Perut Buncit Memicu Penyakit Kronis, Kenali Bahayanya

Ilustrasi perut buncit. Credit: Freepik

Bagikan :


Memiliki perut buncit ternyata bukan hanya membuat seseorang tidak peraya diri, namun juga memiliki risiko kesehatan yang lebih serius. Apa saja bahaya tersembunyi di balik perut buncit dan bagaimana cara mengurangi penumpukan lemak perut? Simak ulasannya berikut ini.

 

Bahaya Perut Buncit bagi Kesehatan

Perut buncit disebabkan oleh penumpukan lemak yang menyelimuti organ di dalam perut atau dikenal dengan istilah lemak viseral. Berbeda dengan lemak subkutan di bawah kulit yang bisa Anda rasakan ketika mencubit area perut, lemak viseral tidak bisa dirasakan karena berada di sekitar organ. Dalam jumlah normal, lemak viseral tidak berbahaya, namun jika berlebihan, hal ini memicu sejumlah masalah kesehatan.

Beberapa bahaya perut buncit bagi kesehatan antara lain:

Penyakit jantung

Penelitian mengungkapkan bahwa perut buncit memiliki risiko tinggi yang berkaitan dengan penyakit jantung. Dalam penelitian juga disebutkan bahwa perut buncit justru menjadi indikator vital risiko serangan jantung berulang daripada kondisi obesitas secara keseluruhan.

Kondisi ini dikaitkan dengan penumpukan lemak viseral yang meningkatkan kolesterol dalam darah sehingga membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah. Penumpukan lemak pada pembuluh darah juga dapat menyebabkan mengerasnya pembuluh darah sehingga sulit mengalirkan darah menuju jantung. Kondisi inilah yang menyebabkan masalah jantung terutama serangan jantung.

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi

Para peneliti menduga bahwa lemak viseral menghasilkan lebih banyak protein tertentu yang memicu peradangan pada jaringan dan organ tubuh serta mempersempit pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Selain itu, peneliti juga mengungkapkan bahwa penumpukan lemak viseral juga berkaitan langsung dengan kadar kolesterol tinggi, termasuk kolesterol jahat dalam darah. 

Baca Juga: Kebiasaan Kecil yang Menyebabkan Perut Buncit

Diabetes

Perut buncit juga dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Penelitian mengungkapkan lemak viseral dapat mengeluarkan protein tertentu yang membuat seseorang rentan mengalami resistansi insulin. Akibatnya, tubuh tidak merespon insulin yang dikeluarkan untuk mengendalikan gula darah. Inilah yang menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2.

Penyakit Alzheimer

Dilansir dari Medical News Today, penumpukan lemak perut memiliki risiko tinggi terkena penyakit Alzheimer, dibandingkan dengan orang yang memiliki lebih sedikit lemak perut, terutama di usia paruh baya. Dalam penelitian terungkap bahwa, lemak viseral tinggi dikaitkan dengan total volume materi abu-abu yang lebih rendah di otak dan kemampuan kognitif.

Materi abu-abu (gray matter) adalah jenis jaringan penting di otak dan sumsum tulang belakang yang memainkan peran penting dalam fungsi mental, memori, emosi dan gerakan. Pada pengidap Alzheimer, diketahui memiliki jumlah materi abu-abu pada otak yang lebih sedikit. 

Kanker

Penelitian menunjukkan bahwa perut buncit juga berkaitan dengan risiko kanker, termasuk kanker kolorektal. Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang memiliki lemak viseral lebih banyak berisiko lebih tinggi mengalami polip prakanker di usus besar yang meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Bukan Hanya Makanan, Ini Penyebab Perut Buncit

 

Cara Mengecilkan Perut Buncit

Menurut penelitian, batas aman lingkar perut pada pria adalah 90 cm dan wanita 80 cm. Jika Anda mengalami perut buncit dan lingkar perut mendekati batas aman maksimal, sebaiknya mulai berupaya mengecilkan lingkar perut untuk meminimalisir risiko kesehatan. 

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Bergaya hidup aktif: Olahraga dan memperbanyak aktivitas fisik minimal 30 menit per hari membantu membakar lemak termasuk lemak viseral. Olahraga latihan beban dan ketahanan juga dapat membantu menjaga dan membangun otot.
  • Selektif memilih makanan: Hindari makanan olahan yang kaya akan lemak trans dan perbanyak konsumsi sayuran hijau serta lemak sehat seperti pada ikan, ayam tanpa kulit, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
  • Tidur cukup.
  • Kelola stres dengan baik.

 

Perut buncit memiliki risiko tinggi terjadinya masalah kesehatan. Jika memiliki masalah perut buncit, Anda dapat berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 22 Juli 2024 | 16:56

Wooley, E. (2024). The Importance of Waist Circumference. Available from: https://www.verywellhealth.com/waist-circumference-and-diabetes-1087703

Cleveland Clinic. (2022). Visceral Fat. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24147-visceral-fat

Frysh, P., Morgan,K. (2024). Visceral Fat: What Is It?. Available from: https://www.webmd.com/diet/what-is-visceral-fat

Pelc, C. (2024). Belly fat linked to cognitive decline in people at risk for Alzheimer’s. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/abdominal-fat-cognitive-decline-alzheimers-risk

Mayo Clinic Staff. Belly Far in Women: Taking and keeping it off. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/belly-fat/art-20045809