Tahapan Perubahan Air Susu Ibu (ASI) yang Perlu Bunda Ketahui!

Tahapan Perubahan Air Susu Ibu (ASI) yang Perlu Bunda Ketahui!

Daftar Isi


Bagikan :


ASI adalah sumber nutrisi yang terjangkau dan terbaik untuk bayi Anda. Selain bersih dan aman, ASI mengandung ratusan jenis nutrien, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, air, enzim, hormon, serta khususnya imunoglobulin atau antibodi yang tidak dapat diperoleh dari susu formula. 

 

Tahapan ASI 

Dalam dua minggu pertama setelah bayi lahir, ASI berlangsung melalui tiga tahap utama, yaitu kolostrum, ASI peralihan, dan ASI matur.

Kolostrum

Pada akhir kehamilan dan hari-hari pertama kehidupan bayi, di dalam ASI banyak dihasilkan kolostrum, berwarna kuning keemasan, yang mengandung protein, faktor pertumbuhan, sel darah putih, dan khususnya imunoglobulin A, sejenis protein yang diproduksi untuk melawan infeksi kuman dari luar tubuh bayi. Kolostrum agak kental, sehingga jika Ibu memompa ASI dengan alat, dapat tersangkut di selang pompa ASI. Meskipun begitu, tetaplah memompa ASI untuk menstimulasi produksinya. Walaupun jumlahnya sangat sedikit, kolostrum sangat penting bagi bayi di hari-hari pertama kehidupannya. Selain itu kolostrum juga berfungsi sebagai pencahar alamiah untuk membantu mengeluarkan tinja pertama bayi yang disebut mekonium. Di dalam kolostrum terkandung protein laktoferin yang kadarnya tinggi, yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh dan juga laktoferin berfungsi dalam penyerapan zat besi. Laktoferin akan terus ada dalam ASI, meskipun setelah melewati fase kolostrum, kadarnya akan berkurang.

 

ASI Peralihan

Dimulai sejak usia 3-5 hari hingga 2 minggu, produksi ASI akan mengalami fase peralihan. ASI yang diproduksi pada fase ini merupakan peralihan dari kolostrum menjadi ASI yang matur. ASI akan menjadi lebih encer namun masih mengandung sebagian kolostrum.

 

ASI Matur

Setelah memasuki usia 2 minggu, umumnya ASI akan menjadi encer, inilah yang disebut ASI matur. ASI yang matur mengandung 90% air untuk mencukupi asupan cairan bayi. ASI mengandung sumber energi seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan bayi untuk beraktivitas. Di fase ini, ASI mengandung lebih sedikit protein dibandingkan kolostrum, namun lebih banyak karbohidrat dan lemak.

Hampir semua Ibu memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ASI untuk bayi. Oleh sebab itu, badan kesehatan dunia menganjurkan untuk setiap Ibu menyusui bayinya dengan ASI saja (tanpa makanan lain ataupun air) selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sayangnya meskipun diproduksi secara gratis oleh Ibu, masih banyak Ibu yang belum menyusui bayinya secara eksklusif. Jika Ibu khawatir ASI tidak mencukupi, Ibu dapat berkonsultasi dengan konsultan laktasi.

Pada umumnya dengan memperbaiki perlekatan puting dan semakin lama merawat bayi, jumlah ASI akan meningkat. Seringkali di masa awal menyusui dan Ibu yang produksi ASInya cukup banyak sering mengalami breast engorgement atau pembesaran payudara. Keadaan ini disebabkan karena penuhnya kelenjar air susu dengan ASI dan seringkali menyebabkan rasa nyeri.

Dari hasil penelitian, anak yang masa bayinya diberi ASI dapat mengerjakan tes IQ lebih baik dari yang tidak disusui. Bahkan anak yang diberi ASI, cenderung sulit untuk menjadi kegemukan dan mengidap diabetes. Ibu yang menyusui juga menjadi lebih aman dari ancaman kanker payudara dan rahim.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Editor AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:07

WHO. Breastfeeding. https://www.who.int/health-topics/breastfeeding#tab=tab_3 

Donna Murray. How Breast Milk Changes to Meet Babies’ Needs. 2021 https://www.verywellfamily.com/breast-milk-definition-stages-431549