Terkena Hepatitis, Bolehkah Melakukan Donor Darah?

Credit: Freepik

Bagikan :


Hepatitis adalah penyakit dimana hati atau liver mengalami peradangan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun atau kebiasaan minum minuman beralkohol. Pada jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus, penyakit ini dapat menular ke orang lain. Beberapa jenis penyakit hepatitis juga menyebabkan Anda tidak dapat melakukan donor darah.

 

Bolehkah Penderita Hepatitis Donor Darah?

Donor darah adalah kegiatan sukarela dimana pendonor memberikan darahnya melalui jarum dan kantong darah untuk diberikan pada yang membutuhkan. Para pelaku donor wajib memenuhi berbagai persyaratan agar darah yang diambil dapat bermanfaat bagi penerima. Dalam skrining donor darah, salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah apakah donor memiliki riwayat hepatitis atau tidak.

Dilansir dari Kids Health, tidak semua orang yang pernah mengalami hepatitis boleh melakukan donor darah. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D dan E. Masing-masing hepatitis memiliki penyebab dan karakteristik penyakit yang berbeda sehingga tidak semua orang dengan riwayat hepatitis boleh menyumbangkan darahnya.

 

Kelompok yang boleh melakukan donor: Hepatitis A dan E

Menurut pedoman donor darah yang dikeluarkan Joint Professional Advisory Committee (JPAC), orang dengan riwayat hepatitis A dan E diperbolehkan untuk menjalani donor darah. Namun, pelaku donor perlu menunggu setidaknya 6 bulan setelah sembuh dari hepatitis atau memiliki hasil tes HAV RNA negatif dan anti HAV IgG positif. Jika Anda masih memiliki gejala aktif hepatitis, petugas akan menyarankan Anda hingga benar-benar sembuh baru melakukan donor darah.

Orang dengan riwayat hepatitis A dan E diperbolehkan donor darah karena hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang penularannya lewat makanan dan minuman, bukan melalui darah. Penyakit hepatitis A dan E tidak bertahan dalam tubuh pasien dan dapat sembuh lebih cepat jika pasien memiliki daya tahan tubuh yang baik.

 

Kelompok yang tidak boleh melakukan donor: Hepatitis B, C, dan D

Berbeda dengan hepatitis A, orang yang mengidap hepatitis B, C, dan D tidak diperbolehkan menjalani donor darah. Petugas donor darah akan menolak donor darah dari orang yang memiliki riwayat hepatitis B dan C meskipun pelaku donor tidak menunjukkan gejala hepatitis aktif. Pasalnya, virus hepatitis B dan C dapat menular melalui darah termasuk melalui transfusi darah serta jarum suntik.

Virus hepatitis C diketahui dapat berada dalam darah untuk waktu yang cukup lama. Meskipun pasien sudah dinyatakan sembuh namun virus tersebut masih bertahan dalam darah. Hal ini yang dikhawatirkan dapat menyebabkan penularan virus pada penerima darah. Sedangkan hepatitis D hanya terjadi jika Anda terkena hepatitis B. Apabila Anda terkena hepatitis D maka Anda juga mengalami hepatitis B sehingga tidak diperbolehkan menjadi donor.

 

Kelompok lain yang tidak boleh melakukan donor:

Selain orang dengan riwayat hepatitis di atas, apabila Anda tinggal bersama atau pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, maka Anda harus menunggu dalam rentang waktu 12 bulan setelah kontak terakhir dengan pasien.

Apabila Anda pernah menerima transfusi darah dari orang lain atau jika Anda terkena jarum suntik yang tidak steril, maka dianjurkan menunggu hingga 12 bulan baru bisa melakukan prosedur donor darah.

 

Syarat Donor Darah bagi Orang dengan Riwayat Hepatitis

Seseorang yang terkena hepatitis umumnya akan merasa lebih mudah lelah. Sementara itu kegiatan donor darah dapat menyebabkan badan Anda terasa lemas, mual, dan pusing. Bagi Anda yang pernah mengalami hepatitis A atau E dan ingin donor darah, sebaiknya mempersiapkan beberapa hal berikut:

  • Memastikan sudah benar-benar pulih dari hepatitis A
  • Istirahat yang cukup
  • Mengonsumsi makanan dan minuman sehat

Selain syarat-syarat di atas, Anda juga perlu memenuhi syarat donor darah lainnya untuk bisa melakukan donor. 


Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pengidap hepatitis tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah sepanjang hidupnya. Faktanya, orang dengan riwayat hepatitis A boleh melakukan donor darah asal memenuhi syarat tertentu. Konsultasikan dengan dokter atau petugas donor darah setempat apabila Anda memiliki riwayat hepatitis dan ingin melakukan donor darah.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 3 Juli 2023 | 11:24

Mayo Clinic. Blood Donation. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-donation/about/pac-20385144

Kids Health. (2018). Can I Donate Blood After Having Hepatitis B?. Available from: https://kidshealth.org/en/teens/blood-hepatitis.html

Daniel, C. (2020). Blood Donation Guidelines for Hepatitis A, B, and C. Available from: https://www.verywellhealth.com/hepatitis-and-blood-donation-1759986

Joint United Kingdom (UK) Blood Transfusion and Tissue Transplantation Services Professional Advisory Committee. Hepatitis A. Available from: https://www.transfusionguidelines.org/dsg/cb/guidelines/he014-hepatitis-a

Joint United Kingdom (UK) Blood Transfusion and Tissue Transplantation Services Professional Advisory Committee. Hepatitis B. Available from: https://www.transfusionguidelines.org/dsg/wb/guidelines/he016-hepatitis-b

 

AustraIian Red Cross Lifeblood. I Had Hepatitis. Can I Donate?. Available from: https://www.lifeblood.com.au/faq/eligibility/medical-conditions-and-procedures/hepatitis#