5 Dampak Negatif Menonton Film Porno bagi Anak dan Remaja

Credits: Freepik

Bagikan :


Teknologi ponsel pintar memungkinkan Anda untuk mengakses segala macam hal melalui ponsel, termasuk konten-konten berbahaya seperti konten pornografi. Karena kemudahannya, tidak hanya orang dewasa saja yang bisa mengaksesnya, anak-anak dan remajapun mungkin mengaksesnya.

Konten pornografi bisa membahayakan anak-anak dan remaja. Paparan pornografi pada usia dini dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mental dan dampak negatif lain. Simak apa saja dampak negatif yang bisa sangat berbahaya bagi anak-anak dan remaja setelah terpapar pornografi.

 

Dampak Negatif Menonton Film Porno

Anak-anak dan remaja seharusnya tidak menonton film porno dengan alasan apa pun. Menonton film porno di usia dini bisa memengaruhi kesehatan mental dan juga memberikan dampak negatif lain, di antaranya:

Kerusakan struktur otak

Penelitian menunjukkan bahwa konten pornografi bisa menyebabkan perubahan pada otak. Seseorang yang rutin melihat konten pornografi memiliki peningkatan reaksi otak saat diperlihatkan stimulus atau konten tersebut.

Layaknya kecanduan lain seperti berjudi, melihat konten porno bisa memengaruhi jalur reward system pada otak, yaitu hormon dopamin yang berperan dalam kesenangan serta keinginan. Pada anak-anak, bila mereka terpapar konten pornografi terlalu dini, otak anak akan menjadi hipersensitif terhadap stimulus pada reward system tersebut. Akibatnya, mereka rentan kecanduan melihat konten porno karena otak akan terfokus pada hal-hal yang memberikan "kesenangan", suatu perasaan yang mereka dapatkan ketika terpapar pornografi.

Anak-anak yang terpapar dengan konten pornografi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan perilaku dan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan kecanduan seksual.

 

Mengubah pandangan terhadap hubungan antarmanusia

Paparan pornografi pada anak-anak dapat mengubah pandangan mereka terhadap orang lain dan memengaruhi pemahaman mereka tentang hubungan antar manusia. Terutama jika paparan pornografi tersebut terjadi pada masa peralihan dari usia kanak-kanak hingga remaja, yaitu sekitar usia 8 hingga 16 tahun.

Paparan pornografi pada anak-anak dapat memengaruhi cara mereka memandang orang lain, terutama dalam hal seksualitas dan hubungan. Anak-anak yang terpapar dengan pornografi dapat memiliki pandangan yang tidak realistis tentang seks dan hubungan seksual, serta melihat orang lain sebagai objek seksual dan bukan sebagai individu yang unik dengan nilai dan martabatnya sendiri. 

Pria yang sering melihat konten pornografi secara berlebihan juga cenderung menarik diri secara emosional dari pasangannya.

 

Memengaruhi kualitas hidup anak

Paparan pornografi di usia dini dapat memengaruhi kualitas hidup dengan memicu berbagai masalah seperti kecanduan seksual, perilaku seksual yang tidak sehat, kesulitan dalam membina hubungan yang sehat.

 

Meningkatkan risiko terjadinya pelecehan seksual

Anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, yang terkadang mendorongnya untuk mencoba sesuatu setelah melihatnya. Paparan pornografi di usia dini ini dapat mendorong anak melakukan perilaku seksual tidak pantas dengan melakukan pelecehan seksual atau pemaksaan seksual pada anak lain.

Baca Juga: Usia Berapa Tepatnya Anak Disebut Remaja?

 

Tips Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

Edukasi seksual pada anak dapat memberikan pemahaman tentang seksualitas dan hubungan antara manusia secara benar dan pantas sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan edukasi seksual anak:

  • Mulailah dari usia dini dengan memberikan informasi dasar mengenai anatomi tubuh, privasi dan norma sosial yang berlaku.
  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak dan sesuaikan dengan usia serta tingkat pemahaman anak.
  • Ajarkan norma dan etika yang berlaku sehingga anak memahami privasi dan batasan-batasan yang ada.
  • Ajarkan seksualitas dengan cara yang positif dan sehat.
  • Pada usia remaja, ajarkan tentang pengamanan diri dengan menggunakan kondom untuk menghindari risiko seksual yang berbahaya.
  • Sediakan waktu khusus untuk berbicara mengenai edukasi seksual tanpa ada gangguan dari orang lain.

Baca Juga: Faktor Risiko Penyebab Anak Remaja Menjadi Pelaku Bullying

 

Edukasi seksual bagi anak-anak sangat penting untuk membantu anak memahami seksualitas dengan benar dan menghindari risiko-risiko seksual yang berbahaya. Dengan memberikan edukasi seksual yang tepat, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang memiliki pengertian yang positif dan sehat tentang seksualitas.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 08:32

Wendy Wisner (2021). How to Talk to Kids About Pornography. Available from: https://www.verywellfamily.com/how-to-talk-to-kids-about-pornography-5104965.

UNICEF. Protection of children from the harmful impacts of pornography. Available from: https://www.unicef.org/harmful-content-online.

Elizabeth Plumptre (2022). What Are the Effects of Porn Addiction?. Available from: https://www.verywellmind.com/what-are-the-effects-of-porn-addiction-5203896.

Neuroscience (2019). Watching pornography rewires the brain to a more juvenile state. Available from: https://neurosciencenews.com/neuroscience-pornography-brain-15354.

Raising Children (2022). Sex education and talking with children about sex: 0-8 years. Available from: https://raisingchildren.net.au/school-age/development/sexual-development/sex-education-children.

Mayo Clinic (2022). Sex education: Talking to your teen about sex. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/sexual-health/in-depth/sex-education/art-20044034.

Doug Crawford (2021). 5 Ways Pornography Harms Children and Teens. Available from: https://protectyoungeyes.com/5-ways-pornography-harms-children-teens/.