Di tengah perubahan cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia, risiko mengalami dehidrasi dan masalah kesehatan akibat cuaca panas ikut meningkat. Salah satu kelompok rentan yang berisiko mengalami gangguan kesehatan tersebut adalah kelompok bayi dan balita.

Tips Melindungi Bayi dari Paparan Sinar Matahari

Kulit bayi dan anak-anak yang cenderung lebih sensitif jika dibandingkan dengan orang dewasa. Menurut Cancer Council NSW, paparan radiasi UV selama 15 tahun pertama kehidupan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit di kemudian hari.

Para ahli juga merekomendasikan pada anak-anak di bawah usia 12 bulan untuk tidak terkena sinar matahari langsung, terutama jika indeks UV menunjukkan angka 3 ke atas. Sedangkan untuk anak yang berusia di atas 12 bulan sebaiknya berikan perlindungan yang tepat untuk melindungi kulit bayi dari sinar matahari.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi bayi dari sinar matahari, antara lain:

Bayi berusia 0-6 bulan

• Hindari paparan langsung sinar matahari, sebaiknya gunakan topi lebar yang dapat melindungi area wajah, telinga dan leher bayi dari paparan sinar matahari. Jika membawa bayi keluar rumah, Anda bisa menggunakan pelindung dari stroller atau payung.
• Hindari penggunaan sunscreen karena kulit bayi belum mampu mengolah residu zat kimia yang terdapat pada sunscreen.
• Jika bepergian menggunakan mobil, gunakan jaring pelindung sinar UV yang bisa melindungi penumpang di dalam mobil dari sinar matahari.
• Gunakan kacamata dengan perlindungan UVA/UVB untuk melindungi mata dari paparan matahari
• Jika akan mengajak bayi keluar rumah atau berjemur, maka pilih waktu dimana sinar matahari tidak terlalu terik.

Baca Juga: Sejak Usia Berapa Anak-Anak Perlu Menggunakan Sunscreen?

Bayi berusia 6-12 bulan

Pada bayi berusia 6 bulan ke atas, Anda sudah bisa mengoleskan sunscreen untuk melindungi kulit bayi dari sengatan sinar matahari. Jenis sunscreen yang direkomendasikan adalah sunscreen yang diformulasikan khusus untuk bayi dan memiliki SPF lebih dari 15 seperti SPF 30 atau 50.

Saat mengoleskan sunscreen untuk bayi, pastikan sudah mencakup area tubuh bayi yang terpapar sinar matahari seperti lengan, punggung tangan, ujung kaki, wajah dan telinga.

Bentuk perlindungan lain seperti topi, payung, kaca mata hitam dan perlindungan lainnya juga tetap bisa diberikan pada bayi ketika beraktivitas di luar rumah. Anda juga tidak dianjurkan untuk berlama-lama menghabiskan waktu di luar rumah terutama ketika sinar matahari sedang bersinar terik. Apabila sedang berada di luar rumah, sebaiknya pilih tempat yang memiliki AC atau peneduh lainnya. 

Baca Juga: Problem Kesehatan yang Sering Dialami saat Cuaca Panas Ekstrem

Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah pakaian bayi. Pilih pakaian berbahan katun yang tidak panas dan nyaman dikenakan bayi. Hindari memakaikan baju bayi yang panas dan membuat bayi gerah. 

Anda juga perlu memastikan bayi tidak mengalami dehidrasi dengan memberinya ASI atau susu formula. Hindari memberikan bayi air putih sebelum berusia 6 bulan atau sesuai petunjuk dokter. Memberikan minum air putih pada bayi berusia di bawah 6 bulan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. 

Kelompuk usia bayi merupakan kelompok rentan mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas dan sengatan matahari yang terik. Untuk menjaga kesehatan bayi sebaiknya berikan perlindungan pada bayi dengan menggunakan topi, pakaian panjang berbahan katun dan longgar, serta gunakan pelindung lainnya seperti payung atau kacamata hitam. 

Jika memiliki pertanyaan seputar cara melindungi bayi dari sinar matahari, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!