Saat anak tumbuh menjadi remaja, otaknya pun ikut berkembang. Meskipun mungkin seorang anak berusia 6 tahun memiliki ukuran otak hampir seukuran orang dewasa, namun otak belum sepenuhnya terbentuk dan belum berfungsi seperti otak orang dewasa.

Pada masa remaja otak perlahan semakin berkembang, sehingga Anda mulai melihat suasana hatinya yang jadi lebih sering berubah. Perubahan suasana hati adalah normal terjadi di masa remaja. Tugas orang tua adalah mengamati apakah perubahan tersebut mengarah pada tanda-tanda yang berbahaya, yang menjadi tanda masalah kesehatan mental.

Bagaimana Perubahan Suasana Hati Remaja yang Normal?

Ada tiga faktor utama yang memengaruhi perubahan suasana hati, yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah ini adalah normal atau perlu diwaspadai.

• Durasi - perubahan suasana hati yang normal terjadi cukup singkat. Bila anak remaja Anda mengalami perubahan suasana hati lebih dari 2 minggu, Anda perlu mewaspadainya.
• Seberapa parah perubahannya - derajat keparahan perubahan suasana hati ikut menentukan apakah itu normal atau tidak. Jika perubahan suasana hatinya masih tergolong normal dan Anda masih bisa mengajaknya berbicara, anak masih melakukan kegiatan seperti biasa, maka itu adalah normal. Namun bila anak menarik diri, bersembunyi dan terlihat selalu muram, maka Anda perlu mempertimbangkan membawanya mengunjungi dokter.
• Dampak - apakah perubahan suasana hati anak berdampak pada pertemanan atau kehidupan sosialnya, bila ya maka ini adalah tanda yang perlu diwaspadai.

Penyebab Suasana Hati Remaja Sering Berubah

Mari ketahui lebih lanjut, apa saja sebenarnya yang menyebabkan suasana hati remaja sering berubah:

• Perubahan pada otak

Perubahan pada otak adalah penyebab utama yang memengaruhi suasana hati remaja. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa saat remaja, otak akan semakin berkembang sampai ke ukuran dan fungsi otak orang dewasa.

Perubahan ini ternyata cukup kompleks, sehingga memengaruhi suasana hati. Anak mungkin akan lebih rasional, berpikir lebih dalam atau lebih jauh tentang sesuatu. Ada kalanya, dalam proses memikirkan tersebut mereka menemukan masalah, di mana yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan dan membuat mereka sedih.

• Pengaruh hormon

Hormon juga turut memengaruhi suasana hati anak remaja. Misalnya saja ketika remaja perempuan mulai mengalami menstruasi, saat itu pula lah ia juga mengalami gejala premenstrual syndrome (PMS) yang memengaruhi suasana hati.

Anak mungkin terlihat lebih sedih, mudah stres, mudah tersinggung pada periode ini, hal ini menjadi tugas orang tua untuk memahami dan lebih berhati-hati dalam menghadapi mereka.

Kapan Harus Waspada pada Tanda Depresi?

Perubahan suasana hati yang buruk terus-menerus dikatakan dapat berkembang menjadi depresi. Hal ini juga sangat mungkin dialami oleh remaja, sehingga sebagai orang tua Anda harus mendampingi dan mencegah agar hal ini tidak terjadi.

Anda harus mengerti bahwa perubahan di masa transisi yang dialami oleh mereka adalah hal yang sulit. Anda mungkin memang lebih berpengalaman karena pernah menghadapinya, namun meremehkan mereka dan membandingkannya dengan masa remaja Anda akan memperburuk kondisi.

Bila anak remaja Anda tampak sedih lebih dari dua minggu, terlihat frustasi dan tidak memiliki harapan, menarik diri dari orang tua dan teman-teman, kehilangan ketertarikan pada hal yang biasanya disukai, memiliki pandangan diri yang rendah, atau bahkan berpikir ingin mengakhiri hidup, maka segera buat janji dengan dokter dan mengajaknya menjalani terapi.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!