Brand/Nama Lain
Alena, Esilgan, Estalin
Cara Kerja
Estazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan tidur insomnia. Obat ini akan membantu pasien tidur lebih cepat, lebih lelap dan mengurangi frekuensi terbangun di malam hari. Estazolam termasuk ke dalam golongan obat benzodiazepine, di mana obat golongan ini bekerja dengan memperlambat aktivitas otak.
Indikasi
Estazolam umumnya digunakan untuk mengatasi insomnia, yaitu suatu gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang sulit untuk tidur, mempertahankan tidurnya, dan/atau kembali tidur ketika sudah terbangun.
Anda bisa membaca lebih jauh mengenai insomnia dalam artikel ini: Insomnia - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:
- Hipersensitivitas atau alergi terhadap estazolam atau kandungannya.
- Sedang dalam pengobatan antijamur ketoconazole atau itraconazole.
- Wanita yang sedang hamil.
Obat golongan benzodiazepine seperti estazolam dapat menyebabkan kelumpuhan otot saluran napas dan kesulitan bernapas jika diberikan pada penderita miastenia gravis (penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan otot). Oleh karena itu, estazolam juga dikontraindikasikan pada kelompok pasien ini.
Anda bisa membaca lebih jauh mengenai miastenia gravis dalam artikel ini: Miastenia Gravis - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Efek Samping
Obat ini dapat menyebabkan rasa ngantuk, pusing atau lengah, terutama bila dikonsumsi oleh lansia. Efek samping dapat timbul di pagi hari setelah mengonsumsi obat ini pada malam sebelumnya.
Obat ini digunakan untuk jangka pendek dan untuk menghentikan penggunaan obat ini mungkin diperlukan pengurangan dosis yang bertahap untuk menghindari gejala putus obat.
Penggunaan jangka panjang obat ini dapat menyebabkan ketergantungan. Efek samping lain yang bisa muncul antara lain:
- Sakit kepala
- Lesu
- Kemerahan
- Gatal
- Gangguan koordinasi gerakan
Selain itu, estazolam jika digunakan dalam dosis yang berlebih (overdosis) akan menyebabkan gejala seperti mengantuk, kebingungan, bicara pelo, kesulitan bernapas hingga koma.
Sediaan
Tablet dengan kekuatan 1 mg dan 2 mg.
Dosis
Insomnia
- Dewasa: untuk pengobatan jangka pendek, dosis sekitar 1-2 mg dimakan di malam hari sebelum tidur.
- Lansia: dosis awal 0,5-1 mg dimakan di malam hari sebelum tidur.
Obat ini digunakan hanya untuk jangka pendek (1-2 minggu) dan hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
Keamanan
Kehamilan: Kategori X
Penggunaan pada wanita hamil dapat menyebabkan kelainan pada janin dan dilarang dikonsumsi selama kehamilan. Obat ini dapat keluar bersama air susu ibu (ASI), sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi selama kehamilan. Jangan berikan obat ini pada anak.
Interaksi Obat
- Kadar estazolam dapat meningkat sehingga risiko terjadinya efek samping juga turut meningkat, bila dikonsumsi bersama obat seperti:
- Antibiotik erythromycin
- Antijamur (terutama ketoconazole dan itraconazole)
- Kadar estazolam dapat menurun sehingga efek obat akan berkurang bila estazolam digunakan bersama obat seperti:
- Antituberkulosis rifampicin
- Antikejang fenitoin dan carbamazepine
- Penggunaan bersama obat penekan sistem saraf pusat lainnya termasuk alkohol dan obat antidepresan dapat menyebabkan peningkatan efek estazolam.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma