Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah istilah medis untuk kondisi terputus atau rusaknya jaringan tulang. Sedangkan, radius adalah salah satu tulang yang berada di lengan bawah. Fraktur radius adalah istilah medis yang digunakan ketika terjadi patah tulang pada bagian radius.
Fraktur radius merupakan salah satu fraktur yang paling sering terjadi pada lengan bawah. Jenis fraktur ini biasanya dialami oleh anak-anak dan usia di atas 50 tahun. Bagian tulang radius yang kerap terkena ialah bagian ujung bawah atau disebut dengan radius distal.
Terdapat beragam tipe fraktur radius, beberapa jenis fraktur radius yang sering terjadi antara lain:
- Fraktur colles, yaitu fraktur yang terjadi sekitar 4 cm dari pergelangan tangan.
- Fraktur chauffeur, yaitu fraktur bagian styloid atau bagian yang menonjol dan terluar dari lengan bawah dekat ibu jari.
- Fraktur die-punch, yaitu fraktur pada bagian fossa lunata yang merupakan salah satu struktur tulang pergelangan tangan.
- Fraktur galeazzi, yaitu fraktur pada bagian ujung tulang radius dan diikuti dislokasi sendi radius dan ulna.
- Fraktur barton's, yaitu fraktur pada bagian ujung tulang radius disertai dislokasi salah satu tulang pergelangan tangan.
- Fraktur greenstick, yaitu terjadinya retakan pada radius dan paling sering terjadi pada anak-anak.
- Fraktur salter harris, yaitu kondisi rusaknya lempeng pertumbuhan pada anak.
Baca lebih lanjut mengenai fraktur di laman Ai Care berikut:
Fraktur - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana
Penyebab
Penyebab umum fraktur radius adalah adanya trauma fisik pada tulang radius. Pada anak di bawah 18 tahun, biasanya fraktur disebabkan oleh kecelakaan atau tekanan kuat pada lengan. Kegiatan yang biasanya menyebabkan fraktur radius pada anak adalah bersepeda, sepak bola, dan olahraga bela diri.
Pada orang usia lanjut atau dewasa di atas 50 tahun, biasanya fraktur radius disebabkan oleh kecelakaan ringan. Kecelakaan yang bersifat ringan dapat dengan mudah menyebabkan fraktur akibat adanya penipisan kadar tulang, sehingga tulang dapat rusak dengan mudah.
Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya fraktur radius. Riwayat trauma atau kecelakaan yang ringan dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di bawah ini.
- Anak-anak. Usia anak yang paling rentan terkena fraktur radius adalah saat masa pubertas, yaitu berkisar 11-14 tahun pada anak laki-laki dan 8-11 tahun pada anak perempuan.
- Lanjut usia. Wanita lebih dari 50 tahun rentan mengalami fraktur radius, terutama jenis fraktur colles. Hal ini berkaitan dengan osteoporosis serta pasca menopause.
- Riwayat aktivitas atau olahraga yang kontak langsung dengan lengan bawah.
Gejala
Fraktur radius dapat menyebabkan beberapa gejala dan tanda berikut ini, di antara nya:
- Nyeri segera setelah cedera. Nyeri ini timbul akibat saraf yang berada di lengan bawah (nervus radialis) tertekan. Hal ini juga dapat terjadi apabila terdapat patah tulang terbuka.
- Adanya benjolan yang tidak normal pada lengan. Jika terjadi patah tulang sebagian atau yang disebut shaft fracture, maka akan terlihat adalah tekukan atau tonjolan pada lengan.
- Bengkak pada sekitar area fraktur.
- Memar pada lengan bawah.
- Mati rasa atau kelemahan di tangan. Hal ini diakibatkan saraf tidak mampu mengontrol otot untuk bergerak serta kulit untuk merasakan sensasi.
- Ketidakmampuan memutar tangan dari sisi ke sisi.
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis patahnya tulang radius dengan serangkaian pertanyaan dan beberapa pemeriksaan. Pertanyaan atau anamnesis dokter meliputi gejala dan tanda yang dialami pasien, serta mekanisme cedera yang dialami pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan membandingkan kedua tangan Anda, jika ada kelainan maka kedua tangan Anda mengalami perubahan bentuk.
- Pemeriksaan rontgen. Pemeriksaan ini berfungsi mendeteksi keterlibatan tulangan dengan kulit, sehingga dapat diketahui fraktur tersebut tertutup atau ada kontaminasi dari luar. Pemeriksaan rontgen juga menjadi panduan bagi dokter untuk melakukan tindakan yang benar serta panduan operasi.
Tata Laksana
Terapi fraktur radius bergantung tingkat keparahan, lokasi fraktur, jumlah bagian tulang yang patah, serta bagaimana patahan terjadi. Terdapat beberapa tahapan metode tindakan untuk tata laksana fraktur radius antara lain:
- Tahap pertama yang dapat dilakukan adalah splinting. Hal ini bertujuan untuk memfiksasi patahan agar tidak semakin parah. Selain itu, prosedur ini dapat mengurangi bengkak pada tangan Anda.
- Apabila dokter telah melakukan splinting selama 6 minggu atau lebih, tetapi tidak ada perbaikan, atau kondisi patahannya tidak segaris, maka kemungkinan dokter spesialis orthopedi akan melakukan:
- Mengembalikan tulang tanpa operasi atau hanya menggunakan gips (closed reduction)
- Melakukan operasi dan perbaikan struktur tulang dengan meletakkan plate dan wire untuk memperbaiki alignment tulang (Open Reduction and Internal Fixation, ORIF)
- Melakukan operasi dan memperbaiki patahan tulang, serta meletakkan pins dan stabilizing di luar kulit (external fixation).
Terapi patah tulang ini membutuhkan perhatian khusus termasuk:
- Mengganti perban setelah 2 minggu.
- Terapi rehabilitasi fisik.
- Follow up dan X-Ray ulang untuk memastikan apakah tulang anda sudah sembuh dan menyatu dengan baik dan benar.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah jika Anda mengalami patah tulang antara lain:
Jika Anda memakai splinting
- Pakai splint sesuai dengan instruksi dokter, jangan dilepas sebelum persetujuan dokter
- Longgarkan ikatan jika jempol dan jari menjadi biru, dingin, dan kebas
- Tetap jaga kebersihan di daerah splint, karena jika sudah terinfeksi tulang maka pengobatan akan sulit dan seumur hidup
Jika Anda memiliki luka pada fraktur
- Jangan memasukkan atau meletakkan sesuatu ke daerah luka karena akan memicu infeksi tulang.
- Lihat kondisi luka setiap hari, beri tahu dokter yang menangani.
- Anda bisa meletakkan losio di daerah kulit yang kering di pinggir luka namun tidak boleh pada luka.
- Tetap jaga kekeringan dan kebersihan.
- Jangan mandi, berenang, atau menggunakan airpanas sampai disetujui dokter. Tanya dokter apakah boleh mandi dan anda mungkin hanya diizinkan untuk menggunakan sponge untuk membersihkan badan.
- Jangan biarkan basah di area luka.
- Jangan mengangkat berat pada tangan yang cedera.
- Setelah sembuh, tanya dokter apa aktivitas yang cocok dan dihindari.
Tips Mengatasi nyeri, bengkak dan kaku pada fraktur
Bengkak, nyeri dan kaku merupakan gejala yang pasti terjadi pada fraktur di tubuh. Untuk meredakan hal tersebut lakukan beberapa tips dibawah ini :
- Jika anda memiliki splint yang dapat di buka dan dipasang kembali. Lepas splint sesuai anjuran dokter, letakkan es pada kantong plastik, letakkan handuk antara kulit dan plastik, biarkan es menempel selama 20 menit, lakukan 2 sampai 3 hari sekali.
- Gerakkan jari tangan untuk mencegah kekakuan.
- Angkat lengan diatas jantung untuk mengurangi nyeri.
- Jangan tekan bagian manapun daerah cedera.
- Jangan mengemudi sampai diizinkan dokter.
- Jangan menggunakan produk yang mengandung nikotin.
- Tetap ikuti anjuran dokter dan kunjungi dokter dengan rutin.
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur radius, antara lain:
- Sindrom kompartemen
- Cedera Neurovaskular
- Ruptur tendon
- Arthritis
- Carpal Tunnel Syndrome
- Malunion/nonunion
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dan kunjungi dokter apabila Anda mengalami hal berikut:
- Nyeri tidak berkurang dengan obat yang telah diberikan.
- Bengkak semakin parah.
- Bau busuk pada sekitar luka.
- Tidak dapat menggerakkan jari.
- Nyeri yang sangat hebat dan kulit berubah warna, kebas, dingin dan pucat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK