Neuromielitis Optika

Neuromielitis Optika
NMO adalah kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak normal dan menyerang saraf mata dan saraf pada sumsum tulang belakang yang sehat.

Bagikan :


Definisi

Neuromielitis optika (NMO) adalah masalah sistem saraf pusat yang memengaruhi saraf mata (neuritis optik) dan sumsum tulang belakang (myelitis). Penyakit ini disebut juga dengan penyakit Devic. Penyakit ini tergolong kondisi autoimun, terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri, dalam hal ini saraf mata dan sumsum tulang belakang.

Karena gangguan saraf terjadi pada saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak, penderitanya bisa mengalami kebutaan dan paralisis (kelumpuhan).

 

Penyebab

NMO adalah kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak normal dan menyerang jaringan sehat, dalam hal ini saraf mata dan saraf pada sumsum tulang belakang. NMO biasanya tidak diturunkan pada keluarga, namun penderitanya kemungkinan memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga atau mereka memiliki riwayat autoimun lainnya.

Pada NMO, sistem kekebalan tubuh menyerang selaput mielin yang menyelimuti akson (saluran pada saraf). Selaput mielin berfungsi untuk mempercepat penghantaran sinyal listrik pada saraf dan memberikan nutrisi untuk saraf. Mielin yang disering adalah mielin pada saraf penglihatan dan sumsum tulang belakang. Biasanya, individu dengan NMO dapat mengalami kekambuhan berulang setiap beberapa bulan atau tahun. Di antara periode kekambuhannya, penderita bisa mengalami pemulihan.

 

Faktor Risiko

Berikut adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami neuromielitis optika, yaitu:

  • Anak-anak atau dewasa yang berusia 40an.
  • Jenis kelamin wanita.
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun di keluarga, seperti:
    • Penyakit sistemik lupus eritematosius
    • Rheumatoid arthritis
    • Vitiligo, kondisi terdapatnya plak kulit yang sudah kehilangan warna aslinya.
    • Psoriasis.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kurangnya konsumsi produk susu, makanan laut, telur, sayur-mayur dan buah.
  • Riwayat infeksi seperti:
    • Cacar air
    • Tuberkulosis
    • Virus dengue
    • Cytomegalovirus (CMV)
    • Virus herpes simpleks
    • Zika

 

Gejala

Jenis NMO

Terdapat dua tipe NMO berdasarkan kekambuhannya:

  • Tipe relaps yang memiliki kekambuhan periodik, dan pasien pulih di antara periode kekambuhan tersebut. Tipe ini lebih sering terjadi, dan perempuan lebih berisiko mengalami jenis NMO ini daripada laki-laki.
  • Tipe monofasik, serangan terjadi satu kali yang timbul selama beberapa bulan. Penyebaran jenis kelamin penderita antara laki-laki dan perempuan sama.

Jika Anda memiliki kondisi NMO, disarankan agar Anda berhati-hati dalam menyetir. Kerusakan saraf penglihatan dapat mengganggu Anda saat menyetir. Anda dapat berkonsultasi dengan polisi dan dokter terkait kemungkinan penyakit yang memengaruhi kemampuan menyetir Anda.

 

Tanda dan Gejala

Setiap orang akan memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala tersebut dapat berupa:

  • Nyeri mata.
  • Kehilangan penglihatan/buta.
  • Warna dapat terlihat pucat atau buram.
  • Kelemahan pada tangan dan kaki.
  • Nyeri pada tangan dan kaki yang terasa tajam, terbakar, tertikam, atau baal.
  • Sensitivitas meningkat pada rasa dingin dan hangat.
  • Kekakuan otot tangan dan kaki yang terasa nyeri.
  • Muntah.
  • Masalah kencing, BAB, dan seksual.

NMO dapat terjadi hanya sekali, namun dapat pula berulang. Beberapa orang mungkin hanya terserang sekali pada saraf mata atau pada saraf sumsum tulang belakang, dengan pemulihan yang baik dan tidak ada relaps dalam waktu yang lama. Namun, jika NMO sangat parah, penderitanya bisa mengalami beberapa kali serangan. Relaps dapat terjadi selama beberapa jam atau hari. Serangan seringkali tidak terduga dan pemicunya pun belum jelas.

NMO juga dapat menyerang anak-anak. Gejala yang dialami anak dapat berupa kebingungan, kejang, atau koma pada NMO.

 

Diagnosis

Penegakan diagnosis NMO dimulai dari riwayat penyakit dan gejala, baik pada diri sendiri atau keluarga Anda. Selain itu, dokter bisa menyarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan berikut, misalnya:

  • Magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengecek jaringan pada otak dan sumsum tulang belakang.
  • Beberapa uji untuk mengetahui seberapa baik kinerja saraf penglihatan.
  • Sampel darah dan cairan dekat sumsum tulang belakang untuk mengecek adanya tanda penyakit NMO.

Di Indonesia, jika menemukan gejala tersebut, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis saraf. Perujukan ini berfungsi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut serta menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lainnya seperti sklerosis multipel.

 

Tata Laksana

NMO tidak dapat disembuhkan, namun terapi dapat menurunkan gejala, mencegah kekambuhan, dan memperlambat laju keparahan penyakit. Anda mungkin akan mendapatkan beberapa jenis obat seperti:

  • Steroid untuk menurunkan respon peradangan.
  • Obat untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh yang aktif berlebihan dan meredakan gejala.
  • Rituximab, obat baru yang menurunkan peradangan.
  • Plasmaferesis, sebuah upaya untuk menurunkan jumlah protein dari darah yang dapat berperan dalam terjadinya penyakit.

Rehabilitasi seperti terapi fisik dapat membantu Anda berlatih apabila ada masalah pergerakan. Selain itu, Anda juga dapat menerima terapi untuk menurunkan nyeri serta gangguan pada BAB dan kencing. Pasien yang mengalami kelumpuhan dan kebutaan juga mungkin membutuhkan bantuan terkait kondisinya.

Dukungan mental penting bagi penderita NMO. Anda dapat menanyakan hal ini kepada dokter spesialis saraf tentang keberadaan kelompok dukungan yang berisi orang-orang dengan kondisi yang sama, agar Anda dapat saling berbagi saran dengan sesama penderita NMO. Anda juga memerlukan dukungan agar kualitas hidup Anda tetap terjaga.

 

Komplikasi

Komplikasi yang bisa muncul dari NMO adalah sebagai berikut:

  • Masalah penglihatan atau kebutaan.
  • Paralisis atau kelemahan anggota gerak tubuh seperti lengan dan tungkai.
  • Kekakuan atau keram otot.
  • Kehilangan kontrol usus untuk BAB serta kandung kemih untuk kencing.
  • Depresi terkait keberadaan kondisi.
  • Kelelahan.

Kecacatan yang diakibatkan oleh NMO dapat memburuk seiring waktu. Sebagian besar orang yang mengalami NMO dapat mengalami kelemahan pada lengan dan tungkai. Beberapa orang lainnya dapat mengalami gejala yang lebih parah. Banyak orang dengan NMO membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas. Penderita NMO juga seringkali membutuhkan terapi okupasi dan bantuan pekerja sosial untuk menghadapi kecacatannya.

Kekambuhan NMO dapat reversibel atau kembali seperti semula, namun gejala yang sangat parah dapat menyebabkan kebutaan dan masalah pada berjalan yang bersifat permanen.

Jika Anda atau keluarga Anda terdiagnosis NMO, peran keluarga, teman, tenaga profesional, dan kelompok dukungan sangat penting. Orang yang mengalami kecacatan parah mungkin membutuhkan bantuan dokter spesialis saraf yang sudah biasa menerapi NMO, terapis okupasi, terapis fisik, dan penyedia pelayanan sosial.

 

Pencegahan

Pencegahan sulit dilakukan karena kejadian NMO tidak dapat diduga. Tidak hanya itu, pemicu NMO juga belum jelas diketahui.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda dapat berkunjung ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala NMO. Dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis saraf untuk pemeriksaan lebih lanjut, konfirmasi diagnosis, dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya. Anda akan menjalani berbagai pemeriksaan seperti MRI serta pungsi lumbar (menyuntik tulang belakang bagian lumbar untuk mengambil cairan di dekat sumsum tulang belakang). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengonfirmasi diagnosis dan merencanakan terapi bagi Anda.

Selain itu, Anda dapat berkunjung ke dokter apabila Anda memerlukan pertolongan lebih lanjut. Anda juga dapat berkunjung ke dokter untuk konsultasi apabila Anda mengalami perubahan suasana perasaan, memiliki gejala depresi, atau muncul ide untuk mengakhiri hidup.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 28 Agustus 2024 | 06:52

Neuromyelitis optica - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 1 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/neuromyelitis-optica/symptoms-causes/syc-20375652.

Neuromyelitis Optica. Hopkinsmedicine.org. (2022). Retrieved 1 October 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/neuromyelitis-optica.

Neuromyelitis optica. nhs.uk. (2020). Retrieved 1 October 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/neuromyelitis-optica/.

Moghadasi A.R., (2019). Environmental and Genetic Risk Factors in The Development of Neuromyelitis Optica. Retrieved 15 September 2022, from https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/17469899.2020.1723416#:~:text=Expert%20opinion%3A%20This%20review%20indicated,%2C%20infections%2C%20and%20dietary%20habits.