Jaket sauna telah menjadi populer di kalangan orang yang ingin meningkatkan pembakaran kalori dan mempercepat penurunan berat badan. Konsepnya berasal dari peningkatan suhu tubuh yang menghasilkan keringat lebih banyak. Proses ini diyakini dapat membantu pembakaran kalori ekstra karena tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh yang optimal.
Beberapa orang menggunakan jaket sauna saat sedang jogging dengan harapan manfaat pembakaran kalori ekstra. Namun, amankah penggunaan jaket sauna ini selama jogging?
Apa itu Jaket Sauna dan Cara Kerjanya
Jaket sauna sebenarnya adalah pakaian olahraga yang dirancang khusus untuk meningkatkan pembakaran kalori dengan menahan panas tubuh. Jaket ini biasanya terbuat dari bahan seperti neoprena yang menyerupai pakaian selam. Namun, di Indonesia, jaket sauna sering kali terbuat dari bahan yang mirip seperti plastik.
Jaket sauna yang terbuat dari bahan seperti PVC atau vinil cenderung memiliki sifat yang menahan panas dan mendorong produksi keringat selama berolahraga. Bahan ini biasanya ringan dan mudah dibersihkan.
Setelah menggunakan jaket sauna, tubuh akan merasakan peningkatan suhu lebih cepat tanpa adanya peningkatan intensitas latihan. Secara teoretis, ini dapat mempercepat penurunan berat badan karena adanya peningkatan pembakaran kalori.
Risiko Menggunakan Jaket Sauna saat Jogging
Sebenarnya belum banyak penelitian yang mendukung teori peningkatan pembakaran kalori dengan menggunakan jaket sauna. Apalagi jaket sauna berbahan plastik yang lebih berisiko menghambat sirkulasi udara dan menyebabkan panas secara berlebihan.
Jaket sauna seperti yang sering digunakan di Indonesia dapat meningkatkan risiko overheating atau heat stroke karena bahan plastik tidak menyerap keringat dengan baik. Ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala di antaranya:
- Pusing
- Pingsan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Berkeringat banyak
- Tekanan darah rendah saat berdiri
- Kram otot
- Mual
- Denyut nadi yang lemah dan cepat
Apabila Anda mengalami gejala ini, maka sebaiknya segera hentikan olahraga, buka jaket sauna Anda dan beristirahatlah di tempat yang teduh. Biarkan suhu tubuh Anda turun dan bantu dengan minum air putih atau minuman energi untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Jalan Kaki untuk Olahraga: Benarkah Harus 10 Ribu Langkah Per Hari?
Tips Memilih Pakaian Olahraga
Dalam memilih pakaian olahraga Anda harus memikirkan konsep pakaian yang nyaman dan aman untuk mendukung performa saat berolahraga dan mencegah cedera atau ketidaknyamanan. Untuk itu, perhatikan beberapa hal berikut:
- Pilih bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik seperti polyester atau spandex. Hindari bahan-bahan yang dapat menyimpan keringat yang justru membuat Anda merasa lembap dan tidak nyaman
- Pastikan pakaian olahraga Anda pas dan nyaman dipakai. Hindari memilih pakaian yang terlalu ketat atau terlalu longgar yang justru mengganggu pergerakan atau memengaruhi performa
- Pilihlah pakaian dengan desain yang ergonomis yang mendukung pergerakan tubuh selama olahraga
- Pertimbangkan menggunakan pakaian dengan lapisan tambahan untuk menjaga suhu tubuh saat berolahraga di luar ruangan atau di cuaca dingin
Baca Juga: Tips Memulai Olahraga Intensitas Tinggi
- Perhatikan faktor keamanan seperti tali yang terlalu panjang atau kancing yang sulit dilepas yang bisa menyebabkan cedera
- Jika berolahraga di luar ruangan, pertimbangkan pakaian olahraga berwarna cerah atau memiliki elemen reflektif untuk meningkatkan visibilitas saat berada di lingkungan yang gelap
Apabila tujuan olahraga Anda adalah menurunkan berat badan dengan lebih cepat, maka jaket sauna mungkin bukan solusi yang tepat. Diskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi serta rencana penurunan berat badan yang sesuai dan aman.
Memiliki pertanyaan lain seputar permasalahan berat badan? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim