Jenis-Jenis Penyakit Polio dan Gejalanya

Credits: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Polio atau poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini umumnya menyerang saraf di sumsum tulang belakang yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengirim sinyal ke otot-otot. Akibatnya, orang yang terkena polio bisa mengalami kelumpuhan ringan hingga parah.

Virus polio bisa memengaruhi tubuh secara berbeda, tergantung pada di mana virus berkembang biak dan menyerang. Perbedaan inilah yang menyebabkan gejala polio yang dirasakan tidak selalu sama.

 

Jenis-Jenis Penyakit Polio

Penyakit polio dikategorikan menjadi beberapa, di antaranya:

Poliomielitis abortif (polio abortif)

Beberapa orang mungkin mengalami infeksi virus polio yang gejalanya ringan dan mirip seperti flu. Gejala mungkin hanya dirasakan 2-3 hari saja. Polio jenis ini tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Adapun beberapa gejala yang dirasakan, meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah

Polio non paralitik

Polio non paralitik adalah bentuk yang lebih parah daripada polio abortif. Gejalanya mirip seperti flu, namun dirasakan lebih lama hingga beberapa hari.

Polio non paralitik tidak menyebabkan kelumpuhan, namun polio jenis ini pada beberapa orang dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti meningitis aseptik. Meningitis aseptik adalah kondisi di mana selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan tanpa adanya infeksi bakteri dalam cairan serebrospinal.

Gejala polio non paralitik meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit leher atau kekakuan pada leher
  • Sakit atau kekakuan pada lengan dan kaki
  • Sakit kepala parah

Saat penyakit ini berkembang menjadi meningitis aseptik, maka Anda akan mengalami kondisi yang serius dan bisa berakhir fatal. Anda juga akan merasakan gejala lain seperti kekakuan leher, sensitif terhadap cahaya, peningkatan rasa kantuk, serta tidak responsif.

Baca Juga: Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan Polio

Polio paralitik

Polio paralitik (poliomielitis paralitik) adalah bentuk yang paling serius dari penyakit polio. Virus ini menyerang dan merusak sel-sel saraf motorik dalam sumsum tulang belakang atau otak dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot yang terhubung dengan saraf yang terinfeksi.

Pada awalnya, penyakit akan terlihat seperti polio non paralitik, kemudian gejalanya berkembang menjadi lebih parah. Adapun gejalanya meliputi:

  • Rasa sakit yang parah
  • Rasa sensitif yang parah terhadap sentuhan
  • Sensasi kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk
  • Kejang atau kedutan pada otot
  • Kelemahan otot yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan

Polioencephalitis

Polioencephalitis adalah kasus yang langka di mana infeksi virus polio berkembang menjadi ensefalitis, yaitu virus polio yang menyerang otak dapat menyebabkan peradangan di jaringan otak. Polioencephalitis lebih sering memengaruhi bayi yang ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

  • Demam
  • Muntah
  • Ubun-ubun yang menonjol
  • Bayi menangis terus-menerus di mana tangisannya akan makin parah saat bayi dipegang atau digendong
  • Kekakuan tubuh
  • Bayi terlihat lesu dan tidak aktif

Baca Juga: Ketahui Bedanya Vaksin Polio Tetes (OPV) dan Vaksin Polio Suntik (IPV)

Sindrom postpolio

Sindrom postpolio adalah kondisi di mana seseorang yang telah sembuh dari infeksi polio kemudian mengalami infeksi polio kembali dengan gejala yang lebih parah. Beberapa gejala umum yang dirasakan meliputi:

  • Kelemahan dan nyeri otot atau sendi yang progresif
  • Kelelahan
  • Pengecilan otot
  • Masalah pernapasan
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan pernapasan yang berhubungan dengan tidur
  • Menurunnya toleransi terhadap suhu dingin

Ibu hamil, anak-anak di bawah usia 5 tahun, mereka yang tinggal di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk, dan mereka yang tidak menerima vaksin polio lebih rentan terkena infeksi polio. Diskusikan dengan dokter terkait dosis vaksin polio yang dibutuhkan dan juga jadwal vaksin polio apabila selama ini Anda belum pernah mendapatkan vaksin polio.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 17 Januari 2024 | 11:05

Mayo Clinic (2023). Polio. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polio/symptoms-causes/syc-20376512 

Cleveland Clinic (2022). Polio. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15655-polio 

Hersimran Kaur, et all (2022). Aseptic Meningitis. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557412/ 

Texas Health and Human Services. Aseptic Meningitis. Available from: https://www.dshs.texas.gov/meningitis/aseptic-meningitis 

European Centre for Disease Prevention and Control (2023). Disease factsheet about poliomyelitis. Available from: https://www.ecdc.europa.eu/en/poliomyelitis/facts 

Kids Health (2023). Encephalitis. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/encephalitis.html