• Beranda
  • Penyakit
  • Penyebab Sakit Perut setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi sakit perut setelah olahraga. Credit: Freepik

Bagikan :


Saat sedang olahraga atau setelahnya, Anda bisa mengalami nyeri di area perut. Kondisi ini bisa dialami siapa saja termasuk juga pada Anda yang rutin latihan fisik. Umumya keluhan ini hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab sakit perut setelah olahraga dan cara mengatasinya.

 

Penyebab Sakit Perut setelah Olahraga

Sakit perut setelah olahraga adalah keluhan yang umum terjadi. Keluhan ini biasanya tidak bersifat serius dan dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu singkat. Beberapa penyebab sakit perut setelah olahraga antara lain:

Otot perut tegang

Beberapa jenis olahraga yang banyak melibatkan otot perut seperti aerobik, angkat beban, dan lari, dapat menyebabkan otot tegang setelah olahraga. Nyeri perut akibat otot tegang bisa terjadi di perut bagian mana pun seperti atas, bawah, kanan, dan kiri perut. 

Selain intensitas olahraga yang tinggi, otot perut tegang saat olahraga bisa disebabkan oleh kondisi berikut: 

  • Cedera, seperti terjatuh dari sepeda
  • Mengangkat benda berat
  • Posisi tubuh yang buruk saat berolahraga
  • Gerakan memutar tubuh secara tiba-tiba

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Makan Setelah Olahraga?

Side stitch

Side stitch, atau yang dikenal dengan suduken adalah nyeri yang terasa seperti kram atau ditusuk-tusuk di kanan atau kiri perut, biasanya terjadi setelah kardio, latihan beban, atau olahraga permainan. Belum diketahui penyebab pasti dari side stitch, namun para ahli menduga kondisi iini disebabkan oleh:

  • Kejang diafragma akibat gesekan batang tubuh
  • Kurangnya aliran darah pada diafragma
  • Meregangnya ligamen yang menghubungkan organ ke diafragma
  • Adanya gesekan antara lapisan dinding perut peritonemum parietal dan dan visceral parietal 

Diare

Olahraga berat juga dapat memicu terjadinya diare. Kondisi ini banyak dialami oleh pelari jarak jauh. Selama latihan yang intens, darah mengalir menuju otot yang sedang dilatih dan menjauh dari saluran cerna. Hal ini mengakibatkan kurangnya aliran darah dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan diare.

Penyebab diare lainnya adalah adanya gerakan yang menyebabkan kerusakan pada lapisan usus sehingga memicu diare atau keinginan buang air besar yang mendesak. 

Baca Juga: Manfaat Olahraga di Atas Trampolin bagi Kesehatan

 

Penanganan Sakit Perut setelah Olahraga

Penanganan sakit perut setelah olahraga perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri perut setelah olahraga antara lain:

Kompres bagian perut yang nyeri

Sakit perut akibat otot tegang bisa diredakan dengan kompres hangat atau dingin di area yang terasa nyeri. Anda bisa melakukan kompres secara berkala hingga keluhan mereda.

Pemanasan dan pendinginan yang cukup

Setiap jenis olahraga membutuhkan pemanasan dan pendinginan yang berbeda-beda. Kenali otot-otot yang banyak digunakan sebelum olahraga dan pastikan Anda telah melakukan pemanasan dan peregangan yang cukup untuk jenis olahraga tersebut. 

Hindari makan dan minum tepat sebelum olahraga

Jika ingin makan sebelum olahraga, Anda bisa melakukannya sekitar 2-3 jam sebelum olahraga. Makan terlalu dekat dengan waktu olahraga dapat menyebabkan side stitch, terutama jika gerakan olahraga Anda banyak melibatkan otot perut. 

Selektif memilih makanan

Selain mengatur waktu makan, Anda juga perlu memilih jenis makanan yang dikonsumsi sebelum olahraga. Hindari makanan tinggi lemak sebelum olahraga dan pilih makanan yang mudah dicerna seperti telur, pisang, atau buah beri.

 

Nyeri perut setelah olahraga merupakan hal yang umum terjadi. Jika sering mengalami keluhan ini, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 4 Oktober 2024 | 17:06