriksaan darah lain untuk mencari tahu jenis gangguan perdarahan yang mungkin dimiliki oleh pasien.

Faktor IX adalah protein yang turut berperan dalam proses pembekuan darah. Faktor ini adalah salah satu protein dalam tubuh yang membantu agar darah bisa membeku dengan baik dan untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berlebihan. Faktor pembekuan darah sendiri diberi nomor dari I sampai XIII dengan angka romawi. Faktor-faktor ini bekerja sama untuk membentuk bekuan darah ketika terjadi perdarahan. Ketika ada satu bagian saja yang hilang atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan terjadi gangguan dalam proses pembekuan darah.

Faktor IX sendiri dihasilkan di organ hati. Faktor IX bersama faktor VIII, membantu menciptakan suatu “jaring” yang menutup pembuluh darah yang robek. Ketika tubuh tidak memiliki jumlah faktor IX yang cukup dan terjadi kekurangan, kondisi ini disebut sebagai hemofilia B. Penyakit ini sebagian besar ditemukan di pria.

Ketika penderita hemofilia mengalami luka atau cedera, perdarahan akan sulit berhenti karena mereka tidak memiliki zat pembekuan darah yang normal. Tentunya hal ini berpotensi membahayakan nyawa ketika penderitanya mengalami cedera serius.

 

Anda bisa membaca artikel hemofilia di sini: Hemofilia - Definisi, Faktor Risiko dan Gejala.

 

Indikasi

Dokter melakukan pemeriksaan faktor IX untuk membantu dalam diagnosis gangguan pembekuan darah, atau memantau pengobatan hemofilia B. Pemeriksaan ini juga dapat membantu menemukan penyebab adanya suatu abnormalitas pada pemeriksaan hemostasis darah lainnya, seperti waktu protrombin (PT, prothrombin time) atau waktu tromboplastin parsial (PTT, partial thromboplastin time).

Tes ini dapat dilakukan pada bayi baru lahir dan sekali lagi saat bayi berusia 6 bulan. Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, pemeriksaan dilakukan bila mereka memiliki memar yang menonjol atau tidak biasa dalam jumlah banyak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada individu dengan riwayat masalah perdarahan yang tidak biasa. Meskipun hemofilia tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat diobati setelah penyedia layanan kesehatan mengetahui bentuk penyakitnya.

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan faktor IX aman dilakukan pada semua kelompok usia dan semua orang bisa melakukan pemeriksaan ini.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan bisa dilakukan kapan saja. Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan dan memberi tahu dokter mengenai obat-obatan atau suplemen yang dikonsumsi secara rutin. Mungkin Anda bisa disarankan untuk tidak meminum obat tertentu sebelum pemeriksaan dilakukan karena ditakutkan bisa memengaruhi hasil pemeriksaan dan membuat hasil yang muncul tidak menggambarkan kondisi Anda yang sesungguhnya.

Sebelum melakukan pemeriksaan, disarankan untuk beristirahat yang cukup dan mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup. Hal ini dapat mempermudah petugas lab untuk mengakses pembuluh darah Anda.

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan faktor IX dilakukan dengan mengambil sampel darah. Sampel darah ini diambil dari pembuluh darah vena dan akan dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksakan menggunakan alat khusus di laboratorium.

 

Nilai Normal & Abnormal

Rentang normal dari faktor IX yang ditemukan dalam darah adalah 60-140 persen dari nilai referensi. Terdapat sedikit variasi dari nilai normal faktor IX, kisarannya mungkin sedikit berbeda antar setiap laboratorium. Beberapa laboratorium menggunakan pengukuran yang berbeda atau mungkin menguji sampel yang berbeda. 

Bila ditemukan hasil yang abnormal, hal ini mungkin terkait dengan:

  • Hemofilia B 
  • DIC atau koagulasi intravaskular diseminata (gangguan di mana protein yang mengontrol pembekuan darah menjadi terlalu aktif)
  • Malabsorpsi lemak (tidak cukup menyerap lemak dari makanan Anda)
  • Penyakit hati, contohnya sirosis hati
  • Kekurangan vitamin K
  • Sedang dalam terapi dengan obat pengencer darah

 

Hasil & Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Bila didapatkan hasil abnormal, bisa dilakukan pemeriksaan darah lain untuk mengetahui dengan pasti bila ada masalah terkait pembekuan darah, atau membandingkan dengan hasil pemeriksaan darah lainnya. Pemeriksaan darah lain yang bisa dilakukan adalah:

  • Tes waktu tromboplastin parsial aktif (APTT), untuk mengidentifikasi masalah pembekuan untuk faktor IX serta zat pembekuan lainnya
  • Tes waktu protrombin (PT), juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah pembekuan darah
  • Hitung darah lengkap, dilakukan untuk memeriksa kadar sel darah merah, sel darah putih, hematokrit, serta trombosit atau keping darah
  • Pemeriksaan kadar fibrinogen yang juga berperan dalam proses pembekuan darah
  • Pemeriksaan faktor pembekuan

Pemeriksaan dengan sampel tinja dan urine mungkin juga bisa dilakukan untuk mengetahui bila ada darah pada sampel tersebut. Selain itu, jika Anda khawatir Anda atau anak memiliki hemofilia karena adanya suatu riwayat penyakit dalam keluarga tetapi saat ini belum ditemukan adanya keluhan perdarahan, Anda bisa melakukan pemeriksaan genetik. Tes ini dapat menemukan gen yang menyebabkan hemofilia pada kebanyakan orang.

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai. Biasanya, dokter spesialis penyakit dalam dapat merujuk hasil Anda dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi untuk mendiskusikan kondisi Anda lebih dalam. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan yang abnormal bisa dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 19 Oktober 2023 | 07:02