Mandi Malam Hari Sebabkan Reumatik, Mitos atau Fakta?

Credits: Freepik

Bagikan :


Penyakit reumatik memengaruhi sendi, tulang, otot, tendon, ligamen dan pada beberapa kasus, bahkan organ internal. Ada banyak jenis penyakit reumatik, seperti osteoarthritis arthritis, lupus, encok, skleroderma, dan lain sebagainya.

Salah satu bentuk penyakit reumatik yang paling umum adalah arthritis (radang sendi), di mana terjadi peradangan pada satu atau lebih sendi. Dikatakan bahwa reumatik yang mengakibatkan radang sendi ini disebabkan oleh kebiasaan mandi di malam hari, benarkah demikian?

 

Apakah Mandi di Malam Hari Menyebabkan Reumatik?

Mandi di malam hari tidak menyebabkan penyakit reumatik. Mandi justru menjadi kegiatan yang menyenangkan dan dapat memberikan relaksasi seusai penat beraktivitas.

Namun, bagi beberapa orang yang sudah memiliki penyakit reumatik atau masalah persendian, mandi malam hari terutama dengan air dingin dapat memperburuk rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada sendi.

Air dingin menyebabkan otot dan persendian terasa lebih kaku, meningkatkan rasa nyeri atau membuat peradangan sendi menjadi lebih buruk (bagi yang sudah memiliki kondisi tersebut). Penggunaan air hangat dapat menjadi alternatif untuk meredakan ketegangan otot dan memberikan sensasi relaksasi.

 

Baca Juga: Bolehkah Langsung Mandi Setelah Makan?

 

Cara Mencegah Reumatik

Tidak semua kondisi reumatik bisa dicegah, termasuk arthritis. Faktor risiko seperti riwayat keluarga, usia, jenis kelamin wanita, riwayat cedera sendi, dan obesitas meningkatkan risiko penyakit reumatik.

Untuk menurunkan risiko reumatik, pola hidup sehat tentu sangat memengaruhi. Berikut adalah beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah berkembangnya reumatik:

Mengonsumsi Omega-3

Asam lemak omega-3 tertentu seperti EPA dan DHA dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang bermanfaat mengurangi peradangan, seperti pada kondisi rheumatoid arthritis (RA). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan omega-3 seperti pada minyak ikan atau makanan yang kaya omega-3 lainnya dapat mengurangi gejala kekakuan dan nyeri sendi serta mengurangi kebutuhan obat pereda nyeri.

Mengelola berat badan

Penyakit reumatik seperti osteoarthritis (OA) kerap dipengaruhi oleh obesitas. Beban ekstra pada sendi akibat berat badan berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada sendi dan mempercepat kerusakan tulang rawan serta sendi secara keseluruhan. Akibatnya orang dengan kelebihan berat badan lebih sering mengembangkan reumatik seperti osteoarthritis lebih cepat.

Pengaruh obesitas tidak hanya mempercepat kerusakan sendi, namun juga membuat pengobatan menjadi lebih rumit. Untuk itu, biasanya penurunan berat badan adalah langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mencegah berkembangnya reumatik dan keparahan gejalanya.

 

Baca Juga: Penyebab Berat Badan Tidak Turun Walau Sudah Berolahraga

 

Berolahraga rutin

Olahraga dapat memberikan manfaat besar bagi persendian, terutama orang dengan kelebihan berat badan atau yang mengalami masalah pada persendian. Olahraga dengan intensitas yang tepat dapat membantu memperkuat otot di sekitar persendian. Otot-otot yang kuat ini akan memberikan dukungan yang lebih baik pada sendi, membantu menjaga stabilitas dan mengurangi beban pada sendi.

Sangat penting untuk memilih jenis olahraga dan memperhatikan intensitasnya. Memilih olahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, atau berenang lebih ramah bagi persendian dibanding olahraga berat seperti berlari.

Berhenti merokok

Merokok dapat memperburuk kondisi reumatik. Zat-zat kimia di dalam rokok, terutama nikotin dapat memicu peradangan dan memengaruhi sistem kekebalan. Respons peradangan memperburuk gejala nyeri sendi, pembengkakan, dan kaku sendi.

Periksakan dan konsultasikan keluhan nyeri, kekakuan, pembengkakan, kemerahan dan penurunan rentang gerak dengan dokter atau ahli tulang untuk mendapatkan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store terkait keluhan sendi lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 11 Desember 2023 | 16:26

Debra Fulghum Bruce, PhD (2023). Rheumatology and Rheumatic Diseases. Available from: https://www.webmd.com/rheumatoid-arthritis/an-overview-of-rheumatic-diseases 

Rachel Nall, MSN, CRNA (2021). How a Cold Shower Before Bed Affects Your Sleep. Available from: https://www.healthline.com/health/how-a-cold-shower-before-bed-affects-your-sleep 

Stephanie Watson (2023). Arthritis Prevention: What Can You Do?. Available from: https://www.healthline.com/health/arthritis-prevention 

Mayo Clinic (2023). Arthritis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arthritis/symptoms-causes/syc-20350772 

Cleveland Clinic (2022). Do Omega-3s Help Arthritis?. Available from: https://health.clevelandclinic.org/do-omega-3s-help-for-arthritis 

Arthritis Foundation. How Fat Affects Osteoarthritis. Available from: https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/related-conditions/other-diseases/how-fat-affects-osteoarthritis 

Mayo Clinic (2023). Exercise helps ease arthritis pain and stiffness. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arthritis/in-depth/arthritis/art-20047971 

Susan Bernstein (2023). Smoking, Drinking, and RA. Available from: https://www.webmd.com/rheumatoid-arthritis/smoking-drinking-ra 

 

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Myths and facts About Rheumatic Diseases. Available from: https://reumatologi.or.id/en/myths-and-facts-about-rheumatic-diseases/