Isi Piringku merupakan program pedoman gizi terbaru yang dirancang oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan ini menggantikan pedoman gizi "4 Sehat 5 Sempurna" yang pernah dicetuskan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. DR. Poorwo Sudarmo pada tahun 1950-an.
Isi Piringku bertujuan memberikan panduan praktis tentang porsi makan yang sehat dan seimbang. Panduan ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam memahami dan menerapkan prinsip keseimbangan gizi dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Panduan Gizi Isi Piringku
Panduan gizi Isi Piringku hadir sebagai respons terhadap tingginya kasus malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi di Indonesia. Konsep ini menekankan pentingnya variasi makanan dan proporsi gizi yang tepat, guna meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.
Selain masalah stunting pada anak-anak, gaya hidup modern telah memicu peningkatan kasus obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi. Oleh karena itu, diperlukan panduan yang lebih jelas dan terukur untuk membantu masyarakat Indonesia menjaga pola makan yang seimbang.
Baca Juga: Waspada Gejala dan Akibat Gizi Buruk Pada Anak
Komposisi Isi Piringku
Berbeda dengan konsep sebelumnya, Isi Piringku memberikan gambaran visual mengenai porsi ideal yang perlu ada di dalam satu piring makan. Berikut adalah komposisinya:
50% sayur dan buah
Setengah piring sebaiknya diisi dengan sayuran dan buah-buahan. Kedua komponen ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral, serta memberikan energi dan sumber antioksidan yang diperlukan oleh tubuh.
25% karbohidrat
Seperempat bagian piring berisi makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Tidak hanya nasi, alternatif lain seperti ubi, jagung, roti, gandum, atau kentang juga bisa menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
Baca Juga: Benarkah Tidak Minum Susu Menyebabkan Stunting?
25% protein
Seperempat bagian piring lainnya diisi dengan protein, baik protein hewani maupun nabati. Sumber protein hewani meliputi ikan, telur, dan daging tanpa lemak. Untuk protein nabati, kacang-kacangan, tempe, dan tahu adalah pilihan yang tepat.
Selain komposisi makanan di atas, masyarakat juga dianjurkan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari. Memenuhi kebutuhan cairan dapat membantu menjaga fungsi tubuh dan mendukung proses metabolisme.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, masyarakat juga perlu rutin melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan olahraga ringan dapat meningkatkan kebugaran dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Salah satu pesan penting lainnya dalam panduan ini adalah membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Terlalu banyak asupan gula dapat meningkatkan risiko diabetes, sedangkan garam berlebihan dapat memicu hipertensi. Lemak tak jenuh dari kacang-kacangan dan ikan tetap dianjurkan, tetapi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan perlu dikurangi.
Isi Piringku diharapkan menjadi panduan gizi yang mudah diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan menekankan keseimbangan dan variasi dalam pola makan, diharapkan Indonesia dapat bebas dari stunting dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Memiliki pertanyaan seputar panduan makan bergizi seimbang? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina