Definisi
Trauma penis adalah kegawatdaruratan medis di mana terdapat cedera pada penis. Meskipun penis adalah salah satu organ tubuh yang jarang mengalami cedera, namun fraktur atau perlukaan tetap bisa terjadi pada penis.
Penis berfungsi untuk mengeluarkan urine dan sperma dari tubuh. Ada saluran yang bernama uretra sebagai saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke ujung penis. Saluran uretra juga bisa berperan mengeluarkan semen selama ejakulasi.
Walaupun jarang terjadi, penis bisa “patah” ketika penis yang ereksi terbentur atau menjadi bengkok. Penis dianggap “patah” ketika struktur tunica abulginea pada penis robek. Kondisi ini memerlukan penanganan segera agar tidak terjadi gangguan seksual dan buang air kecil di kemudian hari.
Anda bisa membaca artikel mengenai fraktur di sini: Penyakit Fraktur - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.
Penyebab
Cedera jarang terjadi pada penis bila dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya. Penis adalah organ yang fleksibel, sehingga bila muncul cedera pada penis, umumnya terjadi saat penis dalam kondisi ereksi ketika berhubungan seksual. Contohnya, penis yang ereksi bisa bengkok “patah” saat aktivitas seksual.
Cedera pada penis ini bisa menimbulkan penumpukan darah di bawah kulit penis, membuat penis bengkak dan memar. Darah di ujung penis atau dalam urine bisa menjadi tanda yang serius adanya cedera pada saluran uretra.
Pemasangan alat seperti cincin penis yang bisa menghambat aliran darah di penis juga bisa menjadi penyebab cedera. Bila alat dipasang terlalu kencang atau ditinggalkan terlalu lama, alat bisa tersangkut ketika ukuran penis saat ereksi menjadi semakin besar. Uretra dan atau penis juga bisa mengalami trauma bila benda tersebut diletakkan di ujung penis.
Trauma penis dapat disebabkan oleh:
- Kecelakaan bermotor.
- Kecelakaan kerja akibat mesin.
- Luka akibat senjata api.
- Luka bakar.
- Cedera saat olahraga.
- Masturbasi yang terlalu agresif.
Anda bisa membaca artikel mengenai luka bakar di sini: Penyakit Luka Bakar - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.
Faktor Risiko
Meskipun trauma penis dapat terjadi akibat posisi yang dilakukan selama berhubungan intim, ada beberapa posisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya trauma penis. Pada hubungan seksual antara pria dan wanita. Contohnya posisi wanita yang berada di atas pria saat berhubungan intim, posisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya trauma penis.
Terdapat satu tradisi yang disebut Taqandaan. Metode pembengkokan penis yang sedang ereksi ini dilakukan oleh beberapa pria Timur Tengah atau Asia Tengah untuk menghilangkan ereksi atau mengubah bentuk/ukuran penis. Hal ini berisiko mencederai penis.
Gejala
Trauma penis yang terjadi saat berhubungan seksual dapat menimbulkan gejala nyeri tajam pada penis. Nyeri terasa berat dan langsung muncul ketika cedera. Bila trauma penis terjadi saat berhubungan intim, ereksi akan langsung hilang.
Pada kasus fraktur penis, robekan tunika albuginea dalam penis akan menimbulkan bunyi pop atau suara gemeretak yang terdengar jelas. Area yang cedera akan tampak memar yang berwarna merah atau gelap serta membengkak. Hal ini dikarenakan darah mulai menumpuk di bawah kulit penis. Bila saluran uretra turut terluka, Anda bisa mengalami kesulitan buang air kecil. Bisa ditemukan darah juga yang keluar dari ujung penis atau dalam urine.
Diagnosis
Jika Anda mengalami trauma penis, dokter akan menanyakan mengenai keluhan yang Anda rasakan saat ini, mekanisme terjadinya trauma, dan riwayat kesehatan Anda. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kelamin Anda, yang bisa disertai dengan pemeriksaan darah dan urine. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui seberapa serius kerusakan yang terjadi pada penis dan uretra.
Dokter dapat memeriksa uretra dengan memasukan kamera fiber optic ke dalam uretra untuk mencari adanya kerusakan. Anda juga mungkin akan menjalani pemeriksaan yang disebut uretrogram retrograd. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan zat pewarna ke dalam uretra sembari mengambil foto x-ray. Jika hasil foto X-ray menunjukan bahwa zat tersebut bocor keluar uretra, maka hal ini menandakan adanya kemungkinan kerusakan dari saluran kemih.
Dokter juga mungkin akan melakukan ultrasonografi maupun MRI untuk melihat struktur internal dan gambaran mendetail dari penis.
Tata Laksana
Trauma Penis Akibat Seks
Pengobatan untuk fraktur penis yang terjadi saat aktivitas seksual adalah dengan prosedur operasi. Tujuan utama terapi adalah untuk memulihkan atau mempertahankan kemampuan seseorang dalam ereksi serta buang air kecil. Terapi pembedahan memiliki angka kejadian yang lebih rendah terkait disfungsi ereksi, terbentuknya jaringan parut pada penis, dan perubahan bentuk penis.
Operasi dilakukan di bawah pembiusan sehingga Anda tidak akan merasakan nyeri. Melalui pembedahan, adanya gumpalan darah yang terbentuk di bawah kulit penis akan dikeluarkan, lalu dokter akan memperbaiki robekan atau kerusakan yang terjadi pada bagian dalam penis. Penis akan diperban dan Anda akan dirawat di rumah sakit selama 1 sampai 2 hari. Anda akan pulang dengan atau tanpa kateter. Anda akan diberikan obat antibiotik dan obat antinyeri. Dokter akan meminta Anda untuk kontrol lagi untuk memeriksa penyembuhan penis.
Anda bisa membaca artikel mengenai disfungsi ereksi di sini: Penyakit Disfungsi Ereksi - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.
Trauma Penis Serius
Pada kasus yang jarang di mana sebagian penis terpotong atau teramputasi secara tidak sengaja, maka bagian penis yang lepas harus segera dibungkus dalam kasa yang dibahasi dengan larutan garam steril. Lalu, bagian penis yang teramputasi bisa dimasukkan dalam kantung plastik, dan kantung plastik dimasukkan lagi dalam cooler bag dengan air es di sekelilingnya.
Jangan langsung memasukkan organ yang teramputasi ke dalam air es agar jaringan penis tidak mengalami kerusakan. Ada kemungkinan penis bisa disambungkan kembali setelah 16 jam. Kemungkinan fungsi penis kembali seperti sebelum cedera pasca operasi dilakukan akan bergantung pada derajat kerusakan penis.
Komplikasi
Kebanyakan kasus fraktur penis yang terjadi selama berhubungan seksual dan luka penis yang minor bisa sembuh jika pasien segera mendapat pengobatan medis. Namun, komplikasi yang bisa terjadi adalah:
- Infeksi.
- Disfungsi ereksi akibat sumbatan aliran saraf atau darah ke penis.
- Priapismus, kondisi di mana penis ereksi berkepanjangan sampai menyebabkan nyeri.
- Penis bengkok (penyakit Peyronie) setelah luka menyembuh.
Anda bisa membaca artikel mengenai priapismus di sini: Penyakit Priapismus - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.
Pencegahan
Pada kebanyakan kasus, trauma penis akibat hubungan seksual dapat dicegah jika Anda berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual. Anda juga harus berhati-hati saat berkendara dan bekerja, terutama jika pekerjaan Anda berhubungan dengan mesin-mesin besar.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami cedera pada penis, segera kunjungi dokter. Jika tidak diobati segera, trauma penis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis, yang bisa berujung pada disfungsi ereksi dan gangguan dalam berkemih.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Penile Trauma: Symptoms, Diagnosis & Treatment - Urology Care Foundation. Retrieved 24 August 2022, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/p/penile-trauma.
Penile Fracture: Symptoms, Treatment, Recovery, and More. (2017). Retrieved 24 August 2022, from https://www.healthline.com/health/mens-health/penile-fracture#symptoms.
Penile Fracture: What Is It, Causes, Symptoms & Treatment. (2021). Retrieved 24 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21707-penile-fracture.