Terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar atau sunburn. Sunburn ditandai dengan kulit kemerahan, gatal dan kulit terasa lembek. Pada sunburn yang lebih serius, Anda dapat mengalami kulit melepuh, gejala mirip flu dan dehidrasi yang dikenal dengan istiah sun poisioning. Seperti apa gejala sun poisoning dan bagaimana pencegahannya? Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Sun Poisoning?
Berjemur di bawah sinar matahari selama 15 menit dapat menyebabkan kulit mengalami sunburn. Anda bisa mengalami gejala sunburn yang parah jika menghabiskan waktu lama berjemur di bawah terik matahari dan tidak menggunakan pelindung matahari seperti sunscreen, pakaian panjang, topi, payung, atau kacamata.
Gejala sunburn seperti kemerahan atau kulit mengelupas biasanya tidak segera muncul, namun dapat muncul setelah beberapa jam kemudian.
Sunburn yang parah dikenal dengan istilah sun poisoning. Istilah ini sebenarnya bukan istilah resmi dalam dunia medis, namun merupakan istilah yang digunakan untuk memudahkan awam menyebut kondisi sunburn yang parah atau reaksi alergi pada kulit yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu.
Gambar 1. Sunburn. Credit: dermnetnz.org
Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Sengatan Sinar Matahari (Sunburn)
Gejala sun poisoning sering kali diawali dengan gejala mirip sunburn, namun disertai dengan reaksi alergi. Gejala sunburn yang sering muncul antara lain kemerahan, rasa gatal, kulit sensitif, rasa nyeri, dan rasa hangat atau terbakar di kulit. Sementara itu sun poisoning dapat ditandai dengan gejala berikut:
- Kulit melepuh
- Ruam kulit
- Pembengkakan yang disertai dengan kulit kemerahan dan nyeri
- Demam dan menggigil
- Dehidrasi
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Pusing atau pingsan
Baca Juga: Cara Melindungi Bayi dari Paparan Sinar Matahari
Penanganan Sun Poisoning
Ketika Anda merasakan gejala sunburn, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menjauhkan diri dari paparan sinar matahari, baru melakukan penanganan sesuuai gejala yang dialami. Beberapa gejala dapat ditangani dengan pengobatan rumahan, namun untuk gejala serius mungkin membutuhkan penanganan medis di klinik atau rumah sakit.
Beberapa penanganan kulit terbakar matahari yang bisa dilakukan antara lain:
- Melindungi diri dari sinar matahari. Segera cari tempat berteduh atau gunakan payung, selimut atau pakaian panjang untuk melindungi kulit.
- Dinginkan kulit. Beri kompres dingin atau mandi air dinigin untuk menurunkan suhu kulit.
- Oleskan gel lidah buaya atau pelembap. Gel lidah buaya memiliki efek mendinginkan kulit yang terbakar. Selain gel lidah buaya, Anda bisa menggunakan pelembap lainnya yang memiliki efek menenangkan peradangan.
- Minum banyak air. Kulit terbakar sinar matahari dapat menyebabkan dehidrasi. Perbanyak minum air putih dapat membantu memenuhi cairan tubuh sekaligus mendinginkan suhu tubuh.
- Hindari menggosok kulit yang melepuh. Menggosok atau meletuskan kulit yang melepuh rentan memicu infeksi. Jika kulit melepuh terjadi di sebagian besar tubuh Anda, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Gejala sunburn akan mereda seiring dengan berjalannya waktu. Waktu pemulihan akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari keparahan luka bakar dan kondisi kulit Anda. Umumnya gejala sunburn akan muncul 4 jam setelah terpapar sinar matahari, lalu memburuk pada 24-36 jam berikutnya dan akan terus membaik hingga 5 hari ke depan.
Sedangkan sun poisoning akan memakan proses pemulihan lebih lama. Nyeri dapat bertahan hingga 48 jam dan kulit mulai terkelupas setelah 3-8 hari. Jika Anda mengalami luka lepuhan cukup besar, penyembuhan juga akan membutuhkan waktu lebih lama.
Sun poisoning merupakan kondisi yang perlu penanganan segera, terutama jika Anda mengalami kondisi dehidrasi. Anda bisa mencegah kulit terbakar dengan menggunakan sunscreen yang mengandung SPF minimal 30 dan mengenakan pelindung seperti pakaian panjang, topi atau payung.
Jika mengalami gejala serius akibat kulit terbakar sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina