Ini Penyebab Ingin Selalu Mengonsumsi Makanan Asin

Ini Penyebab Ingin Selalu Mengonsumsi Makanan Asin

Bagikan :


Apakah Anda pernah diam-diam membayangkan dan mengidam-idamkan makan kentang goreng berbumbu, gorengan, kacang asin, ayam krispi atau aneka makanan yang gurih dan asin? Kedengarannya begitu menggoda, bukan?

Meskipun garam diperlukan tubuh, perlu diingat bahwa keinginan makan makanan asin dan banyak garam menandakan gejala sejumlah kondisi kesehatan.

Kebutuhan garam harian

Menurut panduan diet Amerika, rekomendasi asupan natrium orang dewasa adalah 2.300 mg per hari, kira-kira sama dengan sekitar 1 sendok teh garam meja. Mengonsumsi garam lebih dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan berbagai kerusakan di dalam tubuh seperti dilansir Cleveland Clinic berikut:

  • Sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah dapat menjadi kaku. Akibatnya, darah tidak dapat dipompa secara efektif dan efisien.
  • Kerusakan pada jantung karena jantung harus bekerja lebih keras mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut juga meningkatkan risiko pembesaran jantung dan gejala penyakit jantung.
  • Ginjal juga tidak dapat berfungsi dengan baik dan bekerja lebih keras ketika mengonsumsi garam berlebihan.
  • Darah tidak sampai ke otak sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan gangguan berpikir dan gangguan ingatan.

Penyebab mengidam makanan asin

Seperti yang sempat disinggung di atas, keinginan mengonsumsi makanan yang asin dapat dipicu oleh kondisi kesehatan, antara lain seperti:

  • Stres

Ketika level stres meningkat, sebagian besar orang akan mengidamkan makanan favorit agar merasa nyaman. Makanan yang diidamkan seringkali tinggi lemak, gula ataupun garam. Dilansir Medical News Today, menurut Journal of Health Psychology ditemukan adanya hubungan signifikan antara tingkat stres kronis, mengidam makanan dan indeks massa tubuh yang tinggi.

  • Tidak cukup tidur

Selain stres, orang yang kurang tidur cenderung mengidamkan makanan ringan yang asin dan renyah. Menurut studi, orang yang tidak mendapatkan cukup tidur kurang mampu menahan keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat dan menjadi favorit mereka.

  • PMS

Penelitian menunjukkan bahwa saat mengalami PMS, terjadi perubahan hormon di dalam tubuh wanita. Seperti dilansir Cleveland Clinic, kondisi perubahan hormon tersebut mempengaruhi keinginan makan makanan yang manis atau asin selama periode PMS berlangsung.

  • Penyakit Addison

Salah satu gejala penyakit addison adalah keinginan makan makanan yang asin terus-menerus dan berlebihan. Hal ini disebabkan oleh kondisi langka di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tertentu, termasuk kortisol. Hormon-hormon di dalam tubuh inilah yang mengontrol keseimbangan garam dan cairan di dalam tubuh. Ketika kadar hormon menurun, akhirnya tubuh tidak dapat menahan keinginan makan makanan asin.

  • Sindrom Bartter

Sindrom Bartter adalah kondisi genetik bawaan di mana tubuh tidak dapat menyerap kembali natrium di dalam ginjal. Akibatnya, mereka akan kehilangan terlalu banyak natrium dalam urin yang turut mempengaruhi hilangnya kalium dan juga kalsium.

  • Cystic fibrosis

Cystic fibrosis adalah penyakit keturunan yang mempengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan. Kondisi ini cukup berbahaya karena dapat mengancam jiwa.

Penyakit ini menyebabkan tubuh menggunakan terlalu banyak garam yang kemudian memicu kekurangan garam dan air di luar sel tubuh. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan produksi lendir berlebihan yang dapat menyumbat paru-paru dan menghalangi pankreas.

Makan makanan yang asin dan krispi mungkin memang dapat memuaskan keinginan Anda. Namun perlu diingat bahwa mengonsumsi garam berlebihan dapat memicu problem kesehatan yang berbahaya. Apabila selama ini Anda sering mengidam makanan asin dan tak dapat ditahan, mungkin Anda perlu melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada problem kesehatan yang melatarbelakanginya.