Seperti Inilah Gejala Penyakit Antraks

Credits: Freepik

Bagikan :


Antraks termasuk jenis penyakit zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke hewan lain, dan ke manusia. Belakangan ini, kasus antraks yang kembali muncul di wilayah Indonesia cukup membuat khawatir. Pasalnya sudah ada korban jiwa akibat penyakit ini.

Anda perlu tahu seperti apa penularan penyakit Antraks dan bagaimana gejala yang dialami agar bisa mencegah, mengenali gejala dan mendapat pengobatan yang tepat.

 

Apa itu Penyakit Antraks

Penyakit Antraks adalah salah satu penyakit zoonosis yang serius. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk batang yang bernama Bacillus anthracis. Bakteri ini sebenarnya secara alami bisa ditemukan di tanah, hewan ternak serta binatang liar bisa sakit dan mati saat terinfeksi bakteri ini.

Penyakit Antraks bisa menginfeksi manusia saat seseorang menghirup spora bakteri atau mengonsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi. Anda juga bisa terinfeksi Antraks saat memiliki luka terbuka dan berkontak langsung dengan hewan yang sakit atau permukaan benda yang terpajan bakteri.

Baca Juga: Rabies Hingga Infeksi Coronavirus, Kenali 6 Jenis Penyakit Zoonosis yang Ditularkan dari Hewan ke Manusia

 

Gejala Penyakit Antraks

Gejala Antraks umumnya berkembang dalam enam hari setelah terpapar bakteri. Namun, Antraks yang menyebar melalui paparan spora mungkin membutuhkan waktu lebih dari enam minggu sampai munculnya gejala.

Gejala yang muncul juga tergantung pada bagaimana Anda bisa tertular, di antaranya:

Gejala pada kulit

Artinya infeksi Antraks masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit Anda. Infeksi kulit bisa datang dengan keluhan benjolan gatal yang menyerupai gigitan serangga. Dalam 1-2 hari, benjolan akan berkembang menjadi luka/tukak dengan bagian tengah berwarna hitam.

Infeksi kulit akibat Antraks termasuk gejala yang paling umum dan ringan. Lukanya juga tidak terasa nyeri. Keluhan kulit juga bisa disertai gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

 

Gejala saluran cerna

Berarti, infeksi Antraks terjadi saat mengonsumsi makanan dan minuman yang terinfeksi. Infeksinya bisa memengaruhi tenggorokan dan juga saluran pencernaan. Adapun gejala yang bisa timbul di antaranya:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Demam
  • Diare disertai darah
  • Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
  • Leher atau perut membengkak
  • Pingsan

Baca Juga: Panduan Menyimpan Produk Hewani di Lemari Es

 

Gejala pernapasan

Gangguan napas dapat terjadi saat Anda menghirup spora bakteri dari hewan yang terinfeksi. Gejalanya bisa menyebabkan kondisi yang fatal bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan dan nyeri otot
  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Sesak napas
  • Mual
  • Batuk darah
  • Banyak berkeringat
  • Nyeri saat menelan
  • Kelelahan hebat
  • Demam tinggi
  • Kesulitan bernapas
  • Syok
  • Meningitis

Penyakit Antraks tidak menular seperti flu atau cacar sehingga Anda tidak bisa terinfeksi hanya dengan melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Sebagian besar gejalanya bisa diatasi dengan pengobatan seperti antibiotik dan juga antitoksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.

Vaksin juga mungkin diberikan pada orang yang terinfeksi Antraks agar gejala yang dialami tidak berkembang sampai parah.

 

Untuk menghindari infeksi Antraks, sebaiknya tidak makan daging mentah atau setengah matang, mencuci tangan setelah menyentuh hewan, menghindari mengonsumsi daging yang terinfeksi antraks, menghindari membeli suvenir yang terbuat dari kulit atau bulu hewan.

Segera periksakan diri ke dokter bila Anda berada di area wabah Antraks dan mencurigai konsumsi daging yang dimakan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 11 Juli 2023 | 04:44

CDC (2022). What is Anthrax?. Available from: https://www.cdc.gov/anthrax/basics/index.html 

Mayo Clinic (2022). Anthrax. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anthrax/symptoms-causes/syc-20356203 

Cleveland Clinic (2023). Anthrax. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10853-anthrax 

Kemkes (2020). Antraks di Gunung Kidul, Begini Cara Penanganannya. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/20012100001/antraks-di-gunung-kidul-begini-cara-penanganannya.html 

Humbanghasundutankab (2022). Wabah Antraks, PPSKI: Perketat Lalu Lintas Hewan Ternak. Available from: https://humbanghasundutankab.go.id/main/index.php/read/news/730