Puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti membantu kontrol kadar gula darah, membantu mengurangi berat badan berlebih dan menurunkan peradangan. Namun, perlu hati-hati karena tidak semua informasi terkait puasa yang Anda dengar itu benar.
Ketahui mana informasi tentang puasa yang termasuk mitos dan fakta.
Puasa Bisa Menurunkan Berat Badan
Selama berpuasa, tubuh tidak menerima asupan kalori dari makanan dan minuman. Sebagai hasilnya, tubuh akan mulai menggunakan energi dari makanan yang dikonsumsi selama sahur dan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen dari hati dan otot.
Setelah cadangan glikogen terpakai, tubuh akan mulai membakar lemak untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat membantu mengurangi cadangan lemak tubuh dan menurunkan berat badan.
Namun perlu dicatat bahwa berat badan bisa turun bila asupan kalori lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kalori yang dibakar. Jika Anda makan berlebihan selama sahur dan berbuka puasa, berat badan Anda dapat naik. Puasa bukan solusi utama menurunkan berat badan, tetapi jika dijalani dengan baik akan membantu tubuh membakar cadangan lemak sehingga pada akhirnya berat badan akan turun.
Puasa Membantu Menurunkan Tekanan Darah
FAKTA! Ada banyak penelitian untuk mengetahui secara pasti bagaimana puasa menurunkan tekanan darah. Diduga ada beberapa mekanisme yang terlibat.
Pembatasan asupan kalori, hilangnya air dan perubahan berat badan selama berpuasa diduga berpengaruh terhadap tekanan darah yang menjadi lebih rendah. Ada penelitian yang menyimpulkan bahwa puasa dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Tanda-Tanda Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) pada Wanita
Puasa Meredakan Peradangan
FAKTA! Peradangan adalah respons alami tubuh saat mengalami cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan terlibat dalam perkembangan gangguan seperti penyakit jantung atau diabetes.
Penelitian menemukan bahwa kadar protein peradangan seperti sitokin inflamasi berkurang setelah berpuasa selama 3 minggu. Kadar marker peradangan lainnya seperti protein C reaktif juga berkurang secara signifikan karena berpuasa.
Puasa Menurunkan Kolesterol
Masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini, namun puasa dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh dengan cara mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol.
Ditemukan bahwa puasa yang dilakukan secara rutin bisa menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol "jahat" (kolesterol LDL). Pada studi lainnya, ketika seseorang berpuasa selama 12 jam yang dilakukan tiga kali seminggu dalam 6 minggu, mengalami peningkatan kolesterol "baik" (kolesterol HDL).
Puasa Meningkatkan Fungsi Otak
Penelitian yang dilakukan mengenai kaitan antara puasa dengan fungsi otak masih dilakukan pada hewan uji coba. Dari penelitian yang sudah ada, ditemukan bahwa berpuasa memiliki efek yang baik terhadap kesehatan otak dan sel saraf. Satu penelitian pada tikus yang dicoba intermittent fasting selama 11 bulan meningkatkan fungsi dan struktur otak.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efek berpuasa pada fungsi otak manusia.
Puasa Meningkatkan Kualitas Tidur
FAKTA! Puasa bisa membantu mengatur ritme sirkadian tubuh dan meningkatkan kualitas tidur Anda. Waktu makan yang teratur selama berpuasa bisa membantu tubuh untuk mengikuti ritme sirkadian alami. Pada satu penelitian, ditemukan bahwa kualitas tidur pesertanya meningkat menjadi lebih nyenyak, setelah satu minggu melakukan intermittent fasting.
Namun, bila selama berpuasa Anda tidak memiliki waktu makan yang teratur, kualitas tidur Anda tidak akan membaik. Makan berlebihan di malam hari juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang membuat Anda sulit tidur.
Untuk itu sangatlah penting untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman selama waktu berbuka dan sahur serta waktu makan agar kualitas tidur Anda tidak terganggu.
Baca Juga: Cara Mencegah Sakit Leher Setelah Bangun Tidur
Puasa Dapat Menghilangkan Massa Otot
MITOS! Puasa yang dilakukan dengan cara yang benar dan terkontrol tidak akan menyebabkan kehilangan massa otot berlebih. Tidak hanya puasa, kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi seperti kurangnya protein bisa menyebabkan massa otot berkurang. Pola hidup sedenter di mana Anda tidak berolahraga sama sekali juga bisa menyebabkan penurunan massa otot.
Oleh karena itu, selain makan makanan bernutrisi selama berbuka dan sahur, Anda perlu menjaga massa otot dengan melakukan aktivitas olahraga ringan.
Tidak semua orang aman menjalankan puasa selama sebulan penuh. Khususnya jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu atau sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa. Anda bisa berkonsultasi melalui aplikasi AI Care dan mendapatkan tips aman dan sehat berpuasa sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
WebMD (2022). Fasting: What Can It Do for You?. Available from: https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-fasting-facts-myths
Rachael Ajmera (2023). 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/fasting-benefits#inflammation
Angela Ryan Lee, MD (2022). How Fasting Helps Lower Blood Pressure. Available from: https://www.verywellhealth.com/fasting-low-blood-pressure-6826981
Health Match (2022). Does Fasting Lower Cholesterol?. Available from: https://healthmatch.io/cholesterol/does-fasting-lower-cholesterol
Jip Gudden, et all (2021). The Effects of Intermittent Fasting on Brain and Cognitive Function. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8470960/
Jay Summer (2022). Why Intermittent Fasting Can Lead to Better Sleep. Available from: https://www.sleepfoundation.org/physical-health/intermittent-fasting-sleep
Sarah Galzerano (2021). Intermittent Fasting Can Lead to Muscle Loss, But It Doesn’t Have to – Here’s Why. Available from: https://www.jeffersonhealth.org/your-health/living-well/intermittent-fasting-can-lead-muscle-loss-it-doesnt-have-heres-why